webnovel

Good or Bad Ending

Warning! Homophobic minggir !!! Cerita Dewasa 21++ Sienna, 23 tahun. Dia baru saja menyelesaikan pendidikannya dan menyandang gelar MBA di MIT, Amerika Serikat. Ponsel Sienna tiba tiba bergetar dan panggilan dari Steve, "Nona, Tuan Besar masuk ICU karena perusahaan akan bangkrut." Sienna segera bersembunyi dari adiknya, Jonathan agar dia tak mendengar pembicaraan antara Sienna dan Steve. "Aku akan segera pulang." Sienna langsung memesan tiket untuk kepulangan esok harinya. Meski adiknya sedih dia harus pergi. "Aku liburan kan mau ketemu kakak, tapi kakak malah meninggalkanku sendirian di sini." Sienna membujuknya dan mengatakan bahwa dia paling lama hanya 2 minggu di jakarta. Dia pulang. Sienna melihat Kakeknya membujur kaku di ranjang rumah sakit. Ibunya pun tak sehat. "Bagaimana kalau Jonathan kesini?" Tanya Sienna pada ibunya. "Itu bagus." Ada riak bahagia di wajah ibu. Jonathan pun tiba. ** "Hiks, Hikss, Kak Ibu kak, Ibu jangan tinggalkan Jonathan." Jonathan berteriak histeris, Sienna memeluk ibunya yang berdarah. ** "Apa-apaan berita sialan ini?" Sienna melihat berita di internet bahwa dia bertunangan dengan Dave Mckill. "Tidak boleh dengan Dave Mckill. Dia adalah penggila sex." ** "Kawin Kontrak?" Sienna akhirnya tidak bisa memilih jalan lain. Perusahaan hampir bangkrut dan hanya Dave yang bisa membantunya. Masalah Sienna tidak kunjung usai, semakin menikah dengan Dave masalah malah semakin banyak. Konflik semakin besar dan Sienna masih harus kehilangan tiap orang yang dia cintai. ** "Sienna aku sangat menyesal dengan semua yang aku lakukan, aku mohon kembalilah padaku." Pria di depan Sienna berlutut tapi Sienna tak bergeming. Hatinya terlalu sakit, lukanya terlalu besar, dan tidak bisa di obati. Sienna meninggalkan pria itu yang masih berlutut di jalan. Hujan turun dengan deras sama seperti air mata pemuda itu yang tak pernah menangis seperti itu sebelumnya. Cover : Free License From unsplash + edited by canva

animeiyin · LGBT+
レビュー数が足りません
21 Chs

Hukuman

Mata elang, rahang tegas, bibir kemerahan, mata coklat dan rambut cokelat gelap. Tubuh yang tinggi dan badan yang atletis. Warna kulit yang cerah. Wajahnya khas milik Eropa.

Dave Mckill. Dia akan membuat wanita tergila-gila dengan paras tampannya. Dia akan membuat pria lurus menjadi bengkok karena keindahan tubuhnya.

Dia akan membuat setiap orang tua, anak-anak bahkan hewan mendekat karena karismanya. Itulah wujud kesempurnaan yang ditunjukkannya di depan orang lain.

Tapi jika seseorang membuatnya murka, dia akan menjadi iblis untuk orang itu. Di samping Dave Mckill yang begitu memikat ada sifat buruk yang menjadi ketidaksempurnaannya.

Arogan, bengis, kejam, manipulatif, kasar, adalah sifat asli yang di bungkus dengan keindahan paras Dave Mckill.

"Felix, buka satu kancing atas kemejaku!" perintahnya pada Felix yang terlihat sedikit gugup. Dave menatap tajam Felix. "Apa kau melakukan kesalahan?" Suaranya berat dan tajam membuat Felix mundur dan menelan salivanya.

"Ti-tidak ada kesalahan apapun." Felix mengalihkan pandangan, keringat menyucur deras di punggungnya. Sedikit keringat di kening Felix yang menetes menjadi perhatian Dave.

Felix berjalan mundur dan Dave terus maju hingga punggung felix menyentuh dinding.

Dave meletakkan tangannya di sisi kanan dinding tepat di sebelah telinga Felix. Memeriksa kesalahan Felix.

"Ucapkan kesalahanmu, atau-" Dave mencekik leher Felix. "Akhh," sorot mata Felix ketakutan. "A-kan a-ku beritahu," Dave pun melepaskan cengkramannya di leher Felix.

"Uhuk, uhuk, uhuk," Felix terbatuk-batuk. Dia memegang lehernya yang tampak merah bekas cekikan Dave.

Dave berbalik dan pergi ke arah pintu keluar. Menutup pintu rapat-rapat. "Ceritakan atau aku akan habis kesabaran! Kita tidak punya waktu. Aku paling benci orang yang berbohong atau menutupi sesuatu dariku." Dave bersender di pinggir meja dengn tangan terlipat menunggu jawaban Felix.

"Sebenarnya mengenai investasi yang kita lakukan dengan keluarga Bratt memiliki beberapa masalah." Felix bercerita bahwa Perusahaan milik keluarga Bratt krisis dan mendekati kebangkrutan.

Surat Perjanjian yang sebelumnya di tanda tangani oleh Dave pun tidak di periksa dengan baik oleh Felix sehingga investasi mereka yang senilai 150 Triliyun hanya di beli dengan harga 300 Milyar.

"Apa?" Bentakan Dave membuat hati felix mencelos. Felix hanya menundukkan pandangan dan meremas remas jemarinya.

"Jadi ketidakbecusanmu membuatku rugi ratusan Triliyun. Hebat hebat sangat hebat!" Dave menepuk kedua tangannya sangat kata hebat terlontar dari bibirnya.

Dave menarik kerah Felix dan berkata tepat di telinganya. "Seseorang harus dihukum, Ayah bisa menunggu tapi hukuman untuk Felix tidak." Dave menarik paksa kerah pemuda itu dan menyiksanya.

Beberapa jam kemudian Dave keluar dengan pakaian yang rapi, dia membetulkan dasinya yang sedikit miring. "Bersiaplah, aku tidak suka menunggu lama, hukumanmu masih ada 149 kali lagi, tiap 1 Triliyun yang kau hilangkan aku akan menyiksamu seperti ini."

Dave tersenyum sinis dan menghilang. Tubuh Felix penuh luka lebam untung wajahnya baik-baik saja. Hanya bibirnya yang membengkak. Bajunya robek dan celana panjangnya terlepas. Tubuh Felix yang kurus dengan kulit putih penuh bercak merah.

Dia menekuk lututnya dan membenamkan wajahnya di sana untuk menangis dalam diam.

"Lama sekali, ambil ini dan tutupi lehermu." Dave menunggu Felix di mobil dan memberikan sebuah Syal berwarna coklat untuk menutupi lehernya yang terkena bekas cekikan dan beberapa lebam.

"Felix oh Felix kau tidak akan menyesalkan denganku yang seperti ini, aku memang penuh perhitungan dan kejam, jika kau melarikan diri aku memiliki banyak cara untuk mencari dan mematahkan kakimu."

Felix menggeleng dengan cepat dan berkata, "tidak aku tidak menyesal sama sekali dan aku tidak akan melarikan diri."

"Bagus kalau begitu, cepat jalan!" Dave memerintahkan supir untuk menjalankan mobilnya. Perlahan mobil menjauh dari Mansion megah berwarna abu-abu itu.

Sebuah Sedan BMW memasuki pekarangan Mansion Megah. Mansion Mckill. Mansion ini 3 kali lipat lebih besar dari Mansion Dave.

Dave dan Felix pun di sambut oleh puluhan pelayan wanita.

Dave dan Felix di ikuti oleh 10 bawahan mereka. Pria-pria yang menggunakan kemeja putih dengan jas dan celana hitam. Tidak lupa dengan kacamata yang selalu mereka gunakan.

"Kalian semua tunggulah di sini, aku dan Felix akan masuk ke dalam, ayo Felix." Dave memerintahkan bawahannya untuk menunggu hingga Dave menyelesaikan urusannya.

Tampilan dalam Mansion belum berubah sepenuhnya. Ada beberapa furniture baru, dan beberapa foto dengan bingkai besar.

"Heh!! Ada perlu apa kamu kemari Dave?" seorang wanita paruh baya dengan gaya busana feminim menuruni anak tangga dengan anggun dan penuh kesombongan.

"Owh, Mommy Kalung di lehermu sangat menarik, kalau tidak salah itu salah satu koleksi dari Harry Winston bukan? Apa namanya ya?" Dave pura-pura berfikir dan melihat Felix. "A Diamond Wearth Necklace, Tuan."

"Ahh ya harganya 185.000 dolar, sepertinya ayah sangat memanjakanmu, Mommy," ucap Dave dengan bengis. Dia tak mau menyembunyikan kebenciannya pada Nyonya kedua Keluarga Mckill yaitu Carolline.

"Dave, naiklah!" Dari tangga atas ayah dave Tonny Mckill memanggilnya untuk naik ke atas, ke ruangan pribadinya.

"Tunggu di sini Felix." perintah Dave. Felix menganggukan kepalanya. "Baik Tuan."

Dave berpapasan dengan Nyonya kedua, Carolline di tangga. Carolline adalah istri kedua dari ayahnya. Ibu tiri bagi Dave. Dia sangat benci dengan kehadiran Carolline di kehidupannya.

"Mommy aku sangat ingin mencekikmu di sini sampai mati, memelintir lehermu dan memberikannya pada anjing kelaparan di jalanan." Senyum mengerikan terukir di wajah Dave.

Benar. Dave benar akan melakukannya jika Carolline tidak lagi berada di bawah perlindungan ayahnya. Carolline memucat, dia berpegangan pada tangga untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Carolline membuang muka menatap arah yang berlawanan.

Dave hanya tertawa bebas, "hahahaha."

Drap! Drap! Drap!

Di iringi dengan langkah kakinya yang semakin menjauhi anak tangga. Carolline pun segera turun dan memandang penuh hina pada Felix sebelum dia kembali ke kamarnya.

"Aku tidak akan menikah ayah, kenapa ayah memaksaku melakukannya?" Teriak Dave tak kalah keras dengan suara ayahnya.

"Berapa lama lagi kau akan bermain-main hah? Kau bergonta-ganti pasangan dan setiap hari pergi ke rumah bordil untuk bermain dengan mereka!

"Kau tidak hanya merusak nama baikmu sendiri tapi juga nama baik Keluarga Mckill." lanjutnya lagi.

Dave tersenyum mengejek. "Ayah, nama baik keluarga kita sudah hancur sejak perempuan busuk bernama Carolline masuk ke keluarga ini."

Tonny bermuka masam dan menahan amarah. Dia bahkan menunjuk Dave, "Kau! beraninya kau menghina istriku." Dave menatap datar ayah di depannya.

Tonny benar-benar ingin menampar Dave tapi dia mengurungkan niatnya. Terakhir dia menampar Dave berakibat Dave meninggalkan Mansion Mckill.

Tonny melempar berkas berisi biodata calon istri untuk Dave di atas meja kerja. "Ini semua juga atas perintah Kakekmu sendiri. Jika kau tidak percaya segera hubungi dia sekarang!"