webnovel

6- Key& Hewan Peliharaan Varel

"Bang Varel, Key balik bareng kak Rissa ya, Key dah duluan sama dia soalnya, Key gak bakal nyasar kok, bakalan sampai rumah dengan aman, jadi Abang gak repot." pinta Key dengan memandang Varel.

Varel dengan tatapan datarnya dan rasa kesal di hatinya memandang Clarissa, si gadis baru yang baginya terasa aneh dan bukan tipenya sekali.

"Umurnya belum tujuh belas tahun, selama dia belum nyentuh angka tujuh belas, dia tanggung jawab gue." ucap Varel tegas, Varel menarik tangan Key supaya berada di dekatnya.

"Dia balik, pergi bareng gue." ucap Varel dan menarik keras tangan Key setelahnya.

"Dasar ditaktor!" desis Rissa yang tak bisa lagi mewujudkan keinginannya pulang berdua dengan Keyvan.

.

.

"Abang," panggil Key dengan lirih.

Sepertinya Varel memang betul-betul sedang stress, niatnya Key mau bertanya tentang alasan Varel tak masuk dan memilih bolos.

"Apa,"

"Bang Varel sana bang Rio, terus bang Sat kemana? Kalian gak masuk dari tadi pagi sampai pulang." tanya Key akhirnya.

"Bukan urusan Lo." ketus Varel.

"Ish, kan Key cuman nanya, siapa tau Abang punya peliharaan baru lagi tapi mati, jadinya Abang stress gini." celetuk Key yang tanpa sadar ternyata benar.

Hah?! Bener?

Hahaha, iya.

-Flashback On-

"Mas ini paketnya sudah datang, harga plus ongkirnya dua belas juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu lima ratus ya mas." ucap si kurir COD yang menenteng box berukuran sedang.

"Tiga belas juta mas? kembalinya saya gak punya." ucap si kurir setelah menghitung uang yang ditali dengan karet.

"Ambil." jawab Varel datar dan langsung menutup pintu rumahnya, membawa box berukuran sedang itu ke dalam kamarnya.

"Sepasang kura-kura albino!" gumam Varel dengan senyuman lebar.

Kura-kura yang sudah ia tunggu sejak dua bulan lalu untuk menggantikan musangnya yang mati tiba-tiba.

Di keesokan harinya kura-kura itu melarikan diri entah kemana dan yang satunya berdarah di bagian belakangnya.

Varel binggung, otaknya antara cerdas dan kotor.

"Apa si kura-kura jantan kabur setelah ber-seks dengan si kura-kura betina?"

-Flashback Off-

.

.

Ya, intinya karena hal itu membuat Varel menjadi kesal sendiri, mengapa semuanya pergi dari Varel? Bahkan si kura-kura yang jalannya lelet sekalipun?

"Bang, nanti boleh mampir ke toko buku dulu gak?" tanya Key, namun karena emosi dan moodnya, Varel hanya diam tak menanggapi.

"Huft..." Key menghela nafasnya pelan.

Tapi Varel tetap mengantarkan Key ke toko buku, "loh?" binggung Key.

"Turun, cepetan. Kalau lama Lo gue tinggal!" ucap Varel sembari membuka pintu mobil mewah canggih pintarnya dengan otomatis.

"Okey Abang! Tungguin bentar ya," ucap Key sumringah dan turun setelahnya.

Melihat adiknya yang berjalan pincang memasuki toko buku, Varel mulai berfikir sesuatu, "di toko buku ada buku 'Cara Menjadi Majikan. Peliharaan Yang Baik' pasti kan? Ok gue harus cari dan beli!"

Akhirnya Barel turun dan mengikuti Key dari belakang tanpa disadari oleh Key.

Saat Key sedang membayar bukunya, Varel ternyata juga mengantri di belakang Key, dia menemukan buku yang dia cari!

"Totalnya lima ratus sembilan puluh sembilan ribu dek," ucap si kasir.

"Eh?" Key merogoh saku celananya, dan teringat jika dia tak pernah membawa dompet.

Lah kok bisa?! Kan semuanya ditraktir Varel, makan di kantin sampai pulang pergi naik angkot mewah, supirnya ya si Varel.

"Mana dek?" si kasir menatap curiga kearah Key.

Varel yang sudah tau jika adiknya tak mungkin membawa dompet menggeser sedikit tubuh Key ke belakang, dia meletakan bukunya di meja kasir.

"Ini lima puluh ribu mas." ucap si kasir memasukan buku 'Cara Menjadi Majikan Peliharaan Yang Baik'

Varel mengeluarkan uang sebanyak tujuh ratus ribu, lalu menarik tangan Kaey beserta plastik berisi tiga buah buku yang Key beli.

"Heh?" si kasir binggung.

"Emasnya itu kakaknya si dedek gemes ya? Orang kaya!" gumam si kasir dengan menggigit jarinya.

"Abang?" Key heran, ia pikir dia di culik mas-mas tadi, eh pas mau teriak saat melihat wajah abangnya tak jadi.

"Hmn."

"Kok Abang beli buku?"

"Lo gak punya duit kan? Mau diteriakin copet buku?"

"Lah emang ada copet buku?" gumam Key.