Jam 07:10 pagi...
"Astaga, sudah jam 7 sebentar lagi kelas akan mulai!" ucap Xiu Long.
Xiu Long yang kelihatan panik bergegas memberesakan baju dan merapikan rambutnya ketika mengetahui bahwa ia akan terlambat untuk hari pertama di akademi.
Sementara Xiugo masih tetap santai sambil bermeditasi di atas kasur tanpa menghiraukan Xiu Long yang tampak kacau.
"Hey ini sudah jam 7 pagi, kalo kamu tidak bergegas kita akan terlambat!" ucap Xiu Long dengan tegas.
Xiugo yang masih fokus bermeditasi tak menghiraukan apa yang di katakan Xiu Long, bahkan tidak menoleh ke arah Xiu Long sedikit pun.Jelas sekali hal ini membuatnya jengkel kepada Xiugo bahkan memutuskan untuk tidak berbicara lagi padanya.
"Terserah kamu saja, mulai sekarang aku tidak mau lagi berbicara padamu, huft!"tegas Xiu Long yang langsung berangkat ke akademi.
" Apa apaan anak itu, apa karena segitu kesalnya dengan ucapanku kemarin jadi dia mendiamkanku semalaman. "gumam Xiu Long.
" Tapi jika ia kesal denganku, mengapa kemarin menolongku?"
" Ah, lupakan ngapain juga aku memikirkan nya!"
Dengan cepat Xiu Long berlari masuk ke kelas akademi. Seketika ia masuk Bu Guru telah ada di dalam kelas yang tampak menatap tajam ke arah Xiu Long dan lagi yang membuat Xiu Long semakin kaget adalah di kursi paling kanan dekat jendela sudah ada Xiugo yang duduk menatap keluar.
"Ba-bagaimana bisa ia berada di sini?" ucap Xiu Long tidak percaya.
"Anda murid bernama Xiu Long!?" tanya Bu Guru dengan tegas.
"A, iya...ya...,Bu"
"Di hari pertama akademi saja sudah terlambat mau jadi apa kamu? Cepat kembali ke tempat dudukmu!"
Xiu Long pun langsung bergegas berjalan ke tempat duduk nya dengan perasaan malu salah tingkah dan lagi yang membuat Xiu Long tak habis pikir adalah ia duduk di sebelah Xiugo karena tidak ada lagi tempat duduk yang tersisa.
"Hey, bagaimana kamu bisa tiba secepat ini disini?" tanya Xiu Long berbisik.
Sekali lagi Xiugo tak menghiraukan ucapan Xiu Long sehingga ia masih tetap diam tak mengeluarkan sepatah katapun, hal ini malah membuat Xiu Long semakin jengkel dan terlihat seperti orang bodoh.
" Dasar kau, awas saja kau..." ucap Xiu Long yang mulai geram.
Tak lama kemudian Bu Guru langsung menghempaskan tangan ke meja dengan keras yang membuat seisi kelas menjadi kaget, "Kemarin sore, ibu mendapat laporan ada 2 anak di kelas ini yang berantem di lapangan."
"Sekarang maju ke sini sebelum ibu panggil namanya!" perintah Bu Guru sangat marah.
Di sisi lain Xiu Long yang mendengar ini nampak gugup ketakutan setengah mati, dalam kepalanya tak pernah terpikir hal spele seperti ini akan sampai ke telinga dewan Guru,"Duh,bagaimana ini haruskah aku yang mengaku...."
THINK...
Tak di sangka kemudian Xiugo langsung berdiri dan berjalan menghadap Bu Guru, melihat reaksi Xiugo barusan membuat se isi kelas tercengang bahkan kaget terutama Xiu Long yang tak menyangka hal ini.
" Maaf bu, ini salah saya... Karena saya bertengkar dengan teman sekamar saya kemarin hal ini bisa terjadi," ucap Xiugo dengan wajah tertunduk.
"Oh ya, pentes saja kamu tidur semaleman kemarin di teras asrama."
"Dia tidur di teras asrama semalam!? Apa jangan jangan ia menganggap serius taruhanku kemarin." gumam Xiu Long yang tampak kaget.
"Dan juga Xiu Long kamu juga terlibat, kan!"
"Mati aku..."
"Kalian berdua cepat berdiri di koridor sampai jam pertama selesai!"
Dengan sigap Xiu Long pun berdiri dari tempat duduk dan langsung berjalan ke koridor bersama Xiugo.
"Hey, apa yang kau lakukan mengapa kau tidur di teras malam itu? Apakah kau sengaja merasa membuatku bersalah di hadapan guru?" tanya Xiu Long.
"........"
"Hey sudahlah, saking bencinya kah kau denganku jadi mendiamkanku sampai seperti ini!" ucap Xiu Long dengan mata berkaca kaca.
"Eh, cwo ini ingin menangis setakut ini kah dia saatku diamkan?" gumam Xiugo dalam hati.
"Sudahlah, jika kau benar benar benci padaku maka..., hiks, hiks, hiks. "
"Tidak..."
"Ehc!"
"Aku tidur di teras itu karena aku yang kalah dan ini bukanlah salahmu atau juga karena kata katamu kemarin."
"Yang kamu katakan kemarin itu memang benar, aku memang lemah dan terlahir tanpa job dan aku sadar akan hal itu." tambah Xiugo menggentarkan hati Xiu Long.
"A-aku..."
Tak sampai Xiu Long menyelesaikan kata katanya Bu Guru tiba tiba datang menghampiri Xiugo dan Xiu Long.
"Kalian berdua cepatlah pergi ke lapangan untuk pelatihan pertahanan fisik, jangan sampai terlambat."
"Ba-baik, Bu!" jawab Xiu Long.
"Hey Xiugo aku..."
SWIIIIISS!!!
Ketika Xiu Long menoleh ke arah Xiugo, Xiugo sudah berbalik dan berjalan menuju lapangan"Lupakan saja, lain kali jangan lagi berbicara padaku... "
Di lapangan...
Entah kenapa dalam hati Xiu Long muncul perasaan bersalah pada Xiugo ingin sekali baginya untuk minta maaf, namun sangat berat bagi mulutnya untuk mengatakan itu.
Tak lama kemudian datang seorang guru olahraga yang berada di lvl 70 setingkat Perak,hanya dengan hawa ke hadirannya saja sudah bisa membuat semua murid merasa merinding kecuali Xiugo.
"Hari ini kita akan melakukan pelatihan fisik di lapangan ini."
"Perkenalkan namaku Martin instruktur kalian!" ucap nya dengan pandangan tajam membawa hawa ketakutan.
"Apa apaan ini, apakah ini kekuatan tingkat perak." ucap Xiu Long merasa tertekan.
"Sigh...."
"Latihan kali ini adalah kalian semua akan berlari memutari lapangan ini 100x"
"Namun dengan tambahan kalian harus memakai baju jirah ini yang beratnya 10kg"ucap Martin sambil mengangkat baju jirah besar dengan hanya dua jarinya.
APAAAA!!!
"Guru pasti sedang bercanda bukan?"
"Apakah wajahku ini seperti orang yang sedang bercanda!" ucap Martin dengan serius.
"Bagi kalian yang tidak bisa menyelesaikan 100 putaran ini, jangan berharap bisa kembali ke akademi besok!"
BA-BAIK....!!!
"Ta-tapi guru..." ucap Xiu Long gemetar.
"Tapi apa, jangan berpikir aku tidak tau dalam kelas baru ini ada di bawah rata rata lvl 15,dan yang paling kuat di sini adalah kau!" ucap Martin dengan tegas menunjuk ke arah Xiu Long.
"Dan yang terlemah di sini adalah kau yang tak memiliki job, benarkan Xiugo..." ucap lagi Martin berjalan melewati Xiugo.
"E'emmm..."
"Dalam pelatihanku tidak membandingkan yang kuat dan yang lemah, bahkan yang terlemah sekalipun..."
"Apa kamu keberatan Xiu..go?" tanya Martin.
Dengan wajah tertunduk Xiugo pun menghadap ke arah Xiu Long, "Sudah puaskah kamu membuka aib ku disini Xiu Long, aku memang lemah tapi aku tidak pernah meminta untuk di kasihani."
"Xiugo a-aku tidak bermaksud untuk..."
"Terserah lah aku tidak ingin lagi berbicara denganmu!" sahut Xiu Long berlari memutari lapangan dengan berlinang air mata.
"Emmm... Cwok yang aneh, wajah nya tampan kok cengeng gitu ya," ucap Martin heran.
"Sudah lah guru aku akan mulai." ucap Xiugo memasang jirah dan mulai berlari.
Semua murid pun langsung mulai berlari, belum sampai 1 jam Xiugo berlari ia sudah berada di barisan akhir dan Xiu Long di paling depan.
2 jam kemudian...
Secara perlahan banyak murid murid yang tumbang tidak bisa berlaru lagi dan yang tersisa sangat lah sedikit, lebih dari seperempat yang telah tergeletak di tanah.
Tak ke tinggalan Xiu Long yang masih memimpin di depan, dengan keringat yang membanjiri wajahnya.
"Emmm...aku merasa generasi sekarang sangat ke tinggalan jauh ini baru 70 putaran mereka sudah tidak bisa bergerak."
"Namun..."
"Anak itu masih tidak menyerah, dia tau tulang kakinya sudah tidak sanggup bergerak lagi namun dia masih memaksakannya." ungkap Martin yang memandang ke arah Xiugo yang masih berlari.
"A-aku tidak boleh menyerah, aku bukan lah seorang budak yang harus di kasihani aku..." ucap Xiugo yang menahan rasa sakit.
Ketika pandangan Xiugo mulai memudar tiba tiba muncul ingatan nya ketika masih bersama Dihyung, dan juga ingatan tentang isi tulisan Dihyung yang ada di dalam buku diare nya.
" Aku tidak tega menolak Shin Ze, aku takut ini akan membuat hatinya sedih..."
"AKU TIDAK PERLU DI KASIHANI OLEHMU DIHYUNG...!!!"ucap Xiugo kembali bangkit sambil menggigit bibirnya.
"Lihatlah anak itu dia masih saja berlari, padahal kita sudah menyusul nya sebanyak 5x dasar lemah."
"Diam kalian, fokus saja berlari atau guru Martin akan menambah hukuman lagi!" sahut Xiu Long marah.
"Xiugo, seperti yang aku ucapkan tadi kali ini aku tidak akan memperdulikanmu lagi." gumam Xiu Long.
3 jam kemudian...
Kini hanya 3 murid saja yang tetap berlari di belakang Xiu Long dan sisanya tidak sanggup untuk berdiri lagi, dan 2 di antaranya sudah mulai mencapai batasnya" Sepertinya aku sudah mencapai batasku... "
Xiu Long masih berlari di garis depan dengan keadaan nafas yang sudah tidak terkontrol dan perasan kaki yang mulai sakit," Tinggal 5 putaran lagi,maka aku akan selesai. "
1 jam kemudian..
" Gawat aku sudah sampai batasku" ucap Xiu Long.
SWOOOOS...
Tak di sangka seorang murid datang berlari menyusul melewati mereka yang telah ambruk di tanah, "Di-dia masih berlari...."
"Si-siapa?" tanya Xiu Long
Ketika Xiu Long menengok kebelakang betapa terkejut nya dia melihat Xiugo yang masih berlari di samping nya dengan kaki yang berdarah dan pandangan mata yang kosong.
"Xiugo, kau..."
"Dia masih bisa berlari dengan kaki yang bengkak itu, dan untuk menjaga agar diri nya tetap sadar ia nekat untuk menggigit bibirnya sendiri sampai berdarah."gumam Xiu Long yang terkagum dengan Xiugo sampai wajahnya berlinang air mata.
Semua murid yang melihat Xiugo merasa tersentuh dan di antara murid perempuan pun sampai ada menangis, perlahan mereka semua pun bangkit berdiri dan ikut berlari di belakang Xiugo sampai bahkan Xiu Long pun meletakkan telapak tangannya di pundak Xiugo agar keseimbangan Xiugo di goyah.
Semua guru yang menyaksikan pemandangan itu menjadi tercengang tidak percaya, bahkan kagum dengan seorang murid yang terlemah dari yang lainnya bisa memopong mereka semua untuk berlari.
"Ini adalah penomena berharga, dengan ini 100 putaran terselesaikan." ucap Martin tersenyum.