"Mas kan lagi ngomong sama Ali, Sayang,"ucap Rico.
"Ya, tapi nggak usah ngomong kayak gitu. Aku nggak suka!"
Davina berkali-kali mengusap lengan Rico. Seakan khawatir ucapan Rico mengandung sebuah makna yang tak ingin ia dengar.
"Lagian Mas Rico ngapain ngomong kayak gitu ke aku? Aku nggak pengen gantiin Mas Rico," sahut Ali.
Rico menyunggingkan senyum. Ia tak melanjutkan pembicaraan lagi. Rico lebih memilih untuk menikmati udara di Swiss pagi ini. Meskipun matanya rabun tak bisa dengan jelas melihat pemandangan.
Beberapa saat kemudian Rachel baru saja pulang seorang diri. Melihat Rico membuka mata di depan rumah Rachel yang terkejut bergegas menghampiri adiknya.
"Rico, loe udah sadar?' tanya Rachel. Ia memegangi seluruh tubuh Rico satu persatu untuk memastikan bahwa adiknya benar-benar sudah sadar.
"Apaan sih loe, kak. Sakit tahu! Nggak usah pegang-pegang. Cukup bini gue aja yang megang gue. Loe nggak usah." Rico kesal karena Rachel.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください