webnovel

HE IS NOT MY DADY

ada kisah cinta tak biasa antara Aksara dan aletta ketika tradisi merenggut paksa kebahagian mereka, begitu pandangan norma terlihat mencoreng, ketahuilah sesungguhnya cinta itu tak pernah salah. hanya waktu yang salah menempatkan nya. ** "kamu ngak bisa nikah dengan letta nak, mau di teruh di mana muka keluarga kita?!" "tapi letta hamil ma, hamil anak aksa!" pria itu bersikeras dengan pilihan nya. "aletta tetap akan melahirkan dengan selamat, kami akan siap kan lelaki yang sanggup menikahi letta dalam kedaan hamil dan merahasiakan aib keluarga kita!" wanita yang di panggil mama itu masih memegang teguh pendirian nya. bahwa pernikahan antara aletta dan Aksara adalah salah. "aksa, papa beri kamu 2 pilihan. dan kamu harus memilih salah satu nya. yang pertama tetap di keluarga Dirgantara, kamu dan aletta akan tetap hidup bahagia. atau... kamu menikahi aletta tapi nama kamu akan di cabut dari ahli waris. kamu dan aletta akan menderita karena kemiskinan!" sang kepala keluarga terlihat memberikan sebuah pilihan yang sangat berat pada sang anak yang tengah berdiri dengan tubuh kaku. "kamu jangan gegabah ya, ingat kamu ngak pernah merasakan gimana hidup susah, pun dengan aletta apa kamu sanggup. jatuh miskin?" sang mama mengompori Aksara agar memilih pilihan yang pertama. Aksara berbalik menatap aletta nya dengan sendu wajah menyesal. "maaf kan pilihan aku yang egois aletta!" TIDAK... bersambung. ***

Desember_01 · 都市
レビュー数が足りません
291 Chs

bab 287

Selamat membaca

.

.

Aletta bergega memasuki rumah sakit, menemui yudistira yang ternyata kembali masuk ke ICU beberapa menit yang lalu. Seketika Aletta merasa menyesal telah memutuskan panggilaan sepihak dari tuanganya terebut. Tapi ia juga tidak menyangka yuditsira akan down hingga seperti ini.

Aletta benar benar merasa lelah dengan situasi beruntun saat ini memilih berbaring pada kursi ruang tunggu, hingga tanpa sadar ia pun tertidur dengan sendirinya. Entah lelah karena kegiatanya sangat padat dan menguras tenaga, atau jutru fikrianya yang menguras tenga. Entahlah, yang pasti kini Aletta sudah tertidur dengan nyenak pada kursi panjang ruang tunggu.

"Aletta,"

"aletta… bagun,"

Aletta yang mendengar namanya di panggil, dan tepukan lembut pada wajahnya membuat ia terbangun dari tidur lelapnya. Saat ia bangun, tubhnya sudah di selimuti dan ada bantal. Sepertinya perawat yang melihatnya tertidur seorang diri merasa kasihan.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください