Setelah kepintaran yang ditunjukkan Xiao Mubai sebelumnya, akhirnya sekarang ia tidak lagi bisa menahan tangis. Pria kecil yang tampak lemah itu terlihat sangat menyedihkan. Ketika ia tidak menangis saja sudah cukup membuat orang merasa kasihan, apalagi saat menangis.
Matanya memerah, air matanya tumpah ruah, dan suara isak tangis kecil membuat Su Li memeluknya erat-erat sembari menciumnya. Seketika, rasa sakit di lubuk hatinya tak lagi tertahankan.
"Ibu, Ibu..."
Si kecil itu membuat tangisan yang meruntuhkan hati rapuh milik Su Li. Mau tak mau, ia dengan cepat menenangkan, "Anakku, jangan menangis, Ibu ada di sini, Ibu di sini."
Begitu Ye Zi melihat pemandangan ini, perasaan tidak enak tetap menyelimuti hatinya, meski ia melakukan ini untuk membuktikan sesuatu.
Ia sungguh meminta maaf karena harus melukai bayi tak berdaya itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください