webnovel

HANTU PENJAGA CINTA MARK

Linda_Mamuaja · ホラー
レビュー数が足りません
17 Chs

Cerita 5

Beruntungnya Mark, karena tak berapa lama setelah kecelakaan itu, serombongan anak muda melewati jalan itu. Dan mereka melihat lampu motor Mark yang masih menyala, merekapun langsung menolongnya, beruntung juga jurang itu tidak terlalu dalam, sehingga mereka bisa menolongnya dengan mudah.

"Dokter dhee.. dokter dhee tolong dong di buka pintunya, ini ada yang terluka.." teriak anak-anak itu, kepala desa juga telah bersama mereka. salah seorang dari rombongan anak muda itu setelah mengetahui ada yang kecelakaan langsung memberitahukan kelapa desa tentang kejadian itu. tak berapa lama kemudian dokter dhee yang dipanggil itu akhirnya keluar.

"Ada apa ini.." tanya dokter.

"Ini dok ada orang yang kecelakaan di jalan didekat kampung kita, luka-lukanya lumayan parah dok.." kata pak kepala desa. Dia menyuruh anak-anak muda itu untuk membawa orang yang terluka itu masuk dan meletakkan di ruang pemeriksaan. 

Dokter dhee mendekat untuk melihat pasien. Tapi kemudian.

"Pak kades bawa orang itu pergi dari sini, aku nggak mau menolongnya.." wajah dokter dhee menjadi pucat, entah apa yang merasukinya hingga dia menjadi seperti itu.

"Tapi dok.. ini sudah larut malam tidak ada orang yang bisa menolongnya.." pak kades jadi bingung dengan dokter.

"Bawa dia pergi pak..tolong bawa dia pergi..dia bisa diobati di kota..aku nggak mau mengobatinya melihatnya pun aku nggak mau.." suara dokter terdengar bergetar, antara marah dan sedih.

"Ini udah tengah malam dok, nggak ada lagi kapal yang berlayar, kalau menunggu besok dia bisa-bisa kehabisan darah dok.. dok tolonglah kasian dia.."

"Aku lebih rela dia mati dari pada aku harus mengobatinya" kata dokter dhee akhirnya dia tak tahan lagi dia menangis.

"DOKTER.. itu bukan kata-kata dari seorang dokter.." sebenarnya kepala desa bingung dengan dokter dhee, tapi apa yang dikatakan dokter dhee membuatnya marah.

"Aku jadi dokter bukan untuk mengobati dia.." kata dokter dalam isaknya

"Tolong lah dokter.. kasihan dia.." suara kades memohon, semua anak-anak muda yang membawa orang itu juga terlihat memohon pada dokter. Tapi dokter dhee masih tetap menangis.. pak kepala desa mendekat dan menepuk-nepuk pundak dokter. Tak lama kemudian tangis dokter akhirnya mulai reda.

"Dok.. tolonglah.. " pak kades tak berhenti memohon. Setelah menenangkan dirinya, dokter dhee memandang pak kades yang masih memohon, dia melihat juga anak-anak muda yang membawa orang itu dan akhirnya dokter dhee berjalan mendekati pasien itu, dia menggunakan masker dan menyediakan semua perlengkapan untuk mengobati. Dia memandangi pasiennya itu, laki-laki itu adalah orang yang sangat dia cintai tapi dahulu yang telah menghancurkan hatinya, bahkan telah membuat hidupnya berantakan, bertahun-tahun dokter dhee berjuang untuk bisa kembali bisa menatap masa depannya lagi. Kini dia di depannya dalam keadaan tak berdaya dan tak sadarkan dirinya, tubuhnya terlihat kurus, kakinya patah dan ada luka besar menganga di pahanya, didadanya dan diwajahnya. Rasa ibanya mengalahkan sakit hatinya.

Perlahan dokter dhee mulai memeriksa pasiennya. Setelah dokter mulai mengobati orang itu, anak-anak muda yang menolongnya pun pulang, tinggal kepala desa yang masih menemani dokter dhee dan pasien itu.

 

Besok harinya Mark bangun dengan rasa sakit di seluruh tubuhnya, kemudian dia teringat kembali yang terjadi padanya, sebuah bulan jatuh, tangan monster itu dan kecelakaannya. Mark melihat sekelilingnya, dia menyadari dia seperti berada di sebuah rumah sakit kecil, dan tidak jauh darinya seorang dokter perempuan cantik sedang melayani pasiennya. Pasien dokter itu seorang laki-laki tua yang agak tuli, tapi dokter itu melayaninya dengan lembut walaupun tampak dia kesusahan berkomunikasi...ada juga seorang ibu bersama anaknya yang masih berumur sekitar 5 tahun sedang menunggu antrian diobati, ibu itu beberapa kali memarahi anaknya karena dia beberapa kali datang ke tempat Mark memandanginya dengan penasaran. Mark memperhatikan dokter itu, merasa kagum pada kebaikan dokter itu. Mark mencoba bangun tapi tak bisa, dokter itu menyadari kalau Mark telah sadar, tapi dokter itu hanya melihat sebentar dari tempat duduknya kearah Mark, kemudian dia kembali mengobati para pasiennya. Setelah semua pasien terlayani, kemudian dokter itu mendekati mark, saat mendekati Mark dokter itu menggunakan maskernya. Kemudian dia memeriksa kondisi mark, tanpa bersuara.

"Terima kasih dok, sudah menolong saya.." dokter itu tak bereaksi apapun, dia hanya memeriksa semua luka mark dalam diam seakan-akan tak mendengar yang dikatakan mark.

"Bagaimana keadaan saya dok?" Tanya mark lagi, tapi dokter itu hanya diam. Karena tak dijawab mark pun akhirnya diam dia hanya membiarkan apapun yang dilakukan dokter itu.

"Dok.. sebegitu baukah aku, atau sebegitu menjijikkan kah?" Tanya mark lagi saat dia melihat dokter telah selesai memeriksanya.

"Supaya kamu nggak mengenalku.." akhirnya dokter itu berkata dengan cueknya.

"Apakah aku mengenal dokter?" Tanya mark bingung. Dokter itu kaget dengan jawaban mark, dia memandang mark tajam. Markpun membalas tatapan dokter itu tulus. Tiba-tiba dokter tertawa sinis..

"Iya benar mana mungkin kau mengenalku.." dokter tertawa, tapi terdengar sedih, mark bingung. sebenarnya dia agak takut ada apa dengan kampung ini? tanya Mark dalam hatinya.

"Halo dokter dheeku yang cantik.. hari ini aku akan membantumu.." tiba-tiba seorang anak laki-laki tampan telah berdiri di dekat dokter dhee dan Mark. Kehadiran anak itu membuat dokter dhee menghentikan tawa sinisnya.

"Ada yang bisa saya bantu dok.." katanya lagi. Dokter dhee melepas maskernya dan menjauh dari mark, kemudian tersenyum pada anak laki-laki itu, melihat senyum itu Mark jadi terpesona walaupun bukan dia yang di senyumi.

"terserah jika aku berada di kampung hantu, kalau ada dokter secantik ini yang merawatku aku tak keberatan" kata mark pada dirinya sendiri. dia tersenyum tipis.

"Kamu nggak sekolah Rian? kalau bapakmu tahu kau datang kesini bukannya disekolah dia pasti akan marah." 

"Kali ini nggak dok.. bapak malahan yang menyuruh aku bolos sekolah dan datang membantu dokter, ini aku membawakan sarapan buat dokter dan pasien dokter." dokter itu mengambil yang diberikan anak itu, dia membukanya dan

"woow.. sepertinya enak sekali.." kata dokter itu lagi, dia tersenyum lebar. dia melihat kearah Mark, tiba-tiba senyumnya hilang wajah dokter itu terlihat marah, tapi kemudian normal kembali.

"ehm pekerjaan pertamamu.. tolong suapin orang itu sarapan.." kata dokter itu pada Rian anak itu. mark mulai takut.. apakah isi sarapan itu? pikirannya mulai membayangkan hal yang aneh mudah-mudahan bukan ulat atau benda menjijikkan lainnya.

"ok.. dok..dengan senang hati.." kata Rian dia tersenyum bahagia karena bisa membantu. dia berjalan mendekati Mark.

"halo kak.. katanya kakak kecelakaan ya kemarin, kok bisa kak? padahal jalannya kalau hanya buat motor itu terlalu lebar dan rata?" tanya anak itu pada Mark.

"malam itu aku melihat bulan jatuh, eh maksudnya sebuah benda bulat yang seperti bulan berwarna putih terang jatuh didepanku tapi kemudian dari benda itu keluar sebuah tangan monster dan berusaha menangkapku."  kata mark mengingat kejadian malam itu.

"oh itu kunti kak.. harusnya kakak menjauh jangan mendekat.." kata rian dia tertawa merasa lucu. Mark bingung sebegitu menakutkan kah kampung ini, hal yang menakutkan malah ditertawai oleh anak ini.

"ayo kak sarapan dulu.." anak itu mulai menyuapi. Mark dengan agak takut melihat makanan itu, tapi kemudian dia sadar itu nasi goreng.