webnovel

Bab 2 - Sang Lelaki

Entah berapa lama waktu berlalu. Entah telah berapa banyak zaman berganti. Entah telah berapa lama aku berada di dunia ini. Entahlah. Aku tidak tahu lagi. 100 tahun, 200 tahun, 500 tahun 1.000 tahun. Aku tidak tahu. Lagi pula itu sudah tidak penting. Mau berapa lama waktu berlalu. Mau berapa banyak zaman yang terus berganti. Berbagai peperangan, revolusi. Aku akan terus di sini. Hidup di dunia terkutuk ini. Terjebak bersama bumi dan seluruh penderitaan.

Aku Ryan. Dan aku abadi. Ya, abadi. Aku tidak akan bisa mati bagaimana pun caranya. Mungkin kalian berpikir bahwa abadi adalah sesuatu yang bagus. Kekuatan yang seperti dewa. Dapat membuatmu melakukan apapun hal yang kau inginkan, semuanya.

Yah, mungkin itu benar. Dengan keabadian kau bisa melakukan banyak hal. Waktu tak terbatas yang kau miliki dapat kau gunakan untuk mempelajari semua ilmu yang ada di dunia. Semua bahasa, ilmu-ilmu filsafat, ataupun ilmu lainnya.

Dengan keabadian kau juga dapat melakukan sesuatu yang seperti menjadi pahlawan. Menjadi ksatria terkuat yang tak perlu takut dengan kematian dan bebas menerjang musuh. Atau kau juga bisa menjadi penjahat bejat tak berhati yang melakukan semua seenaknya tanpa perlu takut tertangkap atau dihukum mati.

Tapi tidak. Keabadian tidak sesederhana itu. Pada awalnya kau memang dapat melakukan seenaknya. Melakukan setiap hal yang kau inginkan. Bersenang-senang. Namun, kau akan mulai kehilangan hal menyenangkan untuk dilakukan. Kau akan mulai bosan. Hatimu akan mulai merasa kosong. Belum lagi kehilangan semua keluargamu. Ayah, ibu, serta saudara yang kau cintai. Orang-orang yang berharga bagimu, teman-temanmu. Perlahan-lahan mereka akan semakin tua dan mati. Meninggalkanmu di dunia ini sendirian.

Sudah berbagai cara kucoba untuk bisa meninggalkan bumi ini. Untuk bisa mati seperti manusia biasa. Untuk dapat merasakan karunia terakhir yang harusnya kudapatkan sebagai manusia, yaitu kematian.

Tapi semuanya tidak berguna. Semua yang kulakukan sia-sia. Berapa banyak pun yang telah kulakukan percuma. Aku kembali hidup. Aku tetap hidup. Seakan langit tak menerima kehadiranku. Aku terus kembali ke bumi. Terbangun dengan kondisi tubuhku yang baik-baik saja. Tanpa luka. Aku kembali ke bumi. Terjebak di bumi untuk terus melanjutkan hidupku.

...

 

Aku melihat ke ponselku. Membuka sebuah percakapan dengan seseorang. Seorang gadis dengan username Hana123. Ia mengatakan ia sudah di kereta menuju tempat yang kuberikan.

Ah ya, aku ingat sekarang. Hari ini aku ada janji untuk bunuh diri bersama dengannya.

Hana123 adalah seorang gadis yang kutemui di sebuah situs secara daring. Kami mulai saling mengirim pesan dan jadi cukup dekat.

Walau setiap hari aku terus merasa kosong. Memiliki keinginan untuk mati. Namun berselancar di internet untuk menghabiskan waktu tidak buruk juga, pikirku.

Di internet kau bisa berkenalan, berteman dengan siapa saja tanpa harus mengenalnya secara langsung. Tanpa harus terikat dengan mereka lebih jauh. Cukup dengan sebutan teman 'online'. Kau tidak perlu menaruh perhatian lebih pada mereka. Kau tidak perlu menganggap mereka sebagai orang yang berharga bagimu. Mereka bisa putus kontak denganmu kapan saja tanpa harus kau pedulikan. Tanpa kau harus tersakiti dengan apa yang terjadi pada mereka sebenarnya. Seperti misalnya mati.

Yah, setidaknya hal ini lebih mudah bagiku dari pada harus mempunyai teman di dunia nyata yang cepat atau lambat pasti akan mati. Meninggalkanku. Lagi-lagi, meninggalkanku sendirian di dunia ini.

Aku sudah cukup lama berbicara dan melakukan percakapan dengan Hana123. Dia adalah gadis yang ceria. Aku senang berbicara dengannya saat aku sedang senggang atau setelah aku melakukan 'tugasku'.

Suatu hari. Hana123 mengatakan dia ingin mati saja. Dia ingin membunuh dirinya sendiri. Aku tersentak kaget. Tak pernah kubayangkan dia akan menjadi seperti orang-orang itu. Orang-orang yang seenaknya ingin membunuh dirinya sendiri. Aku sangat menyayangkan apa yang Hana123 katakan malam itu.

Kutanyakan padanya apa dia memang serius, dan ia menjawab "ya, aku serius."

Jawaban darinya sudah menjadi alasan yang cukup bagiku untuk melakukan tugasku. Mencegahnya untuk bunuh diri. Mencegahnya mengakhiri hidup seenaknya. Ya benar, aku harus menolong gadis itu.

Malam itu, ditentukanlah. Tugasku selanjutnya. Tugas yang sudah kujalani beberapa puluh tahun terakhir. Mencegah orang yang ingin bunuh diri. Menolong gadis bernama Hana123 ini.

Rencana diawali dengan aku mengajaknya untuk bunuh diri. Hana123 setuju. Ia setuju untuk mengakhiri hidupnya bersamaku. Aku pun mengajaknya menemuiku di kota tempatku tinggal. Ia setuju. Ia akan datang di hari yang sudah kami tentukan bersama.

Aku pun memulai persiapan yang diperlukan.

Malam itu, aku mulai melihat-lihat daftar cara mati yang sudah kucoba sekaligus menentukan cara mati seperti apa yang akan kugunakan bersama Hana123 nanti.

Aku membalik halaman demi halaman pada daftar itu. Daftar berisi berbagai cara bunuh diri yang sudah pernah kulakukan. Terdapat coretan tengah di setiap isi dari daftar itu, menandakan cara-cara yang sudah kulakukan dan gagal.

Aku terus membalik halaman demi halaman sampai akhirnya aku tiba di cara terakhir yang sudah kucoba. Aku menggunakan cairan kimia berbahaya pada beberapa percobaan bunuh diri terakhir. Walau semuanya gagal, aku akan tetap mencoba.

Kuputuskan menggunakan cairan kimia berbahaya untuk bunuh diri kali ini, untuk kesekian kalinya. Aku masih belum menyerah untuk mati. Aku ingin mencoba seluruh zat kimia yang mematikan bagi tubuh. Aku ingin yakin dan percaya bahwa setidaknya ada satu zat kimia berbahaya yang dapat membunuhku. Pikirku berharap.

Beberapa hari sebelum Hana123 datang kuhabiskan untuk melakukan riset dan mencari-cari zat kimia yang dapat membunuh. Disela-sela itu, aku mencoba-coba bunuh diri cepat seperti dengan menusuk-nusukkan pisau tepat ke jantungku, berharap ada momen di mana itu berhasil membunuhku. Tapi tidak, seperti yang kuduga hal itu sia-sia. Terlepas dari itu, aku sudah memutuskan senyawa kimia apa yang akan kugunakan

.

Terima kasih telah membaca. Nantikan terus yaa ><

Kirizey_79creators' thoughts