webnovel

hell is my space

ini adalah karya asli saya, tidak ada unsur plagiat terimkasi seorang anak lelaki dengan rambut yang panjang dan mata yang buta. memiliki tugas mencari sang ayah ketika kerinduan ibu nya yang berlebihan berubah menjadi penyakit yang ganas. namun bagai mana cara nya agar dia dapat menemukan ayah nya, yang bahkan suara nya saja tidak di kenal nya? saksikan novel ini

ma_biring253 · ファンタジー
レビュー数が足りません
8 Chs

masalah

Bab 8

Gerobak besar beroda empat dan di tarik oleh kuda, berjalan di atas tanah coklat melewati pohon pohon yang rindang.

Angin kuat mendesir membuat sesuana menjadi sejuk.

Tiga orang duduk di dalam tanpa mengatakan sepatah kata apapun

Seolah oleh mereka menikmati angin itu

"hmm.. "Kira berdehem " Kita akan pergi ke sebuah desa kecil.

Kerena hari sudah hampir sore mungkin kita akan mengunap di sana "

Izael terkejut ,"Knapa? "tanyanya

"Pergi ke negri Kyui memakan waktu yang lama mungkin berhari hari tidak hanya itu.

Kita harus membuat kartu nama agar bisa masuk ke negaranya "

Wajah Izael menjadi lesu jika bisa ia ingin mengeluh sepanjang perjalanan..

Cukup lama mereka berjalan ,tiba tiba kuda yang menarik kereta ini berhenti dan terkejut mengangkat kaki depannya dan menghentakan ke tanah membuat beberapa debu bercampur dengan udara.

Wajah yang mengendarai kuda itu terkejut dan pucat.

Keringat dingin membasuh badannya sedikit demi sedikit hingga ia merasakan getaran tubuhnya yang hebat.

Di dalam Izael dan yang lainnya terkejut saat mendapati kudanya berhenti sendiri.

Mereka keluar dan berniat mengecek apa yang terjadi.

"Papa di sana banyak orang, jika di lihat dari warnanya mungkin mereka adalah penjahat aku bisa merasakan nafsu pembunuh dari mereka " Ucap izael

"Kau benar "

Segerombolan orang berdiri dengan gagah, menghalangi sinar matahari seakan akan mereka adalah utusan sang dewa.

Dengan wajah sangarnya ia tertawa kecil dan sinis.

Di tangannya terdapat pedang, bukan hanya pedang pria di tengah itu memegang rantai di ujung rantai itu terdapat bola besi berduri.

Dan di belakang, seorang yang memiliki badan yang sedikit kurus menyodorkan tombaknya.

Yang paling mengejutkan adalah seorang laki laki berdiri di depan mereka.

Menggosok gosok kedua telapak tangannya menampilkan cincin yang berkilau dan besar.

Wajah licik yang tidak asing lagi bagi Mira.

Mira tiba tiba terkejut.

"Izael, tuan Kira, sepertinya pemimpin mereka adalah penjual baju yang berbohong kepada kita " Bisik pelan Mira.

"Mungkin ia ingin balas dendam, dengan menyewa penjahat "Ucap Izael.

Di ujung sana laki laki itu berjalan pelan, melebarkan lengannya seolah ingin memeluk sesuatu.

"Tuan tuan maafkan atas kelancangan kami! Jika kau tidak ingin kehiilangan nyawamu sebaiknya berlututlah " Laki laki itu tertawa puas di ikuti oleh tawa buas bawahannya.

Mereka bertiga berjalan ke depan kuda.

"Apa aku tidak salah dengar "Ucap Izael dengan lantang seolah menantang mereka.

"Wah wah " pria itu berjalan ke depan menghampiri Izael.

"Sebelum itu ada baiknya aku mengnalkan nama ku.

Aku adalah Korge, seorang bangsawan yang sangat di hormati dan di segani.

Menggarap ratusan tanah dan membangun perdagangan yang besar " Ucapnya dengan lantang dan sombong.

Kira memegang pundak Izael, "Apapun yang terjadi hadapilah sekuat tenagamu namun jika aku tidak lagi sanggup berlarilah sekuat mungkin bawa Mira bersamamu "

"Mungkin yang papa katakan hanyalah khayalan, kita tidak mungkin kalah di sini "

Kata izael dengan percaya diri .

Korge melambaikan tangannya, memberi tanda kepada bawahannya.

Tanpa basa basi mereka berlari, mengejar Izael.

Wajah mereka tampak merasa senang dan sangar "

"Serang! " teriak mereka.

Di sisi lain Izael memerintahkan Mira menjauh bersama dengan pengendara kereta itu.

"Jika kami kalah pegilah dari situ " ucap Izael.

Tanpa menunggu perintah dari kira, izael berlari mengejar mereka mengandalkan tangan kosong yang bahkan sama sekali tidak berminat mengeluarkan pedangnya .

Tentunya sebagai orang yang tidak dapat melihat, gerekan Izael tidak mungkin selincah musuhnya maka tidak ada pilihan lain selain berlari pelan ke arah mereka namun, berbeda dengan Kira.

Dia berlari dengan kencang seakan akan dia sudah berpengalaman, dia mendahulu Izael dan langsung menuju tempat musuhnya.

Kira meninju salah satu wajah mereka dan membantingnya ke tanah.

Tidak sampai di situ Kira mengangkat seorang musuhnya dan melemparnya dengan kuat ke segerombolan musuhnya.

Membuat mereka tumbang ke tanah.

Kira menarik nafasnya perlahan, menguatkan tulang tulangnya.

Pria berbadan besar dengan rantai bola besi di tangannya menyerang Kira dengan keji.

Mengayunkan senjatanya dengan bengis.

Namun seperti mengetahui alur serangan senjata pria besar itu, kira mengelak dan melompat ke sana ke mari.

"Dasar kurang ajar, prngecut kemarilah! "Teriaknya, kembali mengayunkan senjatanya tapi gerakannya semakin cepat bahkan nafsu membunuhnya semakin tinggi.

Anggota anggota yang berada di sekitarnya harus menjauh saat melihat sebagian temannya terluka karena tidak kepedulian pria besar itu.

Tanpa belas kasih dia menghajar teman yang menghalanginya .

Kesal dengan Gerakan kira yang selalu menghindar pria besar ini memutar senjatanya begitu juga badanya seolah membentuk angin topan.

Menghasilkan daya angin yang begitu besar, serangan besar itu tak jarang mengenai orang orang di sekitarnya.

"Kira menghelakan Nafasnya, "Bodoh kau terlalu suka marah " Dengan cepat Kira berlari mengejar lelaki itu.

Dengan tangan kekarnya ia menahan bola besi itu, hanya dengan telapak tangan.

Sedetik dia menarik napas dengan cepat lalu mendarat serangan Ganje.

Serangan jari ke berbagai tubuhnya.

Sekilas serangan itu tidak menghasilkan luka luar tapi, saat pria besar itu ingin menyerang. sesuatu keluar dari mulutnya.

Darah merah segar perlahan mengalair dari mulutnya tak lama kemudian dia memuntahkan darah yang begitu banyak, darah merah itu menglalir dari mulut ke dagu nelewati lehernya dan memenuhi seluruh dada yang kekar itu.

Mata yang tajam dan hitam tiba tiba memutih secara keseluruhan.

Tak butuh lama hingga akhirnya ia tumbang ke tanah dan tak sadarkan diri.

Tiba tiba, seorang lelaki melompat sekilas, ia seperti melayang di udara.

Menyerang Kira dengan pedang tajamnya

Dan berniat menebas leher Kira.

Sayang sebuah tendangan mendarat ke wajahnya dan menghancurkan tengkorak wajah lelaki itu .

Mereka semua terkejut ketika mendapati Izael di sana.

Bahkan mereka sama sekali tidak menyadari kehadiran mahluk kecil itu.

"Bagus aku pikir kau hanya diam dan menungu sampai aku menghajar mereka semua " Ucap Kira dengan senang.

"Baiklah papa, serahkan sisanya kepadaku " izael melesat cepat mengejar mereka .

Tidak ada perlawanan, mereka seperti pasrah menerima keadaan namun.

Ekperesi mereka menghianati kelakuannya.

Wajah mereka, senyuman mereka seperti merencanakan sesuatu dan tepat sekali sejumlah panah melesat dengan kecepatan tinggi mengejar Izael.

Berasal dari beberapa pohon besar itu.

Sebentar pandangan Izael teralihkan tiba tiba mereka yang terdiam tadi ikut bergerak, menyerang dengan bengis.

Tidak ada pilihan lain Izael mengambil mayat dari musuhnya yang tergeletak di tanah dan menjadikan sebagai prisai.

Semua anak panah tadi mengenai mayat itu, sebagian ada yang ujungnya menembus mayat itu dan hampir mengenai Izael.

Walaupun Izael dapat mengatasi Panah tersebut.

Dia juga harus menghadapi musuh yang berada di sekitarnya.

Izael melemparkan mayat itu ke arah mereka, membuat sebagian dari mereka tumbang akibat kehilangan keseimbangan saat menopang mayat itu.

Pria bertombak menghunuskan tombaknya ke arah Izael.

Dengan sigap Izael menangkap tombak itu dan menariknya, sehingga pemiliknya ikut tertarik ke depan dan jatuh ke tanah.

Dengan perasaan marah Izael memizak kepala lelaki itu hingga menembus tanah dan menusuk perutnya begitu saja.

Yang menyerang tadi sempat sedikit ragu apalagi ketika melihat kekejaman Izael.

Namun ketakutan yang meliputi diri mereka lebih besar ketika berhadapan dengan tuannya.

Dengan berat hati mereka menyerang.

Izael mengayunkan tombaknya dan membentur kepala mereka sehingga beberapa dari mereka harus tak sadarkan diri, tidak membiarkan musuhnya bangun Izael langsung menembuskan tubuh mereka dengan ujung tombak itu.

Izael menoleh ke pohon besar itu saat ia merasakan aura yang lebih jahat.

Dengan melihat warna dari kebutaannya.

Seakan akan dia yakin, Izael melempar tombaknya.

Tombak itu melaju dengan pesat, menembus daun daun dan lebih ke dalam.

Menemukan seorang yang sedang ketakutan saat menyadari serangan Izael, beruntung tombak itu meleset dan menancap di kayu pohon , ujungnya yang tajam menenbus kayu keras itu.