Berhari-hari berlalu tanpa kenikmatan, aku menatap kembali wajah kedua orangtuaku yang saat ini sedang menatap mataku balik. Benar-benar Seperti berada di situasi peperangan yang tak akan pernah berhenti. Aku menghela nafas sekali lagi, lalu memejamkan mata sejenak.
"Queen? Bisakah menerima permintaan Daddy dan Mommy sekali saja?." Tuan besar Edwards sudah berkata dengan suara yang sangat pelan, tapi aku tau dengan pasti bahwa dia memaksa. Ya.. dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, bahkan bisa menghidupkan Mommy kembali. Apakah itu tidak bisa di sebut memaksa? pada Tuhan saja dia bisa Memaksa, apalagi padaku yang hanya Anaknya saja.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください