"Apa aku terlihat begitu?" tanya Rachel sembari membingkai kedua pipi putihnya sendiri.
Nadia mengangguk dengan suara tawa kekehan kecil."Memang susah ya punya suami tampan. Pasti godaannya banyak."
"Suamimu lebih tampan. Banyak pramugari cantik di sana. Sepertinya aku yang akan memberimu kalimat itu, Mbak," sahut Rachel membalikkan keadaan.
Siapa yang tidak tahu kehidupan seorang pilot yang akan selalu di kelilingi wanita cantik bertubuh proposional? Bahkan ia harus lebih banyak berguru pada sosok wanita tegar di depannya. Melihat senyum dan tawa selalu dia tunjukkan kepada semua orang. Kita tidak tahu apa yang sedng Nadia rasakan saat ini.
"Aku sih nggak peduli, Chel. Hidupku hanya bersama dengan Bimo. Asal dia bisa senyum saja aku sudah sangat bersyukur," balas dengan mengusap pucuk kepala putranya yang sedang cekikikan bermain dengan Nathan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください