webnovel

Guntur & Shabi

"Lepasin gue!! "Teriak Shabi keras Bukan melepaskan Guntur semakin mempererat cengkaraman tangannya... "Gue pikir-pikir elo cantik juga." seringai licik tergambar pada bibir cowok populer sekaligus anak pemilik sekolah. "Hahaha... Memangnnya elo punya pikiran?!!! shabi melotot puas menghina cowok brengsek itu.. "Mulai sekarang kita pacaran kalau gak bea siswa lo bakal dicabut dan gue bakal suruh guru-guru bikin penilain jelek biar lo gak dapat beasiswa lagi." "Dasar gila!! Elo tuh cuma bisa berlindung dibawah ketek ortu lo doang, Cih" "Pokoknya mulai hari ini kita pacaran dan ingat jangan sampai siapapun tahu tentang hubungan kita!!!" Guntur mencium paksa shabi, "Mulai sekarang elo milik gue dan cuma gue yang boleh sentuh elo."

MissYu11 · 若者
レビュー数が足りません
128 Chs

Sama-Sama Sakit.

Happy Reading

Guntur memutuskan untuk mampir ke night club dan minum-minum sampai mabuk bersama keempat sahabatnya, yaitu Gordan, Wingki, Mehdi dan Leax.

Putus cinta dari Shabi membuat cowok ganteng ini kacau.

Dentuman musik sangat keras berasal dari DJ super seksi.

Semakin membuat suasana club makin ramai, sejak berpacaran dengan Shabi sebenarnya Guntur tak pernah lagi ikut berkumpul di club bersama keempat sahabatnya dengan berbagai macam alesan mulai dari males, bosan dll.

Semua orang mabuk dan berjoget di dance floor dengan gaya erotis juga nakal.

Ada yang berciuman...

Ada yang meremas-remas bagian vital pasangan mereka sambil joget disko.

Tak ada rasa malu.

Rasa sungkan akan kelakuan mereka.

Semua cewek berpakaian seksi juga menggoda.

Banyak terdapat pasangan bermesum ria di berbagai pojok club bahkan dalam toilet, dan itu merupakan pemandangan biasa.

"Welcome back to Guntur yang udah setahun lebih vakum." ujar Leax keras, mengangkat gelas, Bersulang.

Goldan, Wingki, Mehdi dan Guntur ikut bersulang.

Banyak cewek yang mencoba ikut bergabung dengan mereka tapi Guntur nolak.

Tapi tidak dengan keempat sahabatnya mereka dengan senang hati mempersilakan cewek-cewek yang mereka suka bergabung bersama mereka.

Alhasil cuma Guntur seorang yang tidak ada pasangannya.

Terlebih semua cewek yang bergabung cantik,seksi dan memggoda.

"Ada apa nih mendadak ngajak kumpul gini?" kata Wingki menengak Beer, mencium bibir cewek seksi disampingnya.

"Gue cuma pengen kita kumpul disini,That's all."

Dengan kondisi setengah mabuk Guntur membalas ucapan salah seorang sahabat-nya.

Gordan dan Mehdi malah tengah asik bercumbu dengan cewek yang gabung sama mereka.

Wingki dan Leax tertawa melihat tingkah kedua sahabat mereka, Yang memang berjuluk F*ck Boys.

"Turun yuk." Rayu cewek seksi merayu Wingki untuk joget.

Merayu cowok keren itu turun ke dance floor.

Dan berhasil...

"Gue turun ya guys." Pamit Wingki tak tahan menolak ajakan cewek seksi itu.

Tinggal Guntur dan Leax yang tersisa, karena yang lain pada berjoget sambil mabuk.

Leax meminta cewek yang menemaninya untuk pergi, Dengan perasaan dongkol cewek cantik itu mengikuti apa kata Leax.

Guntur terlihat frustasi, bahkan minum sambil sesekali berteriak.

Seumur-umur mengenal dan bersahabat belum pernah ngelihat Guntur sekacau ini.

Leax manarik tangan Guntur.

"Ikut gue, kita perlu ngobrol."

Guntur menepis tangan sahabatnya ini lalu tertawa seperti orang gila.

Kembali menengak segelas Beer, Bernyanyi lagu yang dibawakan oleh sang Dj.

"Ini bukan tempat ngobrol tapi seneng-seneng,Bro...salah alamat lo."Bentak Guntur.

Akhirnya dengan terpaksa Leax menarik pergelangan tangan Guntur lalu berjalan keluar, Bukan perkara muda memaksa Guntur keluar club.

Cowok itu terus memberontak disertai umpatan kasar pada Leax.

Merasa kesal karena Laex tak mendengarnya maka Guntur melayangkan tonjokan pada perut cowok itu.

Jika bukan karena Leax menjaga keseimbangan dipastikan dia bisa terjatuh.

Cowok itu akhirnya berhasil membawa Guntur keluar club. Mereka pergi ke taman terletak tak jauh dari club, Suasana disini jauh lebih adem.

Untuk menenangkan Guntur agar tidak berteriak cowok itu meminta Guntur stop berteriak kayak orang gila bukan mendengarkan malah Guntur bertingkah semakin menjadi-jadi.

Karena dengan kata-kata tidak berhasil maka Leax melayangkan tinju ke perut Guntur.

"Bangsat!! Apa maksud lo nonjok gue hah?" protes Guntur menarik ujung kaos Leax.

Bersiap untuk balas demdam memukul balik cowok berstatus sahabatnya ini disertai mimik marah.

Leax malah tertawa ngeledek, secara kasar menyingkirkan genggaman tangan Guntur dari ujung kaosnya.

Membuang ludah.

"Biar lo diem, Anjing! Sebenarnya lo kenapa?Ngomong!" Bentak Leax kesal, melempara tatapan kesal.

Guntur duduk di kursi panjang goyang taman.

Mengelus perutnya.

Leax memberikan sebotol air mineral lalu Guntur menegaknya hingga isinya tersisa setengah.

Mereka berdua saling diam...

Akhirnya Guntur buka suara duluan.

"Gue ngerasa stres juga depresi, Mikir kenapa gue bisa bikin kacauuuuin semuanya?!"

Nada suara Guntur terdengar frustasi, kembali menegak air mineral dalam botol.

Tertunduk lemas.

Guntur tertawa untuk menutupi kesedihan kemudian mengacak rambut.

Mengumpat diri sendiri dengan kata-kata kasar

Leax mencoba menenangkan sahabatnya.

"Emangnya lo bikin kacau apaan si?Tell me." Tanya Leax bersikap sesantai mungkin agar Guntur ngerasa nyaman untuk bercerita.

Guntur diam beberapa saat.

Memikirkan apa dia harus bercerita hal sebenarnya?

"Kalo lo belum siap cerita nggak apa-apa, Gue nggak maksa tapi ingat seberat apapun masalah kalo sharing pasti bakal nemu solusinya."

Selama ini Guntur lebih sering curhat sama kakaknya, Genta.

Bukan tidak mempercayai keempat sahabatnya cuma dia ngerasa lebih srek sharing dengan Genta.

Padahal keempat sahabatnya selalu terbuka akan semua hal.

"Gue baru putus." Akhirnya Guntur membuat pengakuan.

Leax merangkul pundak Guntur kemudian mengusap-usap punggung Guntur untuk membantu menenangkan perasaan sahabatnya.

Leax memutuskan untuk menjadi pendengar yang baik dan memberikan masukan.

"Gue sayang banget sama dia tapi gue lagi-lagi bikin dia kecewa dan sakit hati. Gue bilang bakal kabulin apapun permintaannya asal dia mau maafin eh dia malah minta putus." Sambung Guntur tertawa.

Leax sebenarnya tahu siapa cewek yang dimaksud oleh Guntur.

Sejujurnya Leax, Wingki, Mehdi dan Gordan memang sudah merasa curiga bahwa Guntur punya pacar.

Diam-diam mereka telah melakukan pengawasan secara bergantian mengikuti kemanapun Guntur pergi dan mereka terkejut mendapatkan fakta bahwa Shabi adalah pacar dari sahabat mereka.

Dan merekapun sepakat tidak membahas mengenai hal ini sampai Guntur mengaku sendiri.

"Kenapa bisa kalian putus?"

Guntur akhirnya mengaku..

"Gue ketahuan ciuman sama cewek lain untuk kedua kali."

Leax menggerutkan dahi masih tidak mengerti kenapa Shabi bisa tahu akan hal itu.

"Mergokin langsung?" Tebak Leax asal.

Guntur mengelengkan kepala. "Bukan, Nggak sengaja dia baca chat dari cewek yang ciuman sama gue."

"Aruni, Cewek yang ciuman sama lo pasti dia kan?" penuh keyakinan Leax melontarkan dugaanya.

"Iya."

Balas Guntur singkat dengan nada lemas.

Aruni mang cewek nekat, Bukan hal aneh jika cewek itu main sosor.

Bukan hal aneh mendaptakan Aruni ngejar-ngejar Guntur, Bahkan terang-terangan mengklaim Gumtur miliknya.

"Tuh cewek emang nekat, Udah tahu lo nggak naksir apalagi cinta sama dia masih aja ngejar-ngejar."

Sekarang malah Leax yang emosi.

"Mau gue bantuin biar bisa balik sama ...."

Leax sengaja menjeda kalimat, berdehem.

"Shabi."

Berhasil membuat Guntur terkejut...

"Kok lo tahu pacar gue dia,Nyet? Sejak kapan?" Dengan mimik marah juga heran Guntur bertanya.

"Sejak 6 bulan lalu, Gue sama anak-anak curiga lo punya pacar karena lo udah jarang banget kumpul dan sikap lo jauh lebih baik nggak kacau kayak dulu.

Jadi kita berempat melakukan penyelidikan secara diam-diam dan terbukti benar. Yang bikin kita terkejut ternyata  lo pacaran sama Shabi. Shit..kita kaget nggak nyangka lo berdua pacaran padahal sikap kalian udah kayak anjing dan kucing sehari-hari."

Pengakuan cowok bertato naga dipunggung itu membuat Guntur syok.

Gak nyangka bahwa keempat sahabatnya sudah mengetahui hubungannya dengan Shabi selama setengah tahun.

"Mengenai hal itu ntar gue ceritain ke lo semua, Gue harus gimana,Le? Pusing gue, Gue nggak mau putus sama dia!"

Guntur mengusap muka, Berteriak meluapkan segala emosi juga keresahan dalam diri.

Leax membiarkan Guntur melakukan hal itu tanpa ada niat mencegah karena dia tahu saat ini teriak adalah salah satu cara agar perasaan sahabatnya ini menjadi lebih baik.

-

-

-

"Ngapain lo ke sini?PERGI!"

Usir Shabi jutek dari balik pintu, hanya memunculkan kepalanya.

Muka Shabi tampak tak senang.

Abeng tak bergeming, dia tidak akan pergi sebelum berhasil ngomong dengan sahabatnya ini.

Shabi akan menutup pintu tapi Abeng segera menahan, berhasil masuk ke dalam kostan cewek itu.

"Pergi !! Gue nggak mau lihat muka lo lagi!!"

Dengan tenaga yang ada Shabi terus mendorong Abeng agar keluar tapi gagal karena tenaga cowok itu jauh lebih kuat.

Abeng menahan diri agar tidak terdorong.

"Sha...Gue cuma butuh 5 menit doang, that's all!! Kalo perlu gue bakal pergi selamanya dari hidup lo kalau lo mau."

Abeng terlihat serius.

Seumur-umur mengenal dan bersahabat dengan cowok itu Shabi belum pernah melihat Abeng seserius ini.

"5 menit lo dimulai dari sekarang."

Abeng mengerti...

Dia langsung ngomong.

"Gue nggak mau kita kayak gini, Persahabatan kita udah lama masa iya hancur begitu aja. Gue sayang lo dan gue yakin lo juga sama. Masalah hubungan gue sama nyokap lo, gue serius cinta sama nyokap lo."

Mendengar ucapan Abeng, Shabi jadi emosi.

"Tapi nyokap gue nggak pantes buat lo,Beng!! Lo pantes dapetin cewek yang lebih muda dan terpenting lebih baik!! Ngerti nggak si lo!!!Gue nggak mau nyokap gue manfaatin duit lo doang. Selama lo pacaran sama cewek yang tulus cinta sama lo, pasti gue dukung.

Dan nyokap gue nggak cocok buat lo. Usia kalian terlalu jauh berbeda.

Asal lo tahu ya nyokap gue bisa saja  ngebuang lo begitu aja pas dia ketemu pria keren yang jauh lebih tajir dari lo."

Abeng terdiam...

Memikrkan semua omongan Shabi.

Lalu berbicara masih dengan sikap tenang.  "Tapi gue cinta sama nyokap lo, cinta banget jika suatu hari omongan lo terjadi yaudah gue cuma bisa pasrah."

Giliran Shabi yang terdiam..

Abeng tersenyum.

Memegang tangan Shabi.

"Lo maafin gue kan?Kita tetap sahabatankan?"

Beberapa saat Shabi membisu, Dia menghembuskan nafas dengan berat.

"Pilih gue atau nyokap gue?" Tanya Shabi tanpa terduga.

Jreng....

Abeng seketika membeku..

Shabi sekarang terlihat lebih tenang, Tak ada kemarahan.

Dan dengan berat hati Abeng memilih...

Dia memejamkan mata lalu membukanya...

"Lo."

Jawab Abeng akhirnya.

Shabi tersenyum senang, memeluk Abeng lalu mencium kening cowok itu. "Putusin nyokap gue dan kita bisa kembali kayak dulu."

Abeng terdiam....

Shabi melepaskan pelukannya, mundur beberapa langka.

"Waktu 5 menit lo udah habis, Gue mau istirahat."

Abeng dengan lemas keluar dari kostan Shabi.

Membawa mobilnya meninggalkan kostan.

Shabi menutup pintu dan bersandar pada sisi pintu, Duduk bersandar lalu tertunduk lesu merangkul kedua kakinya dan menangis tanpa suara.

Tbc

Ps : Demi kalian kebahagian kalian maka aku kabulin permintaan kalian uploaded bab terbaru hari ini dengan jumlah kata 1400 kata lebih dan demi kebahagia juga semangat aku perbanyakanlah kasih batu kuasa warna biru dan komentar.ʕ•ε•ʔ(⌒o⌒)(。・ω・。)≡^ˇ^≡

Gimana aku mau semangat kalo kalian diem2 baeee..

Tak meninggalkan jejak berupa batu kuasa dan komentar.

kenapa kalian pelir padaku tapi baik sama Author lain😑😑😭😭

Wahai silence readers kalo kalian baca tinggalkan jejak berupa batu biru

Kalo kalian baca terus artinya kalian suka cerita aku kan.

Thanks youuu so muchhhh buat the loyal readers yang senan tiasa memberikan Ps dan komentar 💋💋💋💋