"Coba deh itu lihat wajah Cika. Kasihan banget gara-gara kamu dia jadi terlihat memerah. Coba kalau kamu nggak bikin dia tertawa terbahak-bahak, maka Cika nggak akan terlibat seperti hal tersebut!" Ketus Surya.
"Iya-iya, Kak. Lagian sih kalau menurut diriku lebih baik melihat Anes tertawa daripada melihat dia menangis. Hanya akan bikin kepala pusing saja. Macam nggak ada pilihan lain selain bahagia. Huft, nggak tahu lagi deh sama pendapat Kakak."
"Kamunya saja kalau bergurau nggak ingat situasi dan kondisi!" Ketus Surya tidak terima ketika dirinya disalah-salahkan.
Cika diam sambil menatap kedua kakaknya yang masih beradu argumen. Padahal Cika yang menjadi anak kecil saja tidak mempermasalahkan. Hanya saja malah kedua Kakaknya justru malah mempermasalahkannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください