webnovel

Langit sang Putri Matahari

<Sesaat sebelum tembakan>

POV Origami

Aku sedang bersiap di posisiku untuk menembak mati roh yang saat ini sedang bersama temanku. Dia memanfaatkan N/K untuk kepentingan pribadinya. Tentu saja aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Aku hanya perlu meminta izin untuk menembak dan temanku akan selamat.

Origami : "Izin untuk menembak?"

Kusakabe : "Belum. Atasan masih belum memutuskan. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kita bahkan belum mengevakuasi tempat ini, sebaiknya kita awasi saja dulu."

Aku pun masih bersiap di posisi. Saat itu juga, aku melihat Princess mengganti posisinya. Dengan cepat aku menyesuaikan bidikanku dan menunggu.

Kusakabe : "Di sini Tim Alpha. Ada apa? Apa, kita diizinkan untuk menembak? Kalau begitu, Origami."

Origami : "Siap."

|Jarak : 515,5 meter. Arah angin : 40.8 derajat. Kecepatan angin : 0,04. Suhu : 24,2 derajat Celcius. Tingkat kelembapan : 52,8%. Seluruh kondisi beres.|

Aku menarik pelatuk senapanku dan berhasil mengenai Princess. Dia sudah mati. Menghela nafas aku pun mulai bersiap untuk pergi. Tapi..

Kusakabe : "Itu... Kita salah menembak target!"

Origami : "Apa?"

Aku kembali melihat apa yang terjadi. Orang yang kutembak tadi bukanlah Princess, tapi temanku. Aku sudah membunuh temanku. Satu-satunya orang yang selalu menjadi kawan saat aku membutuhkannya. Aku membunuhnya.. Aku sama seperti roh itu.

<Kapal Angkasa Ratatoskr>

POV Ketiga

Semua orang terdiam saat melihat pemandangan ini. Orang yang paling merasa terpukul di sana tidak lain adalah Shido. Dia yakin harusnya Tohka yang tertembak, namun semua itu hanyalah ilusi.

Shido : "N/K!"

Kotori : "Apa yang sebenarnya terjadi? Coba jelaskan padaku!"

Reine : "Sepertinya, ada ilusi yang membuat posisi mereka tertukar. AST pasti mengira N/K adalah Tohka dan juga sebaliknya."

Kotori : "Aku bisa melihat hal itu! Tapi siapa yang membuat ilusi itu?"

Kannazuki : "Saat kita mengawasi kencan mereka, hal yang sama sering terjadi. Mungkin ada yang menyadari bahwa kita sedang mengintai kegiatan mereka."

Kawagoe : "Komandan. N/K sudah tidak bernyawa, detak jantungnya tidak terdeteksi lagi."

Kotori : "Sepertinya kita tidak punya pilihan lagi. Shido, bersiaplah untuk menenangkan Princess."

Shido : "N/K..."

Mikimoto : "Komandan, Princess sepertinya sedang melakukan sesuatu dengan sebuah kotak kecil di saku bajunya."

Kotori : "Kotak kecil? Tunjukkan padaku cepat!"

Mereka pun melihat box weapon milik Tohka. Awalnya semua orang bingung, tapi Kannazuki mengingat sesuatu.

Kannazuki : "Jangan-jangan!"

Kotori : "Kau tahu sesuatu mengenai kotak ini?"

Kannazuki : "Namanya box weapon, kotak ini memiliki suatu senjata berbahaya di dalamnya. Hanya beberapa mafia terkenal yang memiliki kotak seperti itu."

Kotori : "Kotak kecil seperti itu?"

Kannazuki : "Jangan meremehkan ukurannya. Jika senjatanya sudah keluar, kita tidak akan bisa menghentikan Princess."

Mereka pun semakin khawatir. Kotori pun membatalkan niatnya untuk mengirim Shido kepada Tohka.

<Dengan Tohka>

Tohka mengambil box weapon miliknya dan segera membukanya. Sebuah singgasana dengan api matahari dan badai melapisi singgasana tersebut. Tohka mencabut pedang yang tertancap di sana dan membelah dua singgasana tersebut.

Perlahan, potongan singgasana miliknya menyatu dengan pakaian dan juga pedangnya. Sebuah armor yang indah bagaikan putri yang datang dari matahari dan juga pedangnya yang melambangkan betapa agung kekuatannya, membuat Tohka terlihat siap untuk berperang.

Tohka : "[Sandalphon : Halvanhelev Version X]"

Armor miliknya mulai bersinar bagaikan matahari dan pedangnya siap mengamuk seperti badai. Target sudah terkunci. Tak sampai satu detik, Tohka sudah berada di hadapan Origami. Terkejut, Origami melindungi dirinya dengan Medan energi.

Tohka melapisi Sandalphon dengan api badai dan menghancurkan medan energi milik Origami hanya dengan sekali tebas. Origami langsung kehilangan kesadarannya. Kusakabe yang berada di sana bersiap untuk menembak namun Tohka sudah memukul perutnya hingga ia tak sadarkan diri.

Tokha pun melempar Kusakabe pada Origami dan bersiap membunuh mereka berdua.

Tohka : "Kalian..."

Air mata perlahan mengalir dari mata Tohka.

Tohka : "Kalian sudah..."

Hatinya terasa sangat sakit.

Tohka : "Kalian sudah merebut N/K.."

Dia mulai mengingat hari-hari yang dia habiskan dengan kamu.

Tohka : "Dia tidak bersalah.."

Dia ingat kamu yang selalu sayang padanya.

Tohka : "Tapi kalian tetap membunuh N/K.."

Dia ingat kamu banyak mengajari dia tentang dunia ini.

Tohka : "Apa salahnya..?"

Dia ingat kamu selalu membuat makanan kesukaannya.

Tohka : "Kami hanya pergi kencan.."

Dia ingat kamu akan selalu berada di sisinya saat dia butuh.

Tohka : "Kami tidak menghancurkan apa-apa.."

Dia ingat kamu akan selalu mengusap kepalanya saat dia merasa sedih.

Tohka : "Lalu kenapa..?"

Dia ingat saat terakhir kamu tersenyum dan kamu memberikan hadiah yang tidak akan tergantikan oleh siapapun.

Tohka : "KENAPA KALIAN MEMBUNUH N/K?! KENAPA TIDAK AKU SAJA YANG KALIAN BUNUH? KENAPA?! APA SALAHNYA HINGGA KALIAN HARUS MERENGGUT NYAWANYA!? KENAPA KALIAN MENGAMBIL DIA DARIKU?!"

Api badai mulai meledak-ledak di pedangnya Tohka. Panasnya membuat pepohonan langsung kering seketika. Origami dan Kusakabe mulai terkena dehidrasi berat. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa saat ini. Hanya takdir yang bisa menyelamatkan mereka.

<Vindice>

Bermuda menyaksikan api badai Tohka yang hampir hilang kendali. Dia melihat tubuh kamu yang tidak bernyawa menurut banyak orang. Bermuda pun hanya bisa pasrah dengan keadaan.

Bermuda : "Kuharap ini bisa mengurangi hutangku padamu."

la

Bermuda menggunakan api malamnya untuk pergi ke lokasimu saat ini. Tentu saja tidak langsung ada di dekatmu. Dia bersembunyi di pepohonan dan menyiapkan senapan dengan peluru khusus.

DUAR!

Bermuda menembak keningmu dengan Dying Will Bullet. Peluru ini memiliki kandungan api matahari yang sangat melimpah. Jadi saat ini luka di tubuhmu seketika sembuh dan jantungmu kembali berfungsi. Kamu melompat dari posisimu lalu berputar sebelum mendarat.

Ada api langit yang berkobar di keningmu tapi pakaianmu rusak kecuali boxer. Matamu berubah warna menjadi oranye. Kamu terlihat sangat serius dan kamu pun berteriak.

N/K : "REBORN! AKU AKAN MEMBUAT TOHKA BAHAGIA DENGAN TEKADKU!!!"

Kamu pun segera pergi menuju tempat di mana Tohka berada. Bermuda pun kembali ke markasnya dan memutuskan untuk beristirahat.

Bermuda : "Aku membayar sebagian kecil dari hutangku padamu langit muda. Aku akan beristirahat untuk saat ini."

Di kapal angkasa Ratatoskr, Kotori sedang berpikir keras apa yang sebaiknya dia lakukan. Sebuah ide pun muncul dari otaknya.

Kotori : "Kannazuki, apa kau masih memiliki alat pembuat topeng itu?"

Kannazuki : "Eh.. ya. Apa komandan membutuhkannya sekarang?"

Kotori : "Gunakan alat itu untuk membuat topeng N/K."

Kannazuki : "Lalu, bagaimana dengan N/K yang asli?"

Kotori : "Kita akan menguburnya. Shido, bersiaplah untuk-"

Kawagoe : "Komandan! Tubuh milik N/K menghilang!"

Kotori : "Apa? Bagaimana bisa tubuhnya menghilang?"

Mikimoto : "N/K sudah terlacak di layar. Dia hidup kembali!"

Layar pun menunjukkan tentang kamu yang terbang menggunakan api langit meskipun mereka tidak bisa melihat api milikmu itu. Kotori pun membatalkan niatnya lagi. Kepalanya sudah pening dengan keajaiban yang tiba-tiba terjadi sore hari ini.

Sekarang scene kembali fokus pada Tohka yang siap mengayunkan pedangnya pada Origami dan Kusakabe. Saat akan dilepaskan, ada beberapa anggota AST yang menyerang dia.

Tohka : "Kalian juga sama saja. [Halvanhelev : Cannon Mode]"

Tohka mengubah <Halvanhelev> menjadi meriam dan menembaki semua anggota AST yang mendekati dirinya. Mereka semua berhasil menghindar, tapi CR Unit mereka membatu dan mereka semua jatuh ke pepohonan.

Tohka : "Sekarang tidak ada lagi yang-"

"TOHKA!"

Tohka mengenali suara itu. Suara itu berasal dari seseorang yang dia sayangi. Tidak... Dia mencintai orang ini meskipun tidak tahu apa itu cinta. Tohka menengok ke arah datangnya suara tersebut. Dia melihat kamu yang sedang terbang ke arahnya hanya dengan memakai boxer.

N/K : "TOHKA!"

Tohka : "N/K.. N/K!"

Tohka pun mendekati kamu tanpa mempedulikan pakaianmu. Sesaat sebelum kamu dapat meraih Tohka, api di keningmu padam.

N/K : "O-ow.. AAAAHH!!!" kamu jatuh menuju tanah

Tohka : "N/K! Tenang saja aku akan menangkapmu!"

Tohka dengan cepat terbang ke arahmu dan menangkapmu sebelum jatuh. Kamu digendong seperti putri olehnya.

N/K : 'Sekarang yang jadi putri siapa yang jadi pangeran siapa.. Harga diriku hilang jika banyak orang yang melihatku seperti ini.'

Tohka : "N/K, ini benar dirimu kan? Bagaimana kamu bisa hidup lagi?"

N/K : "Karena aku mati dengan cara ditembak, jadi aku hidup juga dengan cara yang sama. Yaitu dengan ditembak."

Tohka : "Maksudmu ada yang menembakmu lalu kau bisa hidup lagi?"

N/K : "Nanti kujelaskan semuanya. Untuk sekarang ayo kiita Hachim! Brrrrr...."

Tohka : "N/K, kamu tidak apa-apa?"

N/K : "Kita harus pulang lebih dulu."

Tohka : "Baiklah. Tapi sepertinya aku hampir kehabisan tenaga. Hehe.."

N/K : 🗿

Kamu mengisyaratkan pada Tohka untuk mendarat di taman tadi. Kamu mencari beberapa helai kain yang sekiranya bisa menutupi tubuh yang terekspos dengan bebas. Kamu berusaha untuk menggunakan api malam, tapi ternyata kamu perlu istirahat lebih dulu.

Dompetmu masih utuh jadi kamu merasa sedikit lega. Tohka membeli beberapa makanan dan kembali pada kamu yang sedang menunggu. Kalian pun makan bersama-sama.

Tohka : "N/K... Maafkan aku."

N/K : "Untuk apa?"

Tohka : "Aku menghancurkan banyak tempat tadi. Aku juga berusaha untuk balas dendam. Padahal kamu sudah mengajariku untuk tidak melakukannya."

N/K : "Tidak apa-apa Tohka. Aku mengerti kau marah saat melihat aku terluka seperti tadi. Aku pun pasti melakukan hal yang sama sepertimu."

Tohka : "Tapi aku.."

N/K : "Tohka. Apapun yang terjadi, aku akan selalu ada untukmu. Aku adalah langitmu. Dan kau adalah matahariku. Aku akan memberikanmu tempat untuk bersinar terang dan juga menghangatkan setiap makhluk yang butuh dirimu."

Tohka : "Kau adalah langitku?"

N/K : "Benar sekali. Aku adalah langit yang akan selalu menerima, memaafkan dan juga menyayangi elemenku. Dan kau Tohka... Kau adalah matahari yang kubutuhkan."

Tohka : "Aku mengerti! Tapi N/K.."

N/K : "Ya?"

Tohka : "Bolehkah aku kencan lagi denganmu?"

N/K : "Kapan saja kau menginginkannya, aku pasti akan selalu berkenan untuk kencan denganmu."

Tohka pun tersenyum dan mereka menghabiskan makanan mereka.

<Time Skip oleh Chibi Bermuda yang sedang mengatur wallpaper kelinci di ponselnya>

POV Kamu

Sudah beberapa hari berlalu semenjak insiden di bukit tempat aku berkencan dengan Tohka. Origami tidak masuk sekolah karena api badai milik Tohka yang membuatnya dehidrasi hebat. Untung saja dia selamat. Hari ini dia sudah bersekolah lagi tapi tidak bisa berbicara.

Dia meminta maaf padaku dan aku hanya menganggap hal itu sebagai mimpi belaka saja. Tidak ada yang perlu dicemaskan. Ngomong-ngomong, Tohka sudah kubuatkan identitas palsu beserta dokumen-dokumen yang kukira diperlukan.

Aku juga membuat foto palsu tentang Tohka saat masih bayi, anak-anak sampai remaja. Tohka juga sudah mendaftar di SMA Raizen. Aku sudah memastikan bahwa dia sudah bisa berinteraksi dengan normal layaknya siswi SMA pada umumnya.

Sekarang aku sedang bersama Hiroto yang menatapku dengan bahagia. Apa yang terjadi padanya saat dia kutinggalkan dengan Mukuro?

N/K : "Bung, wajahmu sedikit aneh."

Hiroto : "Apa maksudmu aneh? Wajahku selalu seperti ini."

N/K : "Terserahlah."

Hiroto : "Oh ya, apa benar kau mendaftarkan dia ke sekolah ini? Banyak gosip sudah beredar loh tentang adanya siswi baru di kelas kita."

N/K : "Lihat saja nanti."

Hiroto : "Wah wah.. Kau rupanya ingin bermain teka-teki."

N/K : "Duduk. Tamae-sensei datang."

Semua orang di kelas pun duduk mendengar aku mengatakan hal itu. Kupikir suaraku tidak terlalu keras. Tapi... biarlah.

Tamae : "Selamat pagi semuanya. Hari ini kita kedatangan murid baru. Tolong bersikap baik padanya ya."

Semua : "Baik~ Tama-chan."

Sang murid baru pun memasuki ruang kelas. Siswa laki-laki terkesima dengan kecantikannya. Hiroto dan aku hanya tersenyum. Sedangkan Shido terlihat kaget saat melihat siswi baru ini.

Tamae : "Nah, ayo perkenalkan dirimu pada semuanya."

Siswi tersebut menulis namanya di papan tulis. Setelah itu dia menghadap ke arah kami dengan senyuman lebar di wajahnya.

Tohka : "Namaku Yatogami Tohka. Umurku enam belas tahun. Aku suka kuliner dan juga teman-temanku. Senang bertemu dengan kalian."

Senyuman di wajahnya membuat semua laki-laki luluh hatinya. Tentu saja aku sudah terbiasa dengan hal ini.

Tamae : "Apa ada yang ingin ditanyakan kepada teman baru kita?"

Semua orang mengangkat tangan. Hanya aku saja yang tidak mengangkat tangan. Satu persatu pertanyaan di jawab. Hingga akhirnya Tohka meminta Hiroto untuk bertanya.

Tohka : "Ya Hiroto. Apa pertanyaanmu?"

Hal ini membuat semua orang di kelas tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Bagiku hak ini cukup wajar. Mereka saja sering bermain FPS bersama-sama.

Hiroto : "Pertanyaanku cukup mudah. Apakah kau mempunyai pacar?"

Tohka : "Maaf membuatmu kecewa. Aku sudah mempunyai pacar."

Hiroto : "Oh tidak apa-apa. Tapi kalau boleh tahu siapa orangnya?"

Dan hal inilah yang kubenci dari orang ini.

Tohka : "Dia ada di sebelahmu."

Semua orang langsung menatapku. Para laki-laki memasang tatapan tajam bagaikan pedang. Trio gosip malah membuatnya semakin parah.

Ai : "N/K merupakan pacarnya Yatogami?"

Mai : "Kupikir dia aseksual."

Mii : "Menjijikan."

Alisku berkedut seketika saat mendengar hal ini.

N/K : "Oi oi oi oi oi apa maksudmu berkata seperti itu ah? Aku ini normal. Memangnya kalian punya masalah apa jika aku adalah pacarnya?"

Origami sedikit menarik kerah bajuku. Dia pun berbisik.

Origami : "Kupikir hubungan kita istimewa.."

N/K : "Dua premium, diskon setengah harga."

Origami : "Sepakat."

Tohka pun duduk di sebelah Origami. Awalnya mereka saling menatap tapi akhirnya mereka fokus untuk belajar. Apakah hari ini tidak bisa menjadi lebih buruk lagi?