"Bisa saja. Tapi, semua itu tidak bisa dilakukan dengan mudah. Semua butuh proses yang panjang. Kenapa jadi kamu yang repot?" sengit Marina dengan tatapan berkilat memandang ke arah Sesil.
Sesil berdesis mendengar jawaban dari mulut Ibu tiri dari Delon. "Delon sudah kuanggap sebagai anakku sejak kecil. Aku bahkan tidak tahu kalau ayah kandungnya sekaya Tuan Dinu ..."
"Tapi, satu hal yang kalian ingat. Kalian sudah membuang berlian demi sampah tak berguna. Sekarang kalian semua bisa pergi." Lanjut Sesil menunjuk ke arah pintu keluar.
Sedangkan Delon benar-benar tak peduli dengan apa yang mereka semua katakan. Sesungguhnya arti seorang Dinu di hati Delon sudah perlahan memudar.
"Kau! Kami tid—"
"Kita pulang," sahut Dinu dengan cepat seraya menarik tubuh istrinya untuk segera menuju ke arah pintu ruang rawat Rachel. Tatapan Dinu begitu sendu mencuri lirik ke arah putra kandunganya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください