Rico menyenggol Tante Anya agar tak bertanya hal-hal yang menyinggung Davina.
"Apa sih, Rico?" Tante Anya melotot ke arah Rico. "Davina sudah makan?"
Perhatian Tante Anya kembali menuju kepada Davina.
"Eh .... " Davina menggelengkan kepalanya. Ia memang kehilangan selera makannya sudah hampir dua bulan sejak kepergian Ali.
"Lho, gimana sih? Rico! Kamu enggak jagain Davina bener-bener. Kasian bayinya dong," keluh Tante Anya.
"Lah, kenapa jadi Rico?" Rico merasa aneh karena Tante Anya seolah menyalahkannya.
"Iya, Tante. Mas Rico enggak salah apa-apa. Kenapa dia yang dimarahi?" sahut Davina.
"Iya, tuh Vin. Tante Anya kalau sama aku sentimen," ucap Rico sambil bersembunyi di belakang Davina.
Tante Anya melirik tajam ke arah Rico, namun sambil menyunggingkan senyumnya. Rico tak mengindahkan Tante Anya dan segera mengajak Davina masuk ke dalam.
"Udah, enggak usah dengerin Tante Anya. Dia emang suka gitu sama aku. Ayo ke kamarku!" ajak Rico.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください