" KAKAK!!! " teriak gadis loly dan cowok cantik secara bersamaan.
si muka tembok berjalan cepat kearah adiknya yang tengah memeluk tubuh Ratu a.k.a Ara guna untuk melindunginya.
" apa yang terjadi? " tanyanya langsung, walaupun mimik wajahnya selalu menunjukkan mimik datar tetapi ketahuilah dialah yang paling khawatir akan kondisi adik - adiknya hanya saja, ia tidak mampu untuk menunjukkannya.
" aku tidak tau " jawab landak merah bingung.
" shhhhh "
pembicaraan kakak beradik itu teralihkan oleh sosok gadis mungil yang tengah menahan rasa sakit jika dilihat dari mimik wajahnya yang selalu berkerut. Keduanya tampak kaget saat melihat darah yang keluar dari bibir pucat Ara, kedua adiknya yang lainpun tak kalah kaget saat menghampiri kedua kakaknya.
" apa yang terjadi pada Ratu? " tanya si gadis loly.
" aku tidak tau dan juga ini pertama kalinya aku tidak bisa melewati portal itu " keluh landak merah sekaligus mejawab pertanyaan adiknya.
" bukan kau yang tak bisa melewati portal itu, tapi.. " ucap si muka datar menggantung.
" Ratu!?! " lanjut mereka serempak sembari menatap tubuh lemah Ratu bingung.
Flashback off
👑
" bagaimana mungkin tubuh Ratuku tidak bisa melewati portal itu? " tanya sang Raja.
" mohon maaf Yang Mulia! Sejujurnya kamipun tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, sebab itulah kami datang untuk memberitahumu akan perihal ini berharap Anda dapat menemukan solusinya " jelas si muka datar.
Hening...
Ruang pertemuan itu kian menambah kesan horor dengan keheningan yang menjadi pelaku utamanya. Ketiganya hanyut dalam pikiran mereka masing - masing, mencoba memutar otak untuk dapat menemukan jalan keluarnya.
" baiklah, jika sang Ratu tidak dapat menemuiku maka aku yang akan menemuinya " putus sang Raja dengan sebuah smirk yang terukir menghiasi wajah rupawannya.
" Adrian! " panggil Raja itu sembari turun dari singgasananya.
tak membutuhkan waktu lama untuk orang yang ia tunggu datang, Adrian-orang kepercayaannya datang bersamaan dengan sosok wanita cantik dengan gaun yang hanya menutupi bagian vitalnya saja.
" bersiaplah! kita akan pergi ke dunia manusia!! " titahnya sembari berjalan menuju kearah empat orang tersebut.
" ke dunia manusia? sayang, apa yang ingin kau lakukan disana? " tanya gadis itu sembari berjalan sensual kearah sang Raja dan langsung bergelayut manja dilengan kanan Raja itu.
" aku akan menjemput Ratuku " jawabnya datar tanpa mempedulikan 'Angel' yang tengah berusaha menggodanya.
Angel-gadis itu tampaknya tidak senang dengan jawaban yang dilontarkan oleh orang yang ia inginkan, terlihat dari raut wajahnya yang tampak cemberut dengan kedua alis yang menyatu. sedangkan si muka tembok beserta adiknya landak merah tampak tak suka dengan sikap Angel, mereka menatap Angel datar sesekali si landak merah memperagakan gaya seperti orang muntah karena saking jijiknya dia kepada wanita cantik itu.
sang Raja langsung melangkah keluar ruangan itu tanpa mempedulikan Angel yang menatapnya kesal, kemudian langkahnya disusul oleh kedua lelaki bersaudara bersamaan dengan Adrian.
SKIP
Setibanya mereka di ruang kerja sang Raja, tanpa membutuhkan waktu yang lama Raja itu langsung membuka portal penghubung antara dunia manusia dan dunia immortal.
Dan dengan langkah yang angkuh ia berjalan masuk kedalam portal tersebut, tepat saat kaki kirinya mulai melewati portal itu.
Sringg
Brukkk
" YANG MULIA?!! " teriak ketiga pengikutnya kaget.
Ya, kaget karena tepat saat kaki kirinya melangkah melewati garis portal itu sesuatu yang tak terduga terjadi sampai membuat tubuh sang Raja yang angkuh itu terpental jauh hingga menubruk meja kerjanya.
Dan sesuatu yang tak terduga itu kini diyakini oleh mereka adalah sesuatu yang sangat besar dan kuat hingga dapat melukai seorang Raja dunia Immortal, Raja bagi semua kaum yang hidup di dunia Immortal.
" aghh sial!! Apa itu? " geram Raja tersebut sembari menyeka darah pada bibirnya.
Adrian, si muka tembok dan landak merah berjalan cepat kearah Raja mereka. Membantunya berdiri dengan Adrian disebelah kanan dan si muka tembok sebelah kiri.
sang Raja menatap portal yang ia buat dengan datar, seakan - akan hal yang baru saja terjadi dalam hidupnya hanyalah sebuah angin yang menerpa.
" Yang Mulia! Mengapa anda tidak dapat melewati portal itu? Ini baru pernah terjadi dalam hidup anda, apa anda tidak khawatir akan hal tersebut? " tanya Adrian bertubi - tubi.
Bukannya menjawab pertanyaan dari tangan kanannya, Raja itu malah terus berjalan kearah sofa yang berada di ruang kerjanya.
" apa ini ada hubungannya dengan Yang Mulia Ratu? " tanya landak merah yang langsung mendapat perhatian dari ketiga pemuda itu.
" apa maksudmu? " tanya Adrian yang nampaknya tak tau apa - apa.
" Yang Mulia Ratu pun mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami oleh sang Raja! saat aku menggendong tubuh Ratu untuk dibawa ke dunia Immortal, tepat saat kaki kananku melangkah masuk kedalam portal tersebut. tubuh kami langsung terpental dan Ratu saat itu mengeluarkan banyak darah. kejadian ini sama persis dengan kejadian yang baru saja terjadi!?! " jelas landak merah, Adrian yang saat itu memang tidak tau apa - apa hanya mengangguk pertanda mengerti.
" apa maksudmu dengan menggendong tubuh Ratu?!! " tanya sang Raja geram, kedua mata elangnya menatap tajam tepat pada retina mata si landak merah.
" mohon ampun Yang Mulia jika si landak bodoh bersikap lancang terhadap Ratumu! " ucap si muka tembok membantu menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
" landak bodoh? " tanya sang Raja bingung.
" maksud saya, kelinci 2 Yang Mulia " jelasnya dengan mengecilkan suara pada kalimat 'kelinci 2' sembari menatap landak merah yang terlihat murung.
" Ia menggendong Ratu karena pada saat itu Ratu sedang dalam keadaan tidak sadar, kami tidak bisa mengangkat tubuh Ratu tanpa menyentuhnya karena kami tidak memiliki kekuatan Yang Mulia " jelas si muka tembok.
" itulah sebabnya aku memanggil kalian dengan sebutan kelinci, kalian sama sekali tidak berguna untukku! Kalian bagaikan hama yang dapat membunuhku secara perlahan dan aku ingin sekali memusnahkan hama itu tapi sayangnya kalian tidak bisa dibunuh! " jelas sekali disetiap kata yang dilontarkan oleh sang Raja itu bermaksud untuk menghina kakak beradik itu yang mana terlahir tanpa kekuatan yang seharusnya dimiliki oleh setiap makhluk Immortal.
" aku tidak tau kekuatan macam apa yang telah melindungi kalian sehingga seluruh makhluk Immortal pun tak dapat membunuh kalian, dan aku ingin tau siapa pemilik kekuatan tersebut dan dengan motif apa ia memberikan kekuatannya untuk melindungi kalian yang jelas - jelas bukanlah seorang manusia maupun makhluk Immortal " lanjutnya dengan kata hina disetiap kalimatnya dan itu sungguh sangat melukai kakak beradik itu.
" kalian boleh pergi! " titah Raja itu.
Dengan langkah gontai, kakak beradik itu berjalan keluar dengan mata yang berair.
Mereka memang tidak dapat dibunuh, tapi mereka bisa merasakan pahit manisnya kehidupan yang dijalani, mereka juga merasakan sakitnya disiksa walaupun tidak pernah menyebabkan kematian. Sebuah penyiksaan yang tidak pernah didapatkan oleh makhluk manapun dimana mereka akan terus disiksa tanpa kenal mati.
