webnovel

Hetalia! England—I Will Guide You My Great Country | Bahasa Indonesia

What if... Karakter Hetalia benar-benar ada di dunia nyata , di sejarah nyata dengan peran mereka yang akan mengubah sejarah atau tetap dengan alur sejarah. Ini kisah petualang hidup Arthur Kirkland karakter Hetalia Inggris yang hadir untuk membangun tanah kelahirannya menjadi negara Inggris raya yang hebat bersama pemimpin-pemimpin Inggris membangun tanah ini. Namun setiap perjalanan Arthur, Arthur memutuskan untuk tetap dijalan sejarah atau mengubah sejarah. "Ini semua kehendak ku , apa mereka pantas memimpin negaraku atau tidak , tapi satu hal yang harus kalian tahu... Aku hadir disini, Aku yang akan memandu jalan kalian negara hebat ku" — Arthur Kirkland. Setiap perjalanan Arthur bersama orang-orang nya selalu mengukir sejarah Inggris dan menjadi sebuah legenda dan sejarah yang akan selalu di ingat masyarakat Inggris dan dunia. "Perjalanan tuan adalah legenda dan berkah kami" "Negara Inggris adalah Negara Arthur" "Aku sudah menikah dengan inggris" "Hidup Great Britain, Hidup Inggris" #Kingdombuilding #Alternatif-historical #timetravelfrom_parallelworld #Hidupabadi 'Perhatian cerita ini hanya fikis belaka jangan terlalu serius membaca cerita ini, author hanya ingin menghibur kalian yang bosan di rumah' Update chapter tidak menentu

Muliagusni · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
34 Chs

Episode 10

Caesar dan kelompoknya mulai berjalan masuk lebih dalam pulau , dan saat mereka menjelajah, mereka melihat sebuah jalan yang sepertinya baru saja selesai di bangun dan jalan nya itu memiliki struktur seperti di republik Roma meski sedikit berbeda ( jalan bergaya abad pertengahan, sebagai ilustrasi kalian jalan berbatu tapi halus seperti film Hollywood kerajaan ).

"Jalan yang mereka bangun..."

"Hmm..." Caesar terdiam untuk sementara waktu dan mereka mulai kembali jalan-jalan sampai dimana mereka bertemu dengan warga setempat dan bangunan rumah dan toko mereka yang terbuat dari kayu tapi gaya rumah dan bangunan mereka sudah mulai disebut elegan , dan klasik nan unik.

"Bangunan rumah mereka masih terbuat kayu tapi sudah disebut perumahan..." ujar salah satu pasukan Caesar yang mengamati bangunan tempat mereka ini.

(Author hanya memberitahu kalian bahwa Arthur sudah memberi mereka ilmu tentang bangunan meski masih terbuat dari kayu belum semen dan batu bata masih kayu karena dia masih berpikir bangunan sesuai zaman sebelum abad pertengahan tiba, bukan rumah seperti suku Indian ok)

Caesar melihat sekitar tempat ini dengan rasa ingin tahu dan lagi tempat ini sangat bersih , tidak ada bau kotoran atau semacamnya yang membuat Caesar penasaran mereka buang kotorannya (maksudnya kotoran hewan) dimana ?

. . .

Tempat ini sudah di design secara rapih, dan lagi tata bangunannya meski kelihatannya masih masa proses tapi letak semua bangunan yang sedang di bangun sudah di atur oleh pemimpin mereka , menurut Caesar setelah melihat keadaan sekitar daerah ini Caesar sudah mempertimbangkan pro-kontra yang akan dia alami saat bertemu orang suci itu.

"Sepertinya, bernegosiasi dengan pelindung negeri ini memiliki kontradiksi yang kompleks" gumam Caesar bersama pasukannya mereka berjalan menyusuri tempat ini sampai membuat warga-warga setempat yang melihat mereka ada yang was-was, ada juga yang penasaran karena cara berpakaian mereka sangat berbeda dengan mereka.

"Melihat orang-orang ini , menurutku mereka tidak pernah bertemu dengan orang asing seperti kita" ujar prajurit 1.

"Orang yang tinggal di gunung atau orang yang tinggal di pantai, ada perbedaan jelas untuk dua orang ini melihat orang asing seperti kita, kalau orang yang tinggal di gunung melihat kita dengan tatapan tidak bersahabat itu wajar menurutku beda sama orang pantai yang memiliki tatapan bersahabat dengan orang seperti kita itu wajar menurutku" ujar prajurit 2.

"Berhentilah berbisik" ujar pemimpin pasukan Caesar , sampai tidak lama kemudian seseorang menghalangi jalan mereka.

"Anda... Anda orang luar, berani sekali menginjakan kaki kalian di tanah kami" seru seorang anak laki-laki yang menghalangi perjalanan Caesar dan teamnya.

"Tristan!!" seru ibunya melihat putranya berani menghalangi orang asing itu, membuat ibunya panik dan ingin mengambil putranya namun dia merasa takut saat ingin berjalan kearah putranya.

"Kamu anak yang pemberani..." ujar Caesar.

"Tentu saja, sebagai seorang pria, kita harus berani menghadapi apapun yang menghalangi kami termasuk kalian, orang luar" ujar Tristan, anak laki-laki yang menghalangi mereka.

Orang-orang Caesar yang melihat tingkah laku tidak sopan anak laki-laki ini ingin sekali mereka memberi anak ini pelajaran namun Caesar yang tidak ingin membuat masalah menahan orang-orang nya.

"Ne... bocah, bisakah kamu memberi tahu kami tentang anak yang kalian hormati dan disucikan itu, aku janji tidak akan melakukan apapun di tempat ini termasuk menyakitimu" ujar Caesar.

Anak laki-laki itu menatap kelompok Caesar dengan wajah serius bak anak kecil.

"Orang luar, aku tidak akan tertipu oleh kebaikanmu, seperti kata tuan Arthur, seseorang akan berucap dan bersikap baik jika dia ada maunya" ujarnya membuat Caesar dan yang lain bingung.

"Kenapa kamu berpikir seperti itu, aku sudah berjanji tidak akan melakukan apapun sampai mengganggu aktivitas penduduk di tempat ini, dan lagi aku hanya orang yang penasaran dan juga... kata-kata yang kamu ucapkan itu jangan di ucapkan oleh sembarangan orang, untung saya yang mendengar nya, jika orang lain, mungkin anda sudah dibunuh di tempat" ujar Caesar , meski awalnya dia tidak ingin menakuti anak laki-laki ini tapi mau apa daya, aturan kelas sudah hadir sejak Caesar lahir dan dia sudah belajar sejak dia masih kecil untuk memilih mana orang yang di hormati dan mana orang yang tidak.

Intinya di zaman Romawi, zaman abad pertengahan, zaman Renaisans, zaman penjelajahan dunia abad 14/15 ke sana, sebelum memasuki abad Semi-Modern/Modern, aturan kelas/kasta sudah hadir dengan jelas dan tertulis di kertas maupun di otak mereka, intinya diskriminasi antar manusia lebih keras daripada di abad 20/21 yang sudah menjujung tinggi rasa kemanusiaan.

Tristan yang mendengar itu hanya mengernyit sampai dia mengingat sesuatu saat dia dan teman-temannya bermain bersama Arthur.

"Kalian harus ingat di zaman kalian lahir ini, kalian harus tahu aturan kelas sosial atau di sebut kasta sosial, karena ada beberapa kasta yang bisa membuat kalian di tatap seperti hewan oleh orang lain atau sebaliknya dihormati dan dijunjung oleh orang lain" Arthur mulai menggambarkan sebuah Piramida di tanah ke pada teman-teman kecilnya dan saat mereka melihat semua tulisan di Piramida itu membuat mereka melirik Arthur.

Dan sekali lagi Arthur menjelaskan aturan kelas sosial yang paling tinggi dan yang paling rendah yang membuat teman-teman Arthur yang mendengarnya ada yang tidak terima dan ada yang mencemooh kesal.

"Jadi kalau misalnya kita kalah melawan musuh kita akan menjadi budak dan akan bekerja dibawah mereka (musuh) tanpa dikasih makan, apa mereka tidak memiliki rasa hati nurani"

"Iya, suku kita juga saling perang tapi kami memperlakukan orang-orang yang kalah sebagai bawahan dan pekerja tapi kita memberi mereka makanan, tempat tinggal dan istirahat , bukan memperlakukan mereka seperti kuda"

"Iya tapi itu kenyataannya dan lagi konsep yang kalian lakukan hampir sama yang mereka lakukan , tergantung orang-orang yang mengurus pasukan yang kalah, dan juga aku ingin konsep budak dan aturan kelas sosial dihilangkan tapi mau bagaimana lagi kenyataan tidak mendukungku untuk hidup dengan tenang" jelas Arthur kepada teman-teman nya dan sekali lagi mereka diberi sebuah pengetahuan baru dari mulut Arthur, 'Toleransi' dan kata-kata ini sangat sulit dilakukan untuk zaman ini.

Karena itu lah Arthur sedang melihat prosesnya , proses panjang untuk mematahkan aturan kelas sosial.

(Meski sampai abad 21 sekarang masih banyak kasus diskriminasi sosial di berbagai negara tapi mereka masih berusaha untuk meminimalisir masalah diskriminasi sosial di masyarakat — Author)

Setelah mengingat masa lalu itu Tristan menatap Caesar "Saya tahu apa yang anda maksud, tapi anda adalah tamu tak di undang yang datang ke rumah kami, dan lagi tujuan anda tidak lah baik".

"Kamu benar-benar anak yang pemberani... Tri.. Tristan... itu kan nama mu, saya hanya datang kemari untuk bertemu orang yang kalian hormati, bisakah saya menemui tuan anda, Tristan..." ujar Caesar tapi Tristan masih tidak mengizinkan mereka untuk bertemu dengan Arthur namun "saya mohon" mohon Caesar kepada anak laki-laki itu.

Tristan menatap ke sekeliling dan melihat anggukan orang-orang membuat Tristan memberi mereka jalan untuk bertemu Arthur, dan tidak lama kemudian anak laki-laki itu langsung masuk ke pelukan ibunya karena ibunya sangat khawatir kepada anaknya yang berani menghalangi boss musuh itu.

"Lain kali jangan lakukan hal seperti itu, untung dia tidak melakukan hal-hal tercela padamu"

"Maaf ma... aku janji tidak akan mengulanginya lagi"

. . .

Jarum waktu sudah bergerak dan saatnya pertemuan Arthur dan Caesar di mulai.

"Biarkan dia datang, sudah waktunya kita mendengarkan argumen Julius Caesar" ujar Arthur kepada orang-orangnya yang memberikan kabar tentang perjalanan Caesar dan pasukannya menuju tempat Arthur.

See you soon guys... 😘

Maaf kalau ada typo di chapter ini.

"Peringatan cerita ini hanyalah fiksi belaka jangan terlalu serius dengan cerita author ini , author hanya ingin menghibur kalian yang bosan di rumah"

Muliagusnicreators' thoughts