webnovel

Tatapan Mata Tuan Muda Mo Bersinar

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Lu Mian membantu Sui Yuan keluar dari gang gelap ini dan menemukan bahwa Xiao Qimo dan Ye Jinwen sedang memandangnya di jalan masuk. Tatapan mata Ye Jinwen pada Lu Mian sedikit aneh dengan kaki yang sepertinya... Gemetar.

Lu Mian tersenyum, senyumannya itu sangat polos seperti senyuman anak bayi yang baru berusia setahun.

Kaki Ye Jinwen semakin gemetar. Nona, barusan kamu menghabisi para gangster itu, jadi jangan terlalu acuh tak acuh, oke?

Apalagi tadi Ye Jinwen melihat semua kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri. Ia tahu betapa kejamnya saat Lu Mian bertarung. Jadi saat Ye Jinwen dihipnotis sebelumnya oleh Lu Mian, ia melihat itu hanya seperti sedang memalu paku saja.

Xiao Qimo melihat ke arah Lu Mian yang datang. Sepasang mata gelap di bawah kacamata itu bersinar diwarnai dengan senyuman ringan, dan juga diwarnai dengan rasa bersyukur.

Xiao Qimo menduga bahwa Lu Mian tadi hanya menggunakan 10% dari kekuatannya dalam pertarungan ini, dibandingkan dengan pertarungan di gang belakang vila keluarga Su sebelumnya. Gerakan Lu Mian sangat cepat dengan gerakan pinggangnya yang lembut, sungguh terlihat sangat bagus.

Setelah menyapa mereka sebentar, Lu Mian melewati Xiao Qimo begitu saja.

Xiao Qimo dengan lembut membuka mulutnya dan berkata, "Temanmu terluka, aku punya obat trauma, tangani saja."

Perkataan Xiao Qimo begitu lembut, elegