Adnan menunggu dua wanita itu di ruang tamu. Dengan wajah gelisah Adnan memijit pelipis nya karena khawatir Lala tidak bisa menjawab pertanyaan Ibunya dengan benar, ia juga takut Lala tidak enjoy dan terlihat kaku karena Ibunya pasti akan mengatakan hal yang macam-macam pada gadis itu.
Ketika di mobil, Adnan memberikan sebuah berkas untuk diingat tanggal pertemuan dan mereka jadian, itu juga yang menjadi kekhawatirannya. Ia takut gadis itu tidak menghafal apa yang sudah ia siapkan sebelumnya. "Kalau sampai Ibu curiga, habis sudah. Rencana yang sudah gue rancang sedemikian rupa akan hancur berantakan," kata Adnan memikirkannya.
Banyak sekali yang pria itu khawatirkan, termasuk dengan berakhirnya hubungan dirinya dengan Gladys, semua tergantung pada Lala yang bisa meyakinkan Ibunya untuk percaya bahwa gadis itu adalah pasangannya.
"Gimana kalau Ibu gak percaya sama Lala?" tanya Adnan pada dirinya sendiri.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください