"Apa? Meneruskan perusahaan?"
Davina tampak panik karena sang suami terlihat mulai emosional. Jika sudah seperti ini sudah dipastikan kalau mereka akan kembali berselisih paham.
"Mas, diem aja, Mas. Kita dengerin aja Pak Erwin," ucap Davina.
"Davina," panggil Pak Erwin.
"Iya Pak," jawab Davina cukup terkeju karena tiba-tiba saja namanya dipanggil.
"Kenapa kamu masih saja memanggil saya Pak Erwin?" tanya Pak Erwin dengan nada suaranya yang penuh dengan wibawa itu. "Saya ini mertua kamu. Panggil saya Papa. Saya merasa seperti orang ain saja di keluarga ini."
"Bu-bukan begitu, Pak. Sa .... "
"Ssst ... jangan panggil saya Pak. Panggil saya papa.
"Turuti aja," timpal Rico.
Davina melirik sinis ke arah Rico. Ia bukannya tak mau memanggil Pak Erwin dengan sebutan papa. Ia hanya tak mau terlihat tak sopan. Apalagi sejak awal memang ia begitu sungkan dan hormat dengan Pak Erwin.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください