Inez menatapku juga dengan penuh tanda tanya, seperti ingin mengungkapkan sesuatu namun dirasa berat, tapi bagaimanapun aku tetap ingin tahu apa yang ia sembunyikan di balik semua ini.
"Ehm ... Memang Ardy ngomong apa sama kamu?" ucapnya
"Nez, yang tanya aku duluan, etikanya dan seharusnya aku yang mendapatkan jawaban duluan darimu baru aku akan menjawab pertanyaanmu setelah itu." Aku membantahnya karena aku ingin mengorek dia lebih dulu sebelum aku dikoreknya.
"Aku sebenarnya punya niatan tersendiri dan aku juga belum memikirkan dampaknya apa sih nanti, cuma ... Aku berharap ini yang terbaik. Aku dari awal juga tahu bagaimana tatapan Ardy kepada Fiya dan aku sudah hampir satu tahun hidup bersama gadis itu. Dia sebenarnya gadis yang sempurna dari segi manapun aku menilai dan melihatnya, hanya saja memang ada sedikit kesalahan tapi mungkin cukup fatal." Aku mulai mendengarkan dia bertutur kata.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください