webnovel

apakah cahaya akan menyala dalam kegelapan?

menenangkan dirinya dia perlahan bangkit dan membuka pintu loker.

dia tidak berani keluar dari kamar ini, mungkin ada sesuatu yang penting di kamar ini.

seperti meja rak di depannya.

kenapa hanya ada satu meja rak padahal ada 3 kasur, terlebih kamar ini terlihat seperti kamar rumah sakit walau tidak ada teralis penutup di tiap ranjang.

kamar ini terlalu sederhana.

hanya ada 3 ranjang panjang, satu loker, meja rak, vas bunga yang kering, dan beberapa bangku yang berserakan.

dia mencari di rak meja, pintunya terkunci tapi ada beberapa rak yang terbuka.

isinya adalah lilin, korek, dan dupa.

dia ingin membuka paksa tapi takut menimbulkan suara yang berlebihan dan mengundang makhluk seram tadi datang kembali.

dia memikirkan tempat tempat di ruangan ini yang bisa menyembunyikan benda benda.

matanya tiba tiba melihat ke arah vas bunga di depannya.

dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan di sini.

saat memegang vas bunga dia mendengar tawa seorang anak perempuan, menengok ke arah sumber suara dia melihat setengah kepala mengintip dari balik pintu yang masih terbuka.

kulitnya pucat seperti mayat dengan kelopak mata yang hitam dan memiliki senyum yang lebar hingga ke telinga dan menampakkan gigi dan gusinya.

kepala itu menghilang dengan cepat, menarik kembali dirinya dan pergi dengan suara langkah kaki yang berlari di sepanjang koridor hingga tidak terdengar.

rasa merinding memenuhi sekujur tubuhnya membuat bulu bulu kuduknya berdiri.

"aku ketahuan"

pikirnya.

dia melihat koridor gelap di depannya, ada pintu lain yang berwarna coklat dan dipenuhi noda.

dengan perlahan dia berjalan ke koridor, melihat koridor yang gelap dan tampaknya memiliki beberapa ruangan di kiri dan kanannya.

tak jauh dari sana terlihat siluet tangga yang menuju ke lantai bawah.

sejujurnya Agnidara tidak ingin pergi ke ruangan lain satu persatu tetapi dia takut hantu wanita tadi memberitahu ke hantu perawat yang membawa gunting rumput.

dia tidak berani mengambil resiko jadi dia membawa lilin, korek, dan dupa ke kantongnya serta vas bunga yang belum dia periksa menuju ruangan di depannya.

siapa tahu benda benda ini berguna.

menempelkan kupingnya di pintu dia tidak mendengar satu suara pun jadi dia membuka pintunya.

untungnya tidak dikunci jadi dia masuk dan melihat ruangan yang tampak seperti kamar perempuan.

ada boneka yang rusak dimana mana, kasur lembut yang berantakan, meja rak dengan cermin yang berwarna putih, gorden putih transparan di jendela yang dipasang teralis, sebuah lemari pakaian, dan meja kecil di sebelah kasur untuk menaruh vas bunga.

menutup pintunya dia duduk di kasur dan memeriksa vas bunga, membuang semua tanah ke bawah dan meratakannya dengan kakinya dia melihat secarik kertas di dalamnya.

membaca tulisannya dia melihat konten di dalamnya.

[Ritual membuat Sacred Space]

[ - lilin

- dupa

- orb pembersih

- bulan merah

di saat bulan menjadi merah

gunakan orb pembersih untuk membersihkan ruangan di sekitar, nyalakan dupa dan bernafaslah lalu bayangkan kakimu menjadi akar yang terus menerus turun hingga ke pusat bumi, alirkan semua energi kotormu ke pusat bumi dan tarik energi zamrud bumi ke dalam tubuh. lalu nyalakan lilin dan nyatakan :

"Saya secara resmi menyatakan bahwa tempat ini adalah tempat yang sakral bagi saya dan menjadi tempat sakral untuk proses segala sihir, energi, dan kekuatan untuk tujuanku dan asensiku, segala kejahatan yang mendekat sirna dan menjadi makanan yang menyehatkan"

lalu bacalah mantra ini Saphorozos 108x.

setelahnya baca mantra Saphorozos berkali kali setiap hari untuk menguatkan sacred space]

Agnidara tidak terlalu mengerti tapi dia tahu bahwa ritual ini memberinya save room di tempat yang penuh hantu ini.

dari frase "segala kejahatan yang mendekat sirna dan menjadi makanan yang menyehatkan" dia tahu bahwa ruangan ini akan menghancurkan hantu hantu itu.

tapi dari semua bahan yang dibutuhkan dia kekurangan dua, yaitu orb pembersih dan juga bulan merah.

seingatnya bulan di luar berwarna perak bukan merah.

suara langkah kaki berjalan terdengar, bulu kuduk Agnidara langsung berdiri. dia langsung mengumpat di bawah kasur sebab ada penutup kain di bawahnya.

bersembunyi di sana dia mendengar suara logam diseret.

hantu perawat tadi datang lagi.

kali ini terdengar teriakan perawat itu.

"AHHHHHHHHH"

diikuti dengan hal tersebut suara barang barang yang dihancurkan.

kreek boom dabumm

Agnidara merasa beruntung dia mengikuti feeling dan intuisinya untuk berpindah ke kamar ini.

setelah beberapa lama suara itu berhenti.

Agnidara menunggu hingga perawat itu pergi tetapi dia tampaknya berdiam di sana saja.

suara gesekan benda berat dan langkah kaki terdengar lagi kini menuju ke arah ruangan tempatnya berada!

jantung Agnidara langsung berdetak cepat.

"jangan datang, jangan datang, jangan datang, jangan datang"

hantu perawat itu menghancurkan pintu kamar dia bersembunyi dengan gunting.

boomd

serpihan kayu berjatuhan.

hantu perawat itu mengintip dari balik lubang yang telah dia buat, lalu mengulurkan tangannya dari lubang itu dan membuka pintu tersebut.

pintu terbuka dia berjalan menuju lemari dan menusukkan guntingnya ke lemari itu.

bomdd dabum brek brek krek

suara hancurnya kayu beserta serpihan yang jatuh membuat Agnidara ketakutan, dia takut jika korban selanjutnya adalah kasur tempatnya bersembunyi!

"hei apa yang kau lakukan!", suara seorang gadis kecil.

hantu perawat itu menghentikan perbuatannya dan melihat orang yang bersuara tersebut.

dia diam sesaat dan pergi dengan menyeret gunting rumputnya.

"astaga dia membuat kamarku yang cantik berantakan!"

"aku kesal!"

"dia akan kuberi pelajaran di saat bulan merah nanti!"

"astaga aku harus mengambil orb pembersih untuk ini"

"ahhh mati saja lah perawat bodoh itu"

Agnidara dapat melihat kaki gadis itu, dia memakai sepatu sliper berwarna biru tua dengan gaun biru muda.

warna kakinya tampak seperti makhluk hidup tetapi feeling dan intuisinya mengatakan gadis di depannya juga bukan manusia dan lebih berbahaya daripada hantu perawat tadi.

untuk sekarang dia merasa aman dan tampaknya gadis itu belum menyadari keberadaan dirinya.

terlebih dari kata katanya dia akan mengambil orb pembersih! dan juga menghukum hantu perawat itu saat bulan merah!

ini terlalu kebetulan.

tapi juga memberinya bantuan, dia melihat kaki itu mulai pergi keluar dan suara langkah kakinya perlahan lahan menghilang.

dia merasa harus pergi dari sini secepatnya!

keluar dari bawah kasur dan melihat segala kekacauan di sekitarnya dia merasa ketakutan.

untungnya dia memiliki naluri bertahan hidup, dia bisa saja mati jika hanya diam.

melihat karpet di bawahnya penuh serpihan kayu dan juga tanah bekas vas yang dia geledah dia merasa ketakutan secara tiba tiba.

"jika saja hantu perawat itu tidak mengobrak abrik kamar ini maka hantu gadis itu bisa memperhatikan bekas tanah yang belum aku bersihkan"

jika gadis itu menyadari ada yang mengitori ruangannya dia merasa selama bulan merah dia akan diincar secara terus menerus.

Agnidara tidak berlama lama dan langsung pergi ke ruangan tempat dia bangun, menutup pintunya dan melihat segala sesuatu yang berantakan dia mendekat ke arah tempat rak meja tersebut.

barangkali dia menemukan barang barang yang berada di rak yang masih dikunci.

mencari di antara tumpukan barang barang dia menemuka suatu item aneh.