👑
Ara's POV
saat ini otakku sedang bekerja keras untuk mencerna setiap kalimat demi kalimat yang diceritakan oleh seorang gadis mungil dan cowok yang paling cantik yang pernah kutemui.
Terkadang aku merasa bahwa aku harus mempercayai cerita mereka karena satu kenyataan yang menjadi buktinya ialah bahwa mereka memiliki tato yang sama persis dengan tato milikku tetapi terkadang juga aku merasa ragu untuk mempercayai mereka karena cerita yang mereka ceritakan lebih kepada sebuah cerita fantasi.
" hm, siapa nama kalian? Soalnya semenjak aku bangun tadi sampai sekarang kalian tidak pernah menyebutkan nama kalian " tanyaku penasaran.
Dari apa yang kulihat, kini mereka menatap satu sama lain seakan - akan sedang berbicara lewat mata.
" sebenarnya kami terlahir tanpa nama dan kekuatan " ucap cowok cantik sedih.
" kami dipanggil oleh Yang Mulia Raja Zeldrick kelinci, karena kami yang lahir tanpa kekuatan yang menurutnya sama sekali tidak berguna dan kami yang tidak dapat dibunuh " ucap gadis loly menjelaskan perkataan kakaknya.
" kelinci? " tanyaku tidak percaya.
Aku hanya melongo sembari berpikir betapa kejinya si Zailangkung itu yang memberi nama mereka 'kelinci' lantaran mereka dianggap tidak berguna.
" sebenarnya kami cukup sedih karena dianggap makhluk yang paling rendah diantara makhluk terendah di dunia Immortal, tapi kami tidak bisa melakukan apa - apa karena itulah kenyataannya. Tapi untuk menghilangkan rasa sedih kami, kami membuat nama kami sendiri yang sangat cocok dengan sifat kami " jelas cowok cantik kembali antusias, menurutku ia bukan hanya memiliki wajah cantik bak seorang wanita tetapi ia juga labil bagaikan gadis PMS.
" aku kelinci 3 dipanggil cowok cantik karena menurut ketiga saudaraku bahwa aku memiliki paras yang cantik seperti seorang wanita " ucapnya memperkenalkan diri.
" Itu benar!!! " tambahku dalam hati.
" dia yang paling muda diantara kami, kelinci 4 yang dipanggil dengan sebutan gadis loly karena warna rambutnya dan warna kesukaannya merah muda dan bentuk wajahnya yang mungil " lanjutnya sembari menunjuk kearah gadis loly, menurutku dia cocok menjadi Ratu loly.
" dan kedua kakak kami, si muka tembok dan landak merah "
" ada apa? "
" Kakak!?! " panggil gadis loly dan cowok cantik secara bersamaan.
Refleks aku langsung memutar tubuhku untuk dapat melihat wajah kedua kakak mereka yang memang suaranya berasal dari belakangku.
Untuk kedua kalinya, aku sungguh terpukau akan paras rupawan mereka.
" sumpah demi Nephtunus! Apa kalian seorang dewa? " tanyaku refleks.
" omo?!! Apa yang aku lakukan? Aishhhh dasar mulut bebek " ucapku dalam hati saat sadar dengan apa yang baru saja aku katakan.
" dewa tanpa kekuatan? Dewa tanpa nama? Dewa macam apa itu? Apa hamba - hambanya harus memanggil dia dengan sebutan dewa kelinci 1? Atau ketika hamba - hambanya meminta atau memohon sesuatu mereka harus menyembah berhala atau Tuhan lain lantaran dewa mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengabulkan permintaan atau permohonan mereka? " ucap pria berambut panjang. Ah maafkan aku, aku tidak tau jika kalian sangatlah menderita dengan keadaan seperti ini.
" dunia memang tidak adil! " kataku dalam hati sembari berpikir bagaimana caranya agar mereka tidak bersedih lagi atas takdir mereka.
" bagaimana jika aku yang akan memberikan nama kepada kalian? Apa kalian mau? "
.
.
.
Ok guys cukup sampai disini dulu yaa, mungkin nanti aku akan lama updatenya atau mungkin bisa istirahat dulu karena hari senin aku ada ujian tengah semester.
Tapi aku akan coba buat lanjut ceritanya, oh ya don't forget to give me your vote and some comment~
I'll be waiting....