Ali sedikit tersenyum ke arah Namira. Ia baru saja sadar kalau Namira sedang berusaha terlihat kuat di depan Ali. Ya itu cukup bagus. Bagaimana pun Ali tak mencintainya. Akan sangat buruk kalau Namira masih memendam perasaan padanya. Karena Ali tak akan pernah mencintainya.
"Kamu sekarang berubah, Namira," ucap Ali. "Sudah lebih tegar.
Kali ini Namira tersenyum sarkas ke arah Ali. Bagaimana bisa setelah semua yang dilakukan Ali padanannya. Bagaimana bisa ....
"Mas nggak ngasih tahu aku kalau wanita yang Mas cintai itu sebenarnya adalah Mbak Davina. Temanku sendiri," ucap Davina meminta konfirmasi.
Namira memang sudah tahu dari Alma. Tai rasanya tak afdol jika tak mendengar langsung dari Ali.
"Maaf, aku cuma nggak pengen kamu lebih sakit hati," jawab Ali.
"Apa bedanya, Mas? Aku sakit hati atau lebih sakit hati. Apa bedanya? Nggak ada bedanya sama sekali. Hasilnya tetep sama. Mas Ali nggak akan pernah bisa membuka mata ke aku," ucap Namira.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください