"Kenapa kau melakukan itu, Clara?" tanya Ardha Candra di tengah perjalanan mereka menuju toko bunga milik Yeni di kawasan Jakarta Selatan.
"Apa maksudmu?" ujar Clara bertanya balik. "Bukankah sudah kukatakan tadi?"
"Yaa… empati terhadap sesama wanita," sahut Ardha Candra. "Ya, ya… kau sudah mengatakan itu."
"Kalau memang sudah, kenapa masih bertanya hal yang sama, lagi?"
Ardha Candra terkekeh mengangguk-angguk. "Ayolah, Sayangku, Kasihku…"
Ada senyum manis yang muncul di sudut bibir Clara. Tapi, gadis itu tidak ingin memperlihatkan hal tersebut kepada Ardha Candra. Jadi, Clara memalingkan wajahnya ke jendela mobil di samping kirinya itu.
"Pasti tidak sesederhana itu," ujar Ardha Candra yang memang tidak sempat melihat senyuman manis dengan seribu makna keindahan di bibir Clara tersebut.
"Itukah yang kau pikirkan?"
"Tentu saja," shaut Ardha Candra. "Pertama, jelas kalian baru saja mengenal satu sama lain—yang bahkan, dengan sedikit kesalahpahaman darimu."
"Maaf, aku hanya—"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください