Pagi mentari tersenyum lebar, sinarnya yang begitu hangat menyentuh wajahku. Aku dengan ranselku siap berangkat sekolah. "Semoga hariku menyenangkan"
Ku mencoba untuk bangkit dari segala sakit dan keterpurukan dengan memulai kebiasaan yang baru Masa SMA
***
~Adira Maulida~
Kringg... Kring... Kring..." alarm jam berdering. Aku bergegas bangun dan langsung ke kamar mandi merapihkan tempat tidur. Sesudah mengenakan seragam sekolah dan sarapan pagi.
Aku menatap kamarku sejenak sebelum keluar. Kamar ini adalah saksi bisu kehidupanku. Dan disaat aku masih merah, lalu beranjak menjadi seorang gadis. Tempatku melepas lelah, tempatku belajar hingga larut malam. Kamar ini istanaku. Istana yang diberikan oleh ayahku untukku.
Aku keluar dari kamarku tanpa menutup kembali pintunya, biarlah, biarkan hawa kehidupan tetap masuk ke kamarku itu, ke istana kecilku.
selanjutnya aku diantar ke sekolah oleh ayahku. Di pertengahan perjalanan aku merasa sangat senang dan sedikit takut karena hari ini adalah hari pertamaku mengikuti kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) di tingkat SMA.
Setelah tiba di gerbang sekolah aku bergegas menuju halaman sekolah, kulihat banyak sekali siswa baru sedang duduk-duduk di sekitar halaman sekolah, disaat aku berjalan menuruti arah kaki melangkah, saat itulah aku merasa banyak siswa yang memandangiku, entah ada yang anehkah pada diriku atau entah bagaimanakah dengan penampilanku. namun aku tak peduli dengan tatapan matanya dan mencoba untuk percaya diri di hadapan mereka semua.
Awal memasuki masa SMA, aku selalu dihantui ketakutan luar biasa membayangkan wajah-wajah sangar Kakak kelas dan MOS (Masa Orientasi Sekolah) yang banyak aturannya siswa baru dan lucu bagi kakak kelas yang sok kuasa. Sangat dan sangat menyebalkan, menjadi yang paling kecil sungguh tidak mengenakkan.
"Hay Adira..." Memanggilku sambil melambaikan tangan.
Suara itu terdengar tidak asing lagi buatku. Karena suara itu terdengar sangat jelas bahwa dia memanggilku sehingga aku tak segan-segan menoleh ke kanan, oh ternyata suara panggilan itu adalah temanku. Secepatnya kaki ini melangkah menuju ke tempat temanku berada. Ketika aku berbincang-bincang dengan teman. Tak lama kemudian datanglah kakak-kakak OSIS laki-laki. Ketika itu semua mata memandang merasa heran mungkin mereka terpesona melihat penampilannya.
"Wooow ganteng, cool dan keren banget". Itulah yang mereka ucapkan dalam hati, namun aku tak menghiraukan kata-kata mereka menurutku sih biasa saja, di dalam pikiranku kakak-kakak Osis itu menyebalkan.
Setelah semua anggota OSIS berkumpul, "Diberitahukan kepada semua siswa baru agar berbaris dengan rapih di halaman sekolah" begitulah perintah dari ketua osis dengan suaranya yang berwibawa dan tegas. Semua kakak OSIS memberikan pengarahan tentang kegiatan MOS ini sambil membagikan ruangan kepada semua grup yang sudah ditentukan. Saat itu, nama group kami diberi nama grup Adenium. Karena semua grup sudah diberikan nama sesuai dengan nama bunga.
Selanjutnya, kami semua di tuntun untuk memasuki ruangan yang sudah disediakan sebelumnya. Aku dapat tempat duduk paling depan bersama Rara di sebelah utara. Tentunya aku senang karena aku bisa satu grup dan duduk sebangku dengan Rara. Ketika sudah semua berada di dalam ruangan kelas, suasana kelas sudah mulai bising.
Tiba-tiba 2 lelaki dari Osis datang memasuki ruangan kelas. Seketika suasana kelas menjadi sepi. Karena kami takut dimarahi, kakak-kakak Osis disaat memperkenalkan diri dan semua siswa memperhatikannya.
"selamat pagi adik-adik semua"
"selamat pagi kak"
"perkenalkan nama kakak, Dani saya adalah Ketua Osis di sekolah ini dan di sebelah kiri kakak namanya Kak Cakra"
siswa cewek-cewek malah terkagum lihat wajahnya Kak Dani. Entahlah apa yang mereka pikirkan. Setiap pagi hari kegiatan MOS dilakukan di ruangan kelas, Kak Dani dan Kak Cakra mengajak siswa untuk bermain game, setiap permainan yang dilakukan terdapat berbagai aturan yang berbeda-beda. Dimana siswa yang salah akan mendapat hukuman. Sehingga suasana kelas menjadi ramai dan tidak membosankan.
Dan begitulah seterusnya selama 4 hari berturut-turut dengan kegiatan-kegiatan yang bervariasi. Meski dalam kegiatan MOS ini membuat aku lelah, sering panas-panasan di bawah terik sinar matahari namun aku tak merasa menyesal karena banyak manfaat yang aku dapatkan dalam kegiatan MOS ini selain mendapatkan ilmu kedisplinan, aku jadi tahu tentang arti kebersamaan atau solidaritas, mempunyai banyak teman, bisa bergaul tanpa membeda-bedakan sesama teman. Jadi apa pun yang kita lakukan, nantinya pasti akan berguna untuk kita sendiri.
MOS telah selesai, siswa baru bisa bernapas lega akhirnya bisa lepas juga dari kakak kelas yg menyebalkan. Memulai segalanya dengan serba baru dari Pakaian, sepatu, tas, sampai buku semuanya menguras dompet yang tidak sedikit. Hehehe tapi tidak apa-apa yg penting kita niat untuk bersekolah.