Hernandes bingung dengan keputusannya sendiri. Keputusan ini memang sesuai dengan rencananya dan Delon. Tapi, ia juga tidak mau sampai putrinya yang akan menjadi sasaran dari Rian.
Apakah luka yang akan ditanam Rian akan berpengaruh pada Abella? Apa benar Abella akan baik-baik saja?
"Pa, kenapa melamun sendirian?"
Pertanyaan dari seseorang yang menjadi bahan pemikirannya kini sudah ada di hadapannya. Senyum simpul khas seorang ayah ia lontarkan pada putrinya.
"Lalu Papa harus bersama siapa? Bukankah teman dan putri Papa hanya kamu, Sayang?" jawab Hernandes membuat Abella harus tertawa palsu.
Dengan perkataan ini semakin membuat hati Abella pilu. Bagaimana bisa dua peran penting itu juga akan direnggut dari papanya juga. Lalu, tangis seperti apa yang akan mengiringi kepergian Abella nanti?
"Jangan seperti itu, Pa. Papa punya seorang teman bisnis bukan? Papa harus bisa menjalin pertemanan dengan dia juga ..."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください