"Pak Adnan, saya lupa!" kata Lala panic sepanik-paniknya. Adnan yang tidak mengerti menepikan dahulu kendaraannya di pinggir jalan raya. Ia menanyakan apa yang dikhawatirkan oleh Lala sampai-sampai gadis itu sebegitu paniknya.
"Lupa kenapa?" tanya pria itu menatap Lala dengan pandangan heran.
"Kan Rendi waktu itu bilang mau jemput aku di kantor," ucap Lala mengingatnya.
"Ya terus kenapa? Dia pasti bakalan pulang kalau tahu kamu gak ada di sana."
"Duuh, masalahnya bukan itu, Pak Adnan! Masalahnya itu, kalau pulang nanti Kak Rendi ngeliat saya pulang sama Pak Adnan, nanti dia bisa marah!"
"Ya emang kenapa kalau dia lihat saya antar pulang kamu?" tanya Adnan tidak tahu apa masalahnya. Lala greget melihat respon dari pria itu yang menggampangkan semua masalahnya. Padahal ini adalah masalah besar baginya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください