Ketika Yi Yun tiba di ruang utama villa, dia melihat kakaknya duduk di kursi sambil memegang handphone sementara ibunya sudah mengenakan pakaian kantor. Su Wuyao mungkin sudah berada di luar karena Yi Yun mendengar suara mesin mobil dari luar.
Ibu Yi Yun mengenakan kemeja putih dan rok di atas lutut sementara kakinya mengenakan stoking panjang. Rambutnya juga terlihat disanggul rapi, membuatnya tampak lebih elegan.
Dengan tinggi yang melebihi 170 cm, dan kaki seperti leher jerapah, bahkan jika usianya sudah berada di pertengahan empat puluhan, ibu Yi Yun masih terlihat secantik para model muda.
Selain itu, wajah dewasanya dan aura pemimpin yang dia pancarkan hanya akan membuat para model muda terlihat seperti sekelompok pelayan di sekitar seorang ratu.
Ibu Yi Yun adalah jenis wanita yang akan membuat setiap wanita merasa rendah diri. Bahkan para istri pejabat atau pengusaha kaya akan merasa seperti selir kecil ketika mereka berada di depan ibu Yi Yun.
Di Shanghai, hanya ada beberapa wanita yang bisa mempertahankan kepercayaan diri mereka ketika berhadapan dengannya.
Ketika Yi Yun tiba di sekitar mereka, tatapan ibu dan kakaknya tiba-tiba tertuju kepadanya. Ada sedikit keanehan di mata mereka saat mereka menatapnya.
"Apakah ada yang salah?" Yi Yun bertanya. Dia menatap ibu dan kakaknya dengan ekspresi bingung.
Ditatap oleh Yi Yun, Elly mengalihkan kembali pandangannya ke ponsel di tangannya, sementara mata ibu Yi Yun tampak seperti dia tidak tahu bagaimana dia harus bereaksi.
"Nak, apakah gadis keluarga Su itu masih mengabaikan mu hingga sekarang?" Dia kemudian bertanya. Ada sedikit kemarahan dalam suaranya.
"...." Yi Yun.
Keluarga Yi dan keluarga Su memiliki hubungan bisnis dan pertemanan sejak lama, yang mengapa Yi Yun bisa mengenal Su Yingxue sejak mereka masih muda.
Yi Yun mendengar kalau ibunya berteman dengan cukup baik dengan orang tua Su Yingxue ketika mereka masih di sekolah menengah dan universitas.
Meskipun Yi Yun dan Su Yingxue jarang membicarakan hubungan mereka, itu masih tidak bisa lepas dari mata kedua keluarga.
Tentu saja, ibu Yi Yun juga tahu kalau putranya masih memendam perasaan pada Su Yingxue. Hanya saja, dia tidak tahu dengan jelas hubungan mereka saat ini, dia berpikir kalau itu sudah agak membaik, tapi ternyata.
"Gadis keluarga Su itu benar-benar keterlaluan. Bahkan setelah dua tahun, dia sebenarnya masih tidak mau memberi kesempatan pada Yi Yun-ku. Apakah dia berpikir putraku tidak layak untuknya. Humph." Ibu Yi Yun mendengus.
"Nak, jika kau benar-benar menginginkan gadis itu, kita bisa datang ke keluarga Su, dan meminta pertunangan dengan mereka.
Tidak, bahkan jika kau ingin menikah sekarang, ibu ini masih akan membantumu.
Aku ingin melihat apakah keluarga Su itu berani menolakku." Ibu Yi Yun berbicara dengan nada marah. Dia tampaknya sangat terhina mendengar putranya diabaikan oleh seorang wanita.
"...."
Yi Yun hanya bisa menatap pada kakaknya yang berpura-pura bermain ponsel.
"Kamu meretas ponselku?" Tanya Yi Yun dengan nada kesal.
Semua keamanan informasi keluarga Yi berada di tangan Elly, yang berarti dia juga bisa mengawasi semua rahasia pribadi keluarga itu.
Untuk mengawasi semua isi ponsel Yi Yun, Elly dapat melakukannya hanya dengan sekali klik sederhana.
Ditanya oleh Yi Yun, Elly tampak tidak membantah tudingan Yi Yun.
Dia menatap ke arah Yi Yun dengan mulut mencibir.
"Yah, karena kamu membagikan ID game mu, aku tentu saja perlu melihatnya." Dia menjawab.
"Siapa yang menyangka kalau kamu masih memohon cinta pada wanita itu. He-he-he... Adikku benar-benar pria yang setia." Dia terkekeh.
"Aku tahu kalau dia bersekolah di sekolah elit swasta di negera itu.
Kudengar semua siswa yang bersekolah di sana adalah anak-anak para bangsawan dan orang-orang berpengaruh.
Siapa yang tahu, dia mungkin sudah memiliki pacar orang asing. Lagipula, dia sangat cantik. Pasti ada banyak pria yang mengejarnya."
"Kamu..."
Kata-kata terakhir Elly, tidak diragukan lagi adalah serangan langsung yang menghantam jantung Yi Yun, membuat tubuhnya bergetar dan hampir jatuh karena syok.
"Bagaimana kamu bisa mengatakan itu. Yingxue pasti bukan wanita seperti itu."
Yi Yun merasa seperti dia akan kehilangan kendali saat dia berbicara.
Yi Yun selalu tidak bisa tenang ketika itu menyangkut hal-hal tentang Su Yingxue. Bagaimanapun, Yi Yun sudah menganggap dia sebagai setengah jiwanya.
Jika Su Yingxue benar-benar berakhir dengan pria lain, Yi Yun lebih suka dia menghancurkan segalanya.
Yi Yun bisa menerima Su Yingxue yang pergi meninggalkannya, tapi dia pasti tidak akan membiarkan dia bersama dengan pria lain.
Kamu bisa mengatakan Yi Yun sebagai pria yang picik karena fanatisme, tapi bagi Yi Yun, itu adalah harga dirinya sebagai pria.
Yi Yun mungkin hanya akan merasa putus asa jika sebelum ini mereka belum memiliki hubungan apapun. Tapi sekarang, meskipun hubungan mereka sudah berakhir, mereka setidaknya, sudah pernah menjadi kekasih, dan menyatakan cinta mereka masing-masing.
Bagi Yi Yun, Su Yingxue akan terus menjadi wanita miliknya meskipun hubungan mereka telah berakhir.
Daripada mengatakan hubungan mereka berakhir, Yi Yun lebih suka mengatakan kalau mereka berada dalam situasi menjaga jarak.
Mungkin itulah alasan mengapa Su Yingxue memilih untuk pergi ke luar negeri.
Bagaimanapun, jika mereka terus bertemu, bahkan jika mereka mengatakan kalau mereka sudah mengakhiri hubungan, bisakah mereka bertindak seperti itu ketika perasaan mereka masih ada.
Ibu Yi Yun tampak terkejut melihat reaksi berlebihan putranya saat dia mendengar kata-kata kakak perempuannya.
Dia menatap putrinya dengan mata tajam untuk membuatnya diam sebelum dia berjalan mendekati Yi Yun.
"Yun'er, apakah kamu benar-benar menyukai gadis keluarga Su itu?" Tanya ibu Yi Yun dengan ekspresi serius.
"Ya. Aku pasti tidak akan menemukan wanita lain selain Yingxue." Jawab Yi Yun.
"Kalau begitu apakah kamu ingin segera bersamanya. Jika kamu ingin, ibu bisa membicarakannya dengan keluarga Su.
Ibu dapat menjamin kalau kau bisa membawanya pulang dalam waktu satu minggu. Oh tidak, dalam waktu tiga hari paling tidak.
Keluarga Su mungkin lebih kaya daripada kita, tapi mereka pasti tidak akan berani menolakku jika aku ingin membawa putri mereka sebagai menantu."
Kali ini ibu Yi Yun berbicara dengan nada yang sangat serius dan pasti. Dia jelas tidak akan membiarkan putranya diabaikan oleh seorang wanita.
"..."
Mata Yi Yun berkedip-kedip setelah mendengar apa yang dikatakan ibunya.
"Fuck, mengapa aku tidak memikirkannya." Yi Yun dalam hati mengutuk.
Tapi setelah beberapa saat, Yi Yun dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Tidak tidak, kita tidak boleh melakukan itu. Yingxue pasti akan marah jika kita melakukan itu. Dia pasti akan memandang rendah terhadapku." Yi Yun menolak saran ibunya.
Tidak peduli seberapa buta cinta Yi Yun, Yi Yun tidak ingin menggunakan cara tercela kepada Su Yingxue.
Jika Su Yingxue benar-benar marah, dia mungkin akan benar-benar meninggalkannya. Yi Yun tidak ingin hal tersebut terjadi.
"Tapi." Ibu Yi Yun ingin berbicara tapi langsung dipotong oleh Yi Yun.
"Bu, aku akan memperjuangkan ini sendiri. Dia pasti akan kembali kepadaku di masa depan. Yingxue adalah wanita yang setia. Dia hanya membutuhkan waktu." Yi Yun berkata.
Melihat putranya bersikeras, ibu Yi Yun tidak lagi berbicara. Namun, ekspresinya masih menunjukkan keraguan. Dia tampaknya masih ingin melanjutkan rencananya.
"Huh." Ibu Yi Yun mendesah sebelum melihat ke arah arloji di tangannya.
"Yah, kalau begitu ibu akan pergi dulu. Kalian berdua juga harus segera berangkat."
Dia kemudian menatap ke arah Elly. "Elly, kamu antarkan adikmu ke sekolahnya." Dia berkata sebelum berjalan keluar villa.
....
Sayangnya, tanpa Yi Yun ketahui.
"Wuyao, kita akan singgah terlebih dahulu di kantor perusahaan keluarga Su." Ucap ibu Yi Yun saat dia masuk ke dalam mobil Su Wuyao.
"Oh." Su Wuyao tampak bingung saat dia mendengar kata-kata ibu Yi Yun. Bagaimanapun, saat ini mereka berada dalam situasi yang belum pernah terjadi. Mereka tidak seharusnya membuang-buang waktu.
"Seperti ini." Ibu Yi Yun kemudian menjelaskan semuanya pada Su Wuyao.
"....."
Su Wuyao tidak tahu bagaimana harus bereaksi.
Bagi wanita seperti Su Wuyao yang menetapkan ibu Yi Yun sebagai teladannya, masalah percintaan antara dua remeja bukanlah sesuatu yang bisa dia pahami.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Su Yingxue itu adalah wanita yang keras kepala. Jika kita tidak memaksanya, mereka mungkin tidak akan pernah bisa bersama.
Terlebih lagi, keadaan saat ini juga sangat tidak menentu, tapi dia masih bersikeras tidak ingin kembali. Huh."