"Ayah!" pekik Zayn yang terbangun. Nafasnya memburu. Matanya melotot seolah baru saja mengalami mimpi buruk. Kemudian, datanglah Brama ke kamarnya karena dia heran dengan teriakan Zayn malam-malam.
"Kamu kenapa?"
"Ayahku," jelasnya. Ini tentunya adalah hal yang memang bukan tanpa kendala yang sepertinya berkaitan dengan perasaannya kepada sang Ayah. Namun sepertinya ini bukan mimpi biasa melainkan sebuah firasat yang sangat nyata dimana dia melihat ayahnya yang di seret oleh lelembut. Ini tentu sangat berbahaya mengingat segala hal yang ternyata bukan hal yang memang sangat menarik. Hal yang ternyata tidak bisa dianggap remeh. Dia sangat yakin kalau kondisi ayahnya sekarang sedang memburuk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください