Semalaman Pak Erwin hanya tidur di samping Namira. Namira sedikit kesal karena ia tidak bisa mendapatkan kenikmatan dari Pak Erwin. Ditambah rasa sakit hatinya kepada Ali karena perkataannya tadi siang. Paling tidak jika mereka tidur bersama, Namira bisa sedikit melupakan sakit hati yang ia alami.
Pagi-pagi buta Pak Erwin sudah bangun. Ia menatap Namira yang tidur di sampingnya tanpa mengenakan selimut. Ditatapnya gadis muda yang usianya bahkan masih lebih mudah dibandingkan Riko dan menantunya.
Pak Erwin memang mata keranjang. Melihat wanita bening sedikit saja, ia pasti ingin mendekatinya dan tidur dengannya. Tapi sebenarnya sebelum ia bertemu dengan Widya Pak Erwin adalah sosok suami yang setia.
Pernikahannya dengan Lidya adalah pernikahan terbaik yang pernah ia miliki. Hingga suatu ketika Bu Lidya mengatakan kalau dia mengalami kanker. Pak Ervin menjadi sangat gelisah dan juga stres.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください