webnovel

He's a 10 But Hurt Me SO Bad

作者: Jiaseo
都市
連載中 · 2.5K ビュー
  • 3 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • N/A
    応援
概要

Nala adalah gadis yang polos dan lugu jika berkaitan dengan cinta. Selama hidupnya, dia hanya menyukai satu pria saja. Pria yang selalu baik padanya, mengerti dirinya, dan selalu bersamanya sejak kecil. Nala selalu bersikap biasa saja ketika pria itu berpacaran dengan gadis lain. Namun apa yang akan Nala lakukan ketika mengetahui sebuah rahasia dari pria itu yang seharusnya tidak dia ketahui? Akankah Nala meninggalkannya?

Chapter 1Bab 1 Apa itu CINTA?

Cinta itu sulit. Sulit untuk membedakan mana yang benar-benar cinta, mana yang hanya sekedar suka, dan mana yang hanya sekedar kagum semata. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang benar-benar mengetahui tentang cinta. Semua yang berkaitan dengan cinta selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar. Semua tergantung pada diri masing-masing. Ada orang yang menganggap serius perasaan yang dia rasakan. Namun ada juga yang menyepelekan perasaan itu. Bahkan, terkesan bermain-main dengan hal itu. Mungkin ini terasa tidak adil bagi orang-orang yang serius tentang masalah cinta. Dimana seseorang yang benar-benar serius akan cintanya rela berkorban demi orang yang dia cintai, walaupun harus tersakiti setelahnya. Salah satu contohnya, Aku.

Aku dan temanku yang bernama Leo sudah berteman sejak masih kecil. Rumahnya yang tepat bersampingan denganku membuat kami sering bermain bersama. Bahkan ada waktu dimana kami tidak ingin berpisah karena masih ingin bermain bersama. Keluarga kami pun cukup dekat. Aku bahkan sering berkunjung ke rumahnya untuk makan malam.

Aku menarik ujung bibirku membentuk sebuah senyuman ketika mengingat hal itu lagi. Kenangan-kenangan itu adalah kenangan paling indah yang pernah kami lalui bersama. Jantungku mulai berdetak lebih cepat ketika aku mengingat senyuman manisnya yang pernah dia layangkan untukku. Aku sungguh menyukai senyumnya itu. Ketika dia tersenyum, terbentuklah lekukan yang dalam di kedua pipinya. Membuat wajahnya semakin menarik untuk dilihat.

Tak hanya itu, sikapnya yang baik, suaranya yang halus ketika berbicara, dan tatapan matanya yang lembut sukses membuatku menyukainya selama 13 tahun lamanya. Ya, kalian tidak salah dengar. Aku sudah mulai menyukainya saat usiaku masih 8 tahun. Namun, aku tidak pernah menyatakan perasaanku padanya. Aku terlalu takut. Aku takut dia akan menjauh. Aku takut hubungan kami akan menjadi canggung nantinya.

Selama 13 tahun, aku mengetahui semua kisah cintanya. Mulai dari pacar pertamanya saat SMP, hingga sekarang. Hatiku benar-benar sakit ketika Leo bilang bahwa dia sudah punya pacar untuk pertama kalinya. Aku menangis semalaman karena patah hati. Aku mencoba berbagai cara untuk melupakannya, bahkan aku sempat menjauhinya hanya agar perasaan suka padanya itu hilang. Tapi semua usaha itu sia-sia, sampai saat ini pun aku masih menyukainya.

Kualihkan pandanganku melihat sepasang kekasih yang berbincang-bincang sembari memautkan jari jemari mereka dengan mesra. Aku tersenyum masam melihatnya, menyadari bahwa hanya aku yang duduk sendirian di tengah taman. Sejauh mata memandang, hanya ada sepasang kekasih yang bermesraan. Bahkan burung-burung pun terbang beriringan. Aku menghela nafasku panjang dan melamun menatap ke kejauhan.

Tiba-tiba aku merasakan sebuah benda dingin menyentuh pipiku. Sontak kualihkan pandanganku dan menemukan seorang pria tampan dengan lesung pipi tengah berdiri disana. Pria itu menyodorkan sekaleng minuman dari 2 kaleng yang dia bawa kepadaku. Aku menyambutnya dengan senyuman dan pria itu mempatkan dirinya di sebelahku.

"Ngapain ngelamun?" ucapnya santai. Dia membuka kaleng minuman di tangannya dan menenggak minuman itu hingga terdengar suara tegukan yang cukup nyaring. Alih-alih menjawab pertanyaannya, aku hanya terdiam sembari mencoba membuka kaleng minuman yang dia berikan padaku. Aku cukup kesulitan untuk membukanya karena kukuku baru saja dipotong.

Tanpa aba-aba, pria itu mengambil kaleng minuman dari tanganku dan membukakannya untukku. Aku kembali tersenyum menanggapinya. Dengan senang hati aku menerima kaleng minuman yang sudah terbuka.

"Untung ada aku yang jadi temanmu. Kamu pasti bakal kesusahan kalau aku nggak ada disampingmu nanti," ucapnya sembari terkekeh pelan. Aku ikut tertawa pelan mendengar pernyataan yang keluar dari mulut pria itu. Apa aku hanya sebatas teman bagimu, Leo? Pikirku.

Suara siulan merdu dari burung yang bertengger di dahan pohon bersautan dengan suara tegukan dari minuman bersoda. Suasana diantara kami entah kenapa menjadi dingin. Tidak ada yang memulai percakapan dan aku tidak ingin menanggapi pernyataan dia sebelumnya. Untuk kesekian kalinya aku merasakan sakit dihatiku karena ucapannya.

Kembali ku edarkan pandanganku ke sekitar taman. Semua orang disana terlihat tersenyum bahagia. Entah cerita apa yang ada dibalik senyuman itu. Namun, apapun itu aku harap mereka benar-benar bahagia. Bukan seperti diriku yang menyembunyikan kesedihan dibalik senyuman palsu.

"Leo." Aku memanggilnya, namun dia juga memanggil namaku diwaktu yang bersamaan. Aku mengalah dan memberinya kesempatan untuk berbicara terlebih dahulu.

"Aku resmi pacaran sama Rin," ucapnya dengan senyuman. Aku terdiam sejenak. Lima menit yang lalu aku berniat untuk menyatakan perasaanku padanya. Namun dia membuatku menelan bulat-bulat niatanku itu, dan bahkan menghancurkannya. Aku menundukkan kepalaku dalam diam. Mataku mulai perih dan pandanganku mulai kabur karena air mata. Sekuat tenaga aku berusaha untuk tidak menangis dihadapannya dan memberinya ucapan selamat.

"Makasih, tadi kamu mau bilang apa?" tanyanya. Aku menggelengkan kepala dan beralasan kalau aku lupa karena ikut bahagia untuknya. Dia tertawa lepas dan mengataiku pikun sembari mengacak-acak rambutku pelan. Tanpa sadar, air mata mengalir dari ujung mataku. Aku berbohong dengan mengatakan ada sesuatu yang masuk ke mataku.

"Mana? Sini liat. Biar aku tiupin." Aku menggelengkan kepala dan berdiri dari dudukku sembari mengucek mata agar dia percaya dengan kebohonganku.

"Aku kayaknya pulang duluan aja deh, mataku perih banget soalnya." Aku berlari meninggalkan dirinya yang tampak khawatir. Aku mendengar dia memanggil namaku dan menawarkan diri untuk mengantarku.

"Nggak usah, aku bisa sendiri," teriakku. Air mata mengalir dengan derasnya hingga membasahi kedua pipiku. Orang-orang yang kulewati menatapku aneh, seakan bertanya kenapa aku menangis di tengah jalan. Aku melangkahkan kakiku dengan lemas menuju rumahku yang jaraknya tak jauh dari taman tadi. Suara isakan tangisku terdengar kencang. Namun, aku tidak peduli. Aku sudah lelah mencoba berpura-pura bahagia di hadapannya. Aku lelah mendengarnya menyombongkan diri karena dapat pacar baru, sedangkan diriku disini rela menolak semua pria yang menyatakan cintanya padaku hanya karena perasaanku padanya.

"Kenapa nangis lagi lu?" sebuah suara menyadarkanku. Aku mendongakkan kepalaku dan mendapati seorang pria dengan pakaian rapi dan kacamata tebal tengah berdiri di depan rumahku. Tangisku makin kencang setelah tahu orang yang dihadapanku adalah sahabatku, Miko. Aku berlari kencang ke arahnya dan memeluknya. Miko menenangkanku dengan mengusap kepalaku pelan. Dia mengajakku masuk rumah dan menceritakan semuanya.

"Sudah dibilangin lupain aja si brengsek itu, masih aja. Lu itu mahasiswa paling pintar di fakultas hukum. Masa masalah beginian aja bego? Heh! Bangun!!! Pria di dunia ini bukan cuma dia." Amarah Miko memuncak setelah aku menceritakan semuanya. Aku hanya bisa menunduk tak berani menyela perkataannya. Miko memang selalu mengatakan hal itu beberapa tahun ini. Mungkin karena dia sudah bosan melihatku menangisi orang yang sama dan dengan situasi yang sama.

"Dengar ya, La. Bukannya gue mau sok ceramahi lu, tapi disini lu itu udah ditahap dimana cinta itu bikin mata lu buta," lanjutnya.

"Apa salahnya sih nyerah sama perasaan lu? Udah 13 tahun loh, tapi nggak ada balasannya kan?" aku terdiam. Air mataku kembali mengalir setelah mengingat kembali usahaku. Aku tahu aku bodoh karena mengejar pria yang bahkan tidak melihatku lebih dari teman. Miko kembali memarahiku sembari menenangkanku yang terus menangis. Hari itu, aku dan Miko mengata-ngatai keburukan Leo sembari mabuk-mabukkan hingga hari berganti.

あなたも好きかも

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · 都市
4.9
638 Chs

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · 都市
4.8
618 Chs

Presiden: Anda Adalah Ayah Dari Triplet Saya

"M... Marissa! Apakah mereka anak-anakku?" Mata Rafael tak berpaling dari wajah anak-anak yang menggemaskan itu. "Tidak, Rafael. Mereka bukan," Marissa berkata dengan senyum palsu, "Mereka bukan milikmu. Ingat?" dia berkedip dengan dramatis, "Kita tidak pernah menikah!" Kakak perempuan Marissa Aaron yang lebih tua, Valerie Aaron, meninggalkan pacarnya yang buta di hari pernikahannya dan kabur. Untuk menyelamatkan muka, keluarga Merissa memohon kepadanya untuk menikah dengan Raphael Sinclair. Ironisnya? Dia tidak diperbolehkan memberitahu suaminya yang buta bahwa dia bukan Valerie melainkan Marissa Aaron. Pada hari operasi mata Raphael yang berhasil, Marissa mengetahui bahwa Valerie telah kembali untuk mengambil tempatnya yang seharusnya sebagai menantu perempuan keluarga Sinclaire. Marissa mencoba menjelaskan kepada suaminya bahwa dialah yang menikah dengannya, tetapi dia tidak percaya. Alih-alih meyakinkan lebih lanjut, Marissa yang patah hati memutuskan untuk meninggalkan kota tanpa memberitahunya rahasianya. Raphael Sinclair adalah definisi klasik dari sangat tampan dan adalah satu-satunya pewaris grup industri Sinclair. Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengetahui bahwa selama ini wanita yang menawarkan padanya, cinta dan tubuhnya bukanlah Valerie melainkan adik perempuannya Marissa Aaron? Bagaimana reaksinya ketika dia mengetahui bahwa dia adalah ayah dari bayi-bayi yang Marissa kandung di rahimnya? Akankah dia mengejar Marissa dan memenangkan hatinya kembali? Dan pertanyaan senilai jutaan dollar! Akankah Marissa bisa memaafkannya dan mencintainya lagi? ```

JessicaKaye911 · 都市
4.7
489 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
ワウ!今レビューすると、最初のレビュアーになれる!

応援