webnovel

Episode 05

Jaejoong menatap bangunan megah didepannya, yang selalu membuatnya muak setiap kali melihatnya—karena ternyata tempat ini adalah milik dari ayah kandungnya yang selama ini tidak pernah ia ketahui keberadaannya. Setelah bertemu dengan Kim Kibum dan berbicara singkat dengan wanita itu, ia tahu keberadaannya didunia ini tidak pernah diinginkan oleh siapapun bahkan ibu kandungnya sendiri.

Wanita itu meninggalkannya dipanti asuhan sejak ia berumur enam tahun. Dan mendatanginya untuk memberikan uang bulanan, sampai keluarga dari ayah kandungnya datang dan memintanya tinggal dengan beberapa syarat. Tentu saja, awalnya Jaejoong bahagia karena pada akhirnya ia bisa bertemu dengan ayahnya. Namun semua harapan itu sirna ketika Kim Kibum menghinanya dengan begitu keji. Meninggalkan bekas luka yang tidak akan pernah bisa hilang walaupun mereka memohon maaf padanya.

"Lihat saja, aku akan membuatmu malu sekaligus bangga pada saat yang bersamaan. Kim Sangwoo shi, kau akan menerima balasan karena mengabaikanku." desis Jaejoong tajam. Sejak itu Jaejoong hidup dengan liar. Ia menjadi anak nakal yang suka membuat masalah, sampai ia bertemu dengan Kim Junsu yang membawanya pulang dan menjadikannya seorang adik angkat. Kim Junsu, penyelamat kehidupan Jaejoong.

Mata bulat itu mengerjab beberapa kali, menatap pria didepannya yang beberapa saat lalu mendatanginya, Sanghyun. Seperti yang dikatakan Junsu sebelumnya, suruhan Kim Sangwoo ini akan datang kembali untuk menemuinya. Salah satu asisten Kim Sangwoo yang ditemui Junsu satu minggu yang lalu, "Apa yang kau inginkan dariku?"

"Aku Jeon Sanghyun, mulai saat ini aku adalah orang yang akan mengurus semua kebutuhan anda tuan muda." ujar Sanghyun tenang, menatap pemuda cantik didepannya dengan lekat, "Ini adalah permintaan sajangmin agar anda mendapatkan kehidupan yang layak sebagai putranya."

Jaejoong menaikkan alisnya, menatap sosok didepannya dengan lekat, lalu tertawa kecil, "Kehidupan layak kau bilang. Apa menurutmu kehidupanku selama ini belum layak, begitu tuan Jeon?" tanya Jaejoong dengan nada sinis, "Maaf saja, meski kehidupanku tidak sebaik keluarga Kim, aku masih bisa hidup dengan nyaman tanpa bergantung pada siapapun, terutama mereka."

"Bukan begitu maksud saya."

"Lalu apa, huh. Apa belum cukup kalian menghinaku?" tanya Jaejoong dengan nada sinis, menatap pria yang lebih tua darinya dengan pandangan tak suka, "Dan satu hal lagi, aku tidak tertarik masuk kedalam keluarga itu. Aku sudah memiliki kehidupanku sendiri jadi menjauh dariku."

"Sayangnya saya tidak bisa melakukannya. Sajangnim sudah menyerahkan urusan anda pada saya, dan karena itu mohon kerja samanya." ujar Sanghyun dengan senyum tipis, berharap lelaki muda ini mau menuruti keinginan ayahnya untuk kembali kerumah keluarga Kim.

Jaejoong menarik nafas dalam, menatap pria didepannya dengan tak acuh, "Apa kau tahu apa pekerjaanku saat ini, tuan Jeon?"

"Ya."

"Jika kau sudah tahu, apa kau tidak takut jika aku akan menghancurkan reputasi keluarga Kim?" tanya Jaejoong malas, memainkan ponsel ditangannya dengan bosan, "Aku ini pelacur, Sanghyun shi kau tahu hal itu dengan jelas. Karena itu aku pikir, tidak akan ada orang yang mau menerimaku dikeluarga itu, terlebih Kim Kibum dan anak-anaknya."

Pria bermarga Jeon itu menatap lelaki muda didepannya dengan lekat. Kim Jaejoong memang memiliki otak Kim Sangwoo. Keduanya sama-sama pintar dan pandai berbicara. Lebih dari itu, Jaejoong menyelesaikan pendidikannya dalam kurun waktu dua tahun semenjak lulus SMA. Semua penuaian yang mencengangkan untuk ukuran bocah yang tidak pernah belajar. Mungkin karena hal itu juga Kim Sangwoo tertarik apada lelaki ini.

"Kenapa tidak mencobanya, Jaejoong shi? Bukankah anda akan memiliki keuntungan daripada kerugian?" tanya Sanghyun.

"Tidak perlu dan aku tidak tertarik. Jadi, lebih baik kau pulang saja. Katakan pada keluarga itu aku tidak butuh apapun dari mereka." sahut Jaejoong tak acuh. Sedikit mengasihani pria didepannya ini karena mau saja bekerja pada keluarga seperti Kim sangwoo. Ia berdiri dan menatap pria didepannya dengan lekat, "Aku masih memiliki pekerjaan lain, jadi bisa pergi sekarang?"

Sanghyun kembali menarik nafas dalam, ia berdiri dan mengangguk pelan, "Aku akan datang lagi dalam beberapa hari kedepan."

"Terserah padamu. Keputusanku akan tetap sama, aku tidak akan ikut denganmu, Sanghyun shi. Jadi, aku sarankan padamu untuk tidak membuang waktu dan tenaga."

"Aku tidak akan menyerah, Jaejoong shi."

***

Yunho menatap pria didepannya dengan tatapan datar, yang seenaknya memutuskan untuk mengganti model dengan orang lain, "Jelaskan alasannya?"

Ia mendatangi kantor agensi Yoochun karena ia dengar Jaejoong akan digantikan dengan model lain. Tentu saja, ini akan menambah pekerjaan Yunho yang sebenarnya hampir selesai. Karena itu ia bertanya pada Yoochun, namun pria didepannya ini terlihat tak acuh.

"Tidak ada alasan, Jaejoong sendiri yang ingin digantikan dengan model lain. Well, itu haknya karena sejak awal aku yang memaksa Jaejoong menjadi cover model majalan kali ini." sahut Yoochun, melirik Yunho yang terlihat tak percaya dengan alasannya, "Aku tidak berbohong, Jung. Jaejoong memang mengundurkan diri dari pekerjaan ini. Lagipula, seharusnya kau senang bukan?"

Alis Yunho menyatu, "Apa dia mengatakan alasan lain padamu?"

"Tidak. Kenapa kau penasasaran dengan penggantian model majalah kali ini, huh. Apa kau tertarik pada Jaejoong?"

"Jaga bicaramu!" dengus Yunho kesal. Tiba-tiba saja ia merasa lelah dengan semuanya. Ia menyandarkan kepalanya pada sofa dengan sepasang mata musang yang menatap lekat Yoochun, "Apa kau tahu jika Jaejoong adalah putra dari Kim Sangwoo?"

Yunho baru tahu tentang hal itu setelah bertemu dengan Seolhyun, putri keluarga Kim. Wanita muda itu mengatakan jika Jaejoong adalah adik tirinya, yang selama ini tinggal diluar rumah dan juga enggan untuk tinggal bersama keluarganya. Yunho sedikit tahu situasi Jaejoong sebagai anak tiri. Mungkin pemuda itu merasa tidak nyaman jika tinggal bersama dengan keluarga ayahnya. Apalagi ia juga mendengar jika ibu Jaejoong adalah seorang wanita bayaran.

"Ya, aku tahu. Kau sendiri sudah tahu, darimana kau mendapatkan informasi tentang Jaejoong?" tanya Yoochun, mendudukkan diri disamping Yunho yang hanya melirik sekilas padanya, "Jangan tanyakan apapun pada Jaejoong tentang keluarganya."

"Kenapa?"

"Karena dia membenci keluarganya." sahut Yoochun kalem, mengingat Jaejoong selalu marah jika ia dan Junsu membicarakan keluarganya. Lelaki cantik itu benar-benar membenci keluarga Kim, "Bocah itu sudah terlalu sakit hati karena keluarga Kim."

"Apa maksudmu?"

Yoochun menatap Yunho dengan lekat, "Sepertinya informasi yang kau dapatkan sangat berbeda dengan apa yang kami tahu. Dengar Jung, apapun informasi yang kau dengar dari keluarga Kim tentang Jaejoong semua itu tidak benar. Mereka membalikkan fakta, itu yang kami tahu dan jika kau ingin tahu kebenaran tanya pada Jaejoong."

Pria bermata musang itu menatap Yoochun lalu mendengus pelan, "Aku mengerti. Jangan anggap aku orang bodoh, Yoochun ah. Dan lagi, aku hanya bertanya untuk memastikan sesuatu." ujarnya kesal.

"Memastikan apa?" tanya Yoochun bingung, menatap Yunho dengan penasaran. Ia tahu jika sejak awal Yunho sudah tertarik pada Jaejoong. Hanya saja pria itu terpaku pada masa lalu saa, namun setelah tahu siapa orang yang selama ini ia pikirkan mungkin saat ini Yunho mencoba untuk menebus perasaan bersalah itu, "Apa kau merahasiakan sesuatu denganku saat ini, tuan Jung shi?"

"Dimana kau dan Junsu berpihak. Dan sepertinya kalian akan tetap berpihak pada Jaejoong jika sesuatu terjadi." tanya Yunho, melirik Yoochun yang terlihat kebingungan, "Jawab saja pertanyaanku."

"Huh?? Maksudmu kau meragukan kami pada Jaejoong, begitu?" seru Yoochun dengan tawa lantangnya. Menatap Yunho dengan tatapan tak percaya, karena ini adalah pertama kalinya ia mendengar seseorang meragukan hubungannya dengan Jaejoong, "Dengar tuan Jung, bagiku dan Junsu Jaejoong sudah seperti adik kami sendiri. bagaimana bisa kau bertanya seperti itu padaku? Dan lagi, siapa kau menilai hubungan kami dengan Jaejoong, huh?" sinis Yoochun.

Yunho merotasikan bola matanya malas, bukan karena ia meragukan kedekatan Yoochun dan Jaejoong. Yunho hanya ingin tahu dimana posisi pria bermarga Park ini, "Aku hanya bertanya."

"Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Yoochun melepask simpul dasi dilehernya, melirik Yunho sekilas, "Masalah pekerjaan, aku akan menyerahkannya padamu. Hanya saja, untuk masalah Jaejoong sebaiknya jika melakukan sesuatu kau bertanya pada Junsu."

"Aku tidak akan melakukan apapun."

***

Seolhyu menatap pria didepannya dengan helaan nafas panjang, beberapa kali ia mencoba menjelaskan pada pria itu jika dirinya tidak bisa lagi mempertahankan hubungan mereka tapi dia masih enggan melepaskannya, "Sudah aku katakan sebelumnya, aku tidak bisa lagi dengan hubungan ini, Seunggi shi."

"Kenapa tidak? Apa ibumu menolakku atau ada alasan lain?" tanya pria itu, menatap kekasihnya tajam, "Apa karena ada pria lain?"

Wanita muda itu menarik nafas panjang, "Ya.. tapi ini bukan karena keinginanku. Eomma memintaku dekat dengan seseorang dan kau tahu aku tidak bisa menolak keinginannya."

"Kau melepaskanku karena ibumu?" Seunggi menatap tak percaya wanita yang telah menjalin hubungan dengannya itu selama bertahun-tahun, "Kita bersama dalam kurun waktu yang lama Seolhyun ah, apa begitu muda untukmu?"

"Tentu saja tidak mudah, tapi aku juga tidak bisa begitu saja mengabaikan permintaan eomma." gumam Seolhyun, menatap pria yang sebenarnya memang ia cintai. Namun karena keinginan dan perintah ibunya, terpaksa ia melepaskan kekasihnya, "Maafkan aku. Akan lebih baik kau mencari penggantiku dan hidup dengan lebih baik."

"Tidak semudah itu Seolhyun ah.."

To be continued..

Creation is hard, cheer me up!

Kurukisyacreators' thoughts