webnovel

I'm a cat? No! I'm an SCP (Indonesia)

4 Chapter/Seminggu Bagaiman jika seorang remaja chuni yang terobsesi pada SCP mendapatkan kekuatan SCP? Memulai perjalana melewati Multivers Rizky berusaha untuk menjadi yang terkuat dan bersamaan dengan hal itu dia akan di temanai oleh hatem gadis gadis cantik Dunia : 1. Demon limited Hunter 2. - 3. -

Kaze003 · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
3 Chs

Chapter 1 : SCP

Aku tidak ingat kapan tepatnya obsesi ini dimulai, tetapi satu hal yang pasti: keinginan untuk menemukan, mengeksplorasi, dan menjadi bagian dari dunia SCP adalah keinginan terbesar dalam diriku.

Aku tidak pernah bisa melepaskan hasratku untuk membuktikan kepada dunia bahwa apa yang sering dianggap sebagai cerita fiksi belaka oleh masyarakat sebenarnya adalah kebenaran yang nyata.

Dan ini bukanlah sekedar obsesi kosong seperti yang dimiliki oleh anak - anak pada pahlawan super yang mereka lihat di televisi yang akan memudar dengan seiring berjalannya waktu.

Keinginan dan obsesi ini berawal dari pertemuanku dengannya. Sosok gadis kecil dengan pakaian gothic loli yang mengaku sebagai kakak perempuan dan satu satunya keluargaku yang asli.

Aku tidak mengerti apa yang dia katakan saat itu, tapi sejak itu ketertarikanku pada Scp mulai muncul.

Walaupun orang tuaku mengatakan aku berfantasi tapi aku yakin itu bukanlah sebuah fantasi saat aku bertemu dengan gadis itu.

Di Sekolah teman - temanku mulai menjauhiku karena menganggap obsesiku pada Scp adalah hal yang aneh. Seperti bagaimana kebanyakan orang akan menghindari berandalan sekolah atau otaku yang selalu membicarakan Waifunya, itulah perlakuan yang aku terima selama 3 tahun ini.

Sejujurnya aku mulai meragukan jalan hidup yang aku ambil, apakah ini adalah hal yang benar untuk terus hidup dalam isolasi orang - orang karena obsesiku pada Scp?

Mungkin ini adalah saat yang tepat bagiku untuk menerima kenyataan bahwa Scp hanyalah sebuah kisah fiksi, lagipula dalam dua bulan lagi aku akan memasuki perguruan tinggi.

Tidak peduli apa yang aku lakukan aku tidak pernah benar - benar menemukan satupun dari mereka.

Saat ini aku berjalan pulang dari pabrik terbengkalai yang memiliki banyak rumor menyeramkan di baliknya, orang - orang mengaku bahwa mereka melihat beberapa ekor kucing putih aneh berkeliaran di sekitarnya.

Tapi apa yang aku dapatkan setelah mengunjungi pabrik tua itu? Jawabannya adalah tidak ada satupun kucing putih di sana bahkan tidak ada satupun bentuk kehidupan selain beberapa kecoa dan tikus yang berlarian di lantai yang kotor.

Sejujurnya alasan aku kesini disaat aku sudah bersumpah untuk menghilangkan obsesiku pada Scp adalah karena temanku yang dengan antusias menceritakan tempat ini.

Dengan perlengkapan lengkap selayaknya pemburu hantu aku membawa kamera dan beberapa radar portable yang aku buat sendiri untuk mendeteksi keberadaan Scp.

Walaupun aku skeptis tentang keefektifan benda busuk ini.

"Ha~" Aku menghela nafas pasrah

Sekali rumor tetaplah rumor, tidak pernah sekalipun dari mereka yang benar - benar menjadi kenyataan.

Aku mulai merasa seperti orang bodoh karena percaya pada semua rumor murahan ini.

Tapi saat aku menatap kamera di tanganku dia muncul, seekor kucing putih dengan mata menyeramkan terlihat duduk di atas batu menatapku dengan penuh kesombongan.

Sementara aura intimidasi dan kengerian mengelilinginya, aku menatapnya dengan tertegun untuk sejenak.

"kamu!" aku bergumam, untuk sejenak tanganku bergetar saat kamera di tanganku jatuh.

Perasaan kebahagian dan ketakutan muncul di hatiku, aku bahagia karena melihat bahwa rumor murahan ini tampaknya benar tapi pada saat yang sama aku takut jika semua ini hanyalah kebodohanku yang lain.

Apakah ini benar - benar nyata?! Apakah dia Scp? Itu pasti Scp! Aku yakin itu!!! Tapi bagaimana jika bukan?

Sementara pikiranku masih kacau, tanpa sadar kakiku mulai berjalan mendekat ke arah kucing di depanku dengan sedikit getaran kebahagiaan.

"Meow~" Kucing itu mengeong tampak terganggu saat aku mendekatinya sementara matanya menatapku dengan tajam.

Tapi sebuah perasaan lain muncul di dalam diriku, ini adalah…..kerinduan?

Aku tidak tahu kenapa hal itu bisa muncul apakah karena ini adalah pertama kalinya aku melihat jejak Scp? Walau aku tidak yakin dia adalah Scp.

Saat aku semakin mendekat aku mendengar suara erangan kucing di depanku tampak risih dengan pendekatanku.

Aku tidak peduli, aku hanya ingin mendekat, aku ingin menyentuhnya, tapi saat tanganku hendak menyentuhnya pandanganku bergulir.

Bulan purnama di langit malam tampak indah saat aku melihatnya dengan perlahan, tapi saat itu pandanganku kembali bergulir melihat diriku sendiri yang terjatuh di tanah dengan darah mengalir dari potongan leher yang bersih.

Ah~ begitukah? Jadi ini akhir hidupku? He…hahaha jadi dia benar - benar nyata! Aku bukanlah orang bodoh yang terobsesi pada fiksi!

Kebahagian menyelimuti pikiranku saat kepalaku terus menjauh dari tubuhku. Perlahan pandanganku semakin gelap saat kesadaranku mulai memudar.

Tapi pandangan terakhir yang aku lihat adalah kabut putih yang berasal dari kucing putih itu mulai menyelimuti diriku.

■□■□■

SCP adalah perwujudan dari anomali yang ada di dunia, tidak ada yang tahu kapan mereka muncul atau apa yang menjadi penyebab kemunculan mereka di dunia.

Mereka hanya sekumpulan misteri yang terus menyelimuti orang - orang dengan perasaan ketakutan. SCP sendiri dibagi menjadi beberapa kelas utama seperti Safe, Euclid, Keter, Thaumiel, Netral, Apollyon, dan archon.

Dengan masing - masing kelas memiliki tingkat bahayanya yang berbeda dari satu sama lain. Berbeda dengan youkai yang memerlukan ketakutan dan emosi negatif manusia untuk terus bertambah kuat, SCP berbeda.

Mereka dilahirkan dengan konsep eksistensial yang melekat sejak awal mereka dilahirkan.

Mereka tidak bergantung pada emosi manusia untuk tumbuh lebih kuat, melainkan berkembang seiring waktu dengan cara yang alami.

Saat ini, salah satu SCP paling berbahaya duduk di hadapan saya, menikmati secangkir teh dengan kedamaian yang menyesakkan, walaupun terlihat ada rasa bersalah yang menyelinap di matanya.

Menemukan diriku tiba - tiba berhadapan langsung dengan entitas yang sebelumnya hanya saya impikan. Detak jantung saya melonjak dengan cepat di depan kehadiran yang fantastis ini.

Dia memiliki rambut putih dengan mata merah tua semantara iris matanya menyampaikan ketegasan seorang penguasa.

Tapi yang membuatnya benar-benar unik adalah telinga putih dan... ekor hitam? Kombinasi yang tidak biasa, namun proporsi yang sempurna menambahkan pesona yang tak terbantahkan pada gadis SCP ini.

"Ya pada dasarnya itulah yang aku rasakan sebelum kematianku" Aku mengeluh pada gadis SCP di depanku, walaupun aku menyukainya tapi itu tidak berarti aku dapat menerima kematianku dengan mudah.

Bohong jika mengatakan aku tidak memiliki perasaan menyesal, tapi seperti kata pepatah biarlah yang lalu berlalu.

Menghadapi entitas yang telah saya cari selama satu dekade, saya tidak terlalu terganggu oleh pikiran mati di tangannya, meskipun itu mungkin tidak akan menjadi kematian yang baik. Ini bukan pertemuan pertama kami. Ingat ketika saya menyebutkan tentang bertemu dengan seorang gadis kecil berpakaian gothic? Yah, dialah yang saya maksud.

"Nya~ Haha, maaf, sejujurnya saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan menjadi penyebab kematian adik laki-laki saya sendiri, Nya~" Dengan telinga yang menggantung lemas, gadis SCP itu menatap saya penuh penyesalan. Tidak ada jejak kebohongan di matanya, hanya penyesalan murni.

"Tidak apa, sejak awal saya telah siap dengan kemungkinan seperti itu," saya berkata. Tidak ada penyesalan dalam diri saya, tetapi gadis SCP ini tetap merasa bersalah.

Meskipun saya bisa memahami asal-usul perasaannya, saya merasa bahwa jika posisinya terbalik, saya mungkin akan merasakan hal yang sama dengannya.

"Tidak bisa seperti itu, Nya~. Lagipula, kamu adalah adik laki-lakiku, dan saya merasa bersalah karena salah satu klon saya telah membunuhmu, Nya~," katanya dengan suara penuh penyesalan.

"Saya sudah mengatakan bahwa saya tidak merasakan apapun saat itu. Lagipula, sejak awal saya sudah siap menanggung konsekuensi atas tindakan saya sendiri,"

"Walaupun kamu berkata seperti itu, saya tetap tidak bisa menerima hal ini begitu saja, Nya~," katanya dengan suara yang terdengar penuh penyesalan.

Sejujurnya melihat bagaimana ekspresi penyesalan yang dimiliki oleh gadis SCP ini aku hanya bisa menghela nafas sebelum mengalihkan pembicaraan.

"Lalu, Nona SCP 040 JP-"

"Panggil saja aku Onee-Chan, Nya~"

"Nona SCP-"

"Onee-Chan!" Matanya dipenuhi dengan ketegasan saat dia menjelaskan otoritasnya.

Aku tidak tahu mengapa gadis SCP ini begitu obsesif untuk memperlakukanku sebagai adik laki-lakinya. Tapi melihat dedikasinya selama ini, bahkan sebelum kami bertemu di sini, entah mengapa itu membuatku merasa hangat.

Sejujurnya, dia adalah orang pertama selain kedua orang tuaku yang menyambutku dengan penuh kehangatan, meskipun seringkali aku dianggap aneh oleh orang-orang.

"Onee-Chan, katakan padaku mengapa kamu begitu terobsesi untuk menjadikan aku sebagai adik laki-lakimu?"

"Ah, itu? Sejujurnya, itu adalah rahasia, Nya~. Tapi karena adik laki-lakiku yang imut bertanya, maka aku akan memberitahumu." Gadis SCP itu meletakkan jari telunjuknya di bibirnya, membuat senyum terukir di wajahnya.

"Apa itu?"

"Itu karena..."

"Karena?" Suasana menjadi tegang ketika aku merasa suhu di sekitarku mulai menurun. Aku bahkan bertanya - tanya apakah aku secara tidak sengaja menginjak ranjau darat?

Apakah ini semacam rahasia yang tidak boleh diketahui oleh banyak orang?

"Itu…..rahasia, Nya~ Hahaha."

"..."

"Hahaha, jangan buat wajah seperti itu, Nya~. Lagipula, aku memiliki sesuatu yang jauh lebih baik daripada sekedar alasan tidak penting seperti itu."

"Hm, apa itu?" Aku membuat wajah tertarik saat menatap gadis SCP di depanku dengan penuh minat.

"Apa kau tertarik untuk menjadi SCP seperti aku?" Gadis SCP itu menatap mataku dengan serius, memberikan tawaran yang mengejutkan.

"Apa? Menjadi SCP?"

Nah, ini kabar baru, kawan. Walau aku memiliki obsesi terhadap SCP sebelumnya, tidak pernah terlintas dalam pikiranku bahwa aku akan menjadi SCP.

"Ya, menjadi SCP, Nya~ Apa kamu tertarik, Nya~?"

Kau bercanda? Tentu saja aku mau! Lagipula, ini tentang menjadi hal paling keren yang aku tahu. Tapi walaupun begitu mustahil bagiku untuk menunjukkan kesenanganku secara terbuka.

Ini masalah harga diri!!!

"Onee-Chan apa kau serius dengan hal ini?" aku bertanya dengan serius, sejujurnya masalah perubahan ras seperti ini bukanlah sesuatu yang dapat aku anggap remah.

Perubahan dari manusia menjadi SCP aku tidak tahu apa efek samping dari hal ini.

"Tentu saja, Nya~ Apa kau pikir Onee-Chanmu ini akan berbohong pada adik laki-lakinya yang imut, Nya~? Lagipula, anggap saja ini sebagai permintaan maaf dari Onee-Chanmu, Nya~," Gadis itu berkata dengan sombong, sembari mendengus bangga.

"Apa kau yakin? Saya tahu kamu kuat, tapi apakah mungkin untuk menghidupkan orang yang telah mati?"

"Ah, soal itu? Sebenarnya, kamu belum mati. Bisa dibilang, kamu masih hidup saat ini. Lagipula, bahkan penyihir wanita busuk itu tidak memiliki kemampuan untuk menghidupkan orang mati, Nya~," Dia berkata dengan sedikit kebanggaan, saat menghina penyihir wanita tertentu.

"Eh, aku belum mati?"

Kejutan baru! Aku belum mati, bahkan setelah kepalaku terpenggal.

"Ya, kamu belum mati. Saat kamu benar-benar akan mati, Onee-Chanmu ini langsung muncul dan memberikan penyembuhan terbaikku padamu, Nya~. Lagipula, menghidupkan orang mati adalah hal yang mustahil dilakukan selain oleh Tuhan, Nya~."

Mengangguk mengerti aku kembali menatapnya yang kini tampak telah memiliki ekspresi rileks di wajahnya.

"lalu apakah akan ada efek samping ketika menjadi SCP?" Aku bertanya dengan suara rendah.

"Ah! Itu? Tenang saja karena kamu tidak akan mengalami perubahan biasa melainkan langsung menjadi anggota klanku Nya~" dengan senyum di wajahnya gadis itu kembali menatapku dengan tenang. Bahkan sebelum aku sempat kembali menjawab gadis ini menggerakan jari telunjuknya ke arah dahiku sebelum berkata.

"Ini sudah terlalu lama Nya~ lain kali ayo kita bicara lebih lama lagi" dengan senyum di wajahnya aku kembali jatuh pingsan. Pandanganku mulai menjadi gelap sebelum aku benar - benar tidak sadarkan diri