webnovel

HANTU PENJAGA CINTA MARK

Linda_Mamuaja · ホラー
レビュー数が足りません
17 Chs

Cerita 9

Mark benar-benar kesal dengan keadaan ini, sejak pagi saat pak Teo datang dan membicarakan tentang hantu itu, sikap dokter dhee  pada Mark kembali seperti kemarin, cuek dan tidak peduli. Dan itu sangat tidak mengenakkan buat Mark. Padahal semalam hubungan mereka sudah lebih baik. Mark benar-benar kesal tapi tak bisa protes, dokter dhee terlalu sibuk dengan pasien-pasiennya. Sampai akhirnya semua pasien hari itu telah selesai diobati, dan Mark punya kesempatan juga untuk protes. kebetulan juga Rian pergi untuk main bola katanya. Dengan tertatih Mark berjalan mendekat ke meja kerja dokter dhee.

"Dok.. kamu kenapa sih?.. " tanya Mark saat dia telah duduk didepan dokter dhee tempat bisanya pasien duduk. Ditanya begitu dokter dhee hanya diam saja,

"dok.. kamu kenapa?.. apa ini karna mendengar ceritaku tadi pagi, kamu jadi cemburu ya?.." tanya Mark lagi.

"Aku..? cemburu..? Kecelakaan itu Ternyata membuat otakmu harus diperiksa juga..ngapain aku cemburu?" jawab dokter dhee, dia tersenyum sinis.

"Tapi dari sikapmu ini kayaknya benar seperti itu .. pada pasien yang lain kamu begitu baik,  kenapa padaku beda.."

"Kenapa dengan sikapku?.., aku mengobati mu, kalau aku bisa mengikuti kemauanku, aku nggak akan pernah mengobatimu" kata dokter dhee dengan ketus.

"Apakah karena aku laki-laki yang tampan, makanya di benci ya?" Entah kenapa pertengkaran mereka ini membuat mark senang, dia lebih memilih bertengkar dari pada dicuekin.

"Kamu benar-benar sudah terganggu otaknya ya.."

"Tapi aku memang tampan kan.. banyak loh dok yang mengatakan seperti itu.." Mark tertawa, dia menyukai reaksi dokter dhee yang melotot padanya. Tapi kemudian pertengkaran mereka terhenti, sebuah motor masuk. Seorang laki-laki tinggi dan tampan masuk.

"Selamat sore.." sapa pemuda itu saat masuk. Dia menganggukkan kepalanya seperti memberi hormat pada Mark dan kemudian tersenyum lebar pada dokter dhee.

"Apa kabarmu dokterku sayang..gila aku kangen banget padamu dhee.." kata pemuda itu sambil mencium pipi kiri dan kanan dokter dhee. Dhee tersenyum bahagia menyambut pemuda itu.

"Kenapa jam segini baru datang?, kemarin bilangnya pagi.."

"tapi pagi mendadak ada pasien.., tapi sebentar.. simpan dulu marahnya.. aku kebelet pipis nih.." kata pemuda itu dan dia langsung menuju wc.

"siapa dia?" tanya Mark serius tanpa senyum, dia tajam memandang dokter dhee penasaran.

"oh dia.. dia pacarku..namanya Arga dia seorang dokter spesialis bedah yang hebat dikota. Tampan kan.." jawab dokter dhee, dia tersenyum mengejek pada Mark. Mendengar itu mark hanya diam memandang tajam dokter dhee. merekapun saling diam sesaat.

"sudah sejauh mana hubungan kalian?"

"itu bukan urusanmu.."

"tapi aku ingin tau.."

"itu bukan URUSANMU.." kata dokter dhee tegas, dia berdiri menjauh dari meja kerjanya. Terlihat Mark benar-benar kesal. Pemuda yang baru datang itu juga telah selesai dari urusannya. Dan berjalan mengikuti dokter dhee.

"jadi pasien itu ya, yang membuatmu nggak bisa pergi kekota kemarin.." tanya arga tersenyum pada dokter dhee saat mereka agak jauh dari Mark.

"iya dia kecelakaan didekat kampung.."

"kayaknya kalian tadi bertengkar ya..kok bisa dhee kamu bertengkar dengan pasien.."

"siapa yang bertengkar.. jangan ngaco ga..."

"dhee...sepertinya sekarang kamu mulai jadi pembohong juga.. laki-laki itu bikin kamu berubah ya?."

"ARGA.. please.. jangan menghakimi kalau kamu nggak tau yang sebenarnya.." dokter dhee kecewa dengan sahabatnya dia mulai menangis. Dokter Arga jadi keget.

"iya maaf.. maaf dhee, tapi jangan nangis dong.." Arga berusaha membujuk dokter dhee, tapi dokter dhee tak bisa berhenti menangis, kesedihannya yang selama ini dia pendam tak bisa ditahan lagi. Melihat sahabatnya menangis seperti itu Arga memeluk dokter dhee, dia merasa bersalah sekaligus bingung dengan dokter dhee, niatnya hanya untuk bergurau tapi ternyata membuat sahabat menangis tersedu.

Mark yang melihat mereka dari jauh, benar-benar marah.. dia sendiri merasa heran dengan dirinya, dia sadar dia telah jatuh cinta pada dokter dhee sejak pertama melihatnya pagi itu, dia seperti melihat seorang bidadari yang sangat cantik dan baik, saat bidadari itu memandangnya entah kenapa jantungnya berdebar dengan kencang dan rasanya dia ingin selalu tersenyum. Perasaan yang membahagiakan itulah yang membuatnya ingin memiliki. Walaupun bidadari itu memperlakukannya dengan buruk tapi dia tau bidadarinya itu pasti akan meliriknya dan itu akan selalu membuatnya berdebar dan bahagia. Jadi saat dia merasa ada yang mengambil perasaan bahagianya itu, dia menjadi marah.

"dok, kayaknya hari mulai malam.. tamumu itu harus disuruh pulang.." kata Mark setengah berteriak. Dan perkataan mark itu membuat dokter dhee berhenti menangis. Beberapa saat dia memenangkan dirinya.

"kenapa dia harus pulang, dia selalu menginap disini..dan ingat ..itu bukan urusanmu.." kata dokter dhee seperti mengejek.

"oooooo jadi karena dia sering menginap disini.., makanya dokter dhee sampai sekarang belum menikah?"  kata Mark sinis. Mendengar itu Dokter dhee pun meledak, kemarahannya pada mark selama ini tak bisa ditahannya lagi. Dia berlari kearah Mark dan memukulnya. Mark dan dokter Arga keget dengan kemarahan dokter dhee itu. Mark yang walaupun sedang terluka berusaha memeluk dokter dhee untuk menenangkannya. Dokter dhee kembali menangis.

"kamu penyebabnya brengsek..kamu penyebabnya.." kata dokter dhee disela-sela tangisnya. Walaupun Mark telah memeluknya dokter dhee masih tetap berusaha memukul.

"lepaskan aku.. lepaskan aku brengsek..lepaaaass..." kata dokter dhee lagi, dokter arga mengisyarat pada Mark, untuk membiarkan dia yang menenangkan dokter dhee.

"dian sayang.. sudah sayang.. sudah..dhee.. sudah.."kata dokter arga membujuk, dia telah memeluk dokter dhee, dan membawa dokter dhee menjauh dari Mark. Dokter arga merasa ada sesuatu yang aneh, dokter dhee yang dia kenal tak akan pernah bisa semarah itu apapun masalah yang diterimanya, selama ini arga selalu merasa dokter dhee itu adalah orang tersebar yang pernah dia kenal, tapi kenapa pada Mark dokter dhee menjadi begitu sensitif dan tak terkendali.

"rga..kamu lihat dia sana gih.. luka-lukanya pasti terbuka lagi.. please.." kata dokter dhee tulus saat dia mulai tenang, Arga terdiam sesaat, dia semakin tidak mengerti dengan sikap dokter dhee.

"dhee kamu hutang cerita padaku.. siapa laki-laki ini sebenarnya.." kata dokter arga pelan. Diapun pergi meninggalkan dokter dhee yang sudah mulai tenang untuk melihat keadaan Mark, memenuhi permintaan sahabatnya.

"hai.. kita belum kenalan ya.. namaku Arga.. aku sahabatnya dhee.." kata Arga ketika telah didekat Mark.

"boleh ku periksa luka-lukamu.. aku disuruh dokter dhee loh.." kata dokter arga lagi sambil tersenyum, dan dia mulai memeriksa luka-luka Mark.

"oh yaa.., dan tidak benar kalau aku sering menginap disini.. itu becandanya dokter dhee.."

Setelah kejadian sore itu dokter dhee tidak ingin bertemu dengan Mark lagi,  untuk mengobati luka-luka mark selanjutnya dilakukan oleh dokter Arga. dan juga sejak  kejadian itu dokter dhee memaksa pak kades  untuk membawa Mark pindah tinggal kerumah pak kepala desa.

Keesokan harinya Mark dijemput sekertarisnya pulang kekota. Mark berpamitan kepada pak kepala desa, pak teo, dokter arga, Rian dan juga anak-anak muda yang menolongnya. Mark berjanji kepada mereka, apabila memerlukan bantuannya  atau hanya sekedar ingin jalan-jalan ke kota mereka dapat menghubungi mark kapanpun waktunya. Mark juga tetap pergi berpamitan pada dokter dhee, tapi dokter dhee tidak mau menemuinya. Mark sebenarnya ingin menunggu sampai dokter dhee bosan bersembunyi, tapi mark kasihan dengan para pasien dokter dhee yang harus menunggu juga, akhirnya dengan berat hati dia pun pergi.