webnovel

HANTU PENJAGA CINTA MARK

Linda_Mamuaja · ホラー
レビュー数が足りません
17 Chs

Cerita 6

"kak maaf ya.. mungkin papa lupa kalau kakak punya luka diwajah, harusnya dibuatkan bubur ya kak, tapi papa nyuruh mama bikin nasi goreng.." kata Rian kasihan melihat Mark kesusahan buat makan.

"Nggak apa-apa dhe, kamu juga sabar menunggu kakak selesai makan.."

"Tapi kasihan lihat kakak makannya jadi susah.." Dari kursinya dokter dhee tertawa mendengar pembicaraan mereka.

"Nggak boleh protes, dibawain makanan juga harusnya bersyukur.." kata dokter dhee dia tak bisa menahan tawanya. Mendengar tawa dokter dhee Mark tersenyum, entah kenapa suara tawa dokter dhee menjadi pemberi semangat buat Mark.

"Udah nanti kalau ibumu nggak keberatan buat makan siang aja dibuatkan bubur.." kata mark. Dia tersenyum pada rian.

"kalau begitu aku pulang sekarang kak.. supaya mama nggak salah buat lagi.. kakak udah selesai makankan?" Tanya rian.

"Sudah.. terima kasih ya.." kata mark tersenyum pada rian.

"Dhek, boleh minta tolong?"

"minta tolong apa kak?"

"aku sebenarnya punya sakit yang lain.."

"Sakit apa kak? bilang aja kak..kan ada dokter dhee..dokter dhee dokter yang hebat loh kak.."

"Kayaknya sakitku nggak bisa diobat oleh dokter biasa.. aku sakit diguna-guna.." kata Mark pelan dia malu dan takut dianggap aneh, mendengar itu Rian agak bengong sedangkan dokter dhee wajahnya berubah kecewa, dia jadi sadar, kemudian dia memandang Mark tajam dan kecewa. "Heh, kenapa aku kege-ran.. pastilah dia punya alasan lain untuk kesini, mana mungkin untuk mencariku, wajahku aja dia lupa.. sadar mei..sadar.." pikir dokter dhee sedih, dia tersenyum kecut pada kenaifannya.

"Waduh sakit diguna-guna.. apa yang terjadi kak?" tanya Anak itu lagi, setelah sadar dia itu kepo.

"Aku juga nggak tau, pokoknya aku sakit bukan yang normal aku sakit sesuatu yang aneh.."

"Wow.. kasian juga kak, baik kak nanti aku panggil om teo..kakak yang sabar ya.." kata Rian terdengar prihatin kemudian dia tersenyum untuk memberi semangat pada Mark dan pamit pergi.

"Dok, anak itu siapa? kenapa dia begitu baik.." Tanya Mark, dokter dhee sebenarnya masih kesal, tapi dia ingat semalam Mark pingsan sewaktu dibawa ketempatnya.

"Anak pak kades namanya Rian.. semalam pak kades dan beberapa anak muda yang mengantarkanmu kesini." Kata dokter dhee ketus.

"berarti aku nggak salah jalan, ternyata ini kampung yang nyata.." kata mark hampir pada dirinya sendiri.

"kenapa?" tanya dokter dhee lagi.

"nggak dok.. aku hanya merasa sangat bersyukur karena ternyata aku selamat.. semalam sewaktu jatuh kejurang aku sempat berpikir disinilah ajalku..terima kasih ya dok.."

"….." dokter dhee tak bisa berkata-kata lagi, karena dia bingung apakah dia bahagia atau sedih karena telah menolong Mark.

 

"selamat siang dok.." sapa pak teo pada dokter dhee.

"selamat siang kakak dokter.." sapa seorang gadis kecil yang berumur sekitar 4 atau 5 tahun anak pak teo.

"selamat siang juga felisia cantik.." dokter dhee tersenyum pada pak teo, dan menunduk didepan gadis kecil itu.

"Rian tadi mencariku, katanya ada yang perlu bantuanku disini dok?"

"iya dia.." dokter dhee menunjuk Mark.

"ayo cia kita main boneka dikamar dokter.." dokter dhee mencoba membujuk Felisia agak menjauh dari ayahnya.

"asiiik ayo dok.."

"tapi peluk dokter dulu.." felisia tanpa ragu dia langsung memeluk dokter dhee. Mereka terlihat bahagia. Melihat itu Mark jadi begitu terharu.

"halo perkenalkan saya Teo, sebenarnya yang di bilang orang-orang dukun baik itu ayah saya, tapi beliau sudah meninggal jadi saya menggantikan dia. memang saya belum sebaik beliau tapi saya akan berusaha membantu." Kata pak Teo tersenyum sambil  memperkenalkan diri pada Mark. Mark memandang pak Teo dukun itu, dari penampilan pak Teo dia terlihat orang yang normal, padahal Mark telah membayangkan akan bertemu dengan seorang yang berjenggot panjang, membawa tongkat dan berwajah yang misterius, Mark pun tersenyum menjabat tangan pak Teo.

"iya pak, jadi gini akhir-akhir ini aku mengalami sakit yang diluar logika," kata mark langsung menceritakan sakit yang dia alami.

"secara medis aku dinyatakan sehat pak, tapi keanehan akan terjadi saat malam hari, bersamaan dengan terbenamnya matahari perutku mulai sakit, aku nggak bisa makan lagi, dan jika makanan didekatkan ke aku maka leherku tiba-tiba akan membengkak, semakin lama didekat makanan maka leherku semakin membesar bahkan seperti mau meledak tapi anehnya jika makanan dijauh kan dariku maka leherku akan kembali normal pak" Pak Teo melihat seluruh tubuh Mark, dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"oh iya.. boleh kupegang kepala bapak?" tanya pak teo, setelah diijinkan pak Teo mendekat  dan memegang kepala Mark, sambil mulut pak Teo komat-kamit. beberapa saat kemudian

"saya pulang kerumah dulu ya pak, mau meracik obat buat bapak, mudah-mudahan semua bahan obat tersedia, dan kalau bisa kita akan melakukan pengusiran setan setalah obatnya jadi, mudah-mudahan bisa sebelum malam"

"baik pak.." pak teo pun pamit, setelah berbicara dengan dokter dhee sebentar diapun pergi meninggalkan anaknya bermain dengan dokter. Dan entah kenapa pasien yang datang di siang itu tidak banyak seperti biasa, hanya seorang ibu yang ingin menyuntik KB. Ketika dokter dhee sedang melayani pasiennya gadis kecil itu datang menemui Mark. dia memandangi mark dengan gaya yang sama seperti ayahnya.

"kamu suka bermain ya dengan dokter dhee?" gadis kecil itu menganggukkan kepalanya mengiyakan.

"om.. kenapa om punya banyak luka?.." tanya gadis kecil itu pada mark dengan suaranya yang imut. Mark tersenyum.

"iya.. tubuh om penuh luka ya.."

"Makanya om jangan suka lari-lari dan naik-naik nanti kalau jatuh jadi kayak gitu.." katanya begitu polos menasehati mark. Mark tersenyum lebar dia jadi ingat memei, seandainya mereka menikah apakah mereka telah memiliki anak seperti ini? Pikirnya.

Sekitar jam 3 sore ketika pak teo kembali dari rumahnya. Ketika pak Teo tiba Rian juga telah berada disana, dia datang untuk mengantarkan makan siang buat Mark dan dokter dhee. maka dengan dibantu Rian, pak Teo mempersiapkan ramuan dan dupa untuk memulai pengobatan. Dokter dhee dan felisia disuruh masuk kembali ke kamar dokter dhee dan mengunci pintu kamar mereka rapat-rapat , sedangkan Rian disuruh berjaga didepan pintu masuk jangan sampai ada orang yang datang, apalagi kalau sampai mereka masuk ke dalam itu sangat berbahaya. Setelah semuanya siap tak lama kemudian tercium bau dupa, dan dari ruang tempat pengobatan terdengar keributan seperti orang yang sedang berkelahi dengan sengit, beberapa barang berjatuhan dan kemudian terdengar teriakan-teriakan kesakitan dari Mark. Setelah teriakan itu Mark menjadi begitu lemah, pak Teo langsung meminumkan ramuan obat yang dibuatkannya untuk Mark, dan tak lama kemudian mark mulai muntah, dia muntah-muntah terus sampai semua isi perutnya keluar, dan berhenti muntah saat dia telah memuntahkan darah segar. anehnya setelah muntah itu Mark menjadi sangat lapar, dan Pak teo memberikan Mark makanan yang dibawakan rian. pergumulan pengusiran setan itu berlangsung hampir dua jam. Setelah semua tenang dokter dhee, felisia dan Rianpun boleh bergabung dengan mereka.

"pak Teo, apakah aku telah sembuh..?" tanya mark ketika merasa tubuhnya mulai berenergi lagi.

"masih ada satu proses lagi pak Mark dan ini sangat penting..  sebentar malam pak mark tidak boleh kemana-mana, nanti saat tengah malam pada pukul 12 teng setan itu akan berusaha untuk kembali, dia akan membujuk kalian dengan berbagai cara agar membukakan pintu, atau jendela, atau apa saja untuk dia.. tidak itu saja dia juga akan membuat sesuatu kegiatan yang aneh yang akan membuat kalian pergi melihatnya. jadi yang paling utama jangan membukakan pintu, jendela, ataupun sesuatu seperti sekedar penasaran dan mencari tau keberadaannya di luar,  pokoknya tidur saja buat seakan-akan kalian tak mendengarnya, jangan tertawa atau berbicara agak keras, kalian diam saja.." pak Teo memandangi mereka dengan tatapan yang sangat serius.

"bagaimana agak susah ya? tapi itu harus..usahakan harus Bisa" kata pak teo Panjang lebar menjelaskan.

"baik, jadi setelah ini aku sudah bebas?"

"kita akan membicarakan itu besok pak mark, hari sebentar lagi malam, jadi kita sudah harus siapkan segala sesuatunya... tapi maaf.. saya akan pulang, tidak boleh menemani kalian, jadi kalian harus sendiri.. pokoknya lakukan saja semuanya seperti biasa, seperti kehidupan sehari-hari"

"apakah aku boleh tidak tinggal disini?" tanya dokter dhee, dia agak sedikit takut.

"kalau Rian bisa pulang, tapi untuk dokter dhee.. dokter bisa pergi kemanapun tapi hantu itu akan tetap mengikuti dokter jadi lebih baik dokter tetap tinggal disini dan melakukan seperti yang kukatakan tadi"

"kenapa aku jadi terlibat?" protes dokter dhee, dia mulai takut.

"entahlah mungkin karena dokter yang menempati Puskesmas ini." Kata pak teo. dokter dhee ketakutan tapi sebuah senyum bahagia terlihat diwajah Mark karena dia tidak sendirian ada dokter dhee yang akan menemaninya melewati malam menakutkan ini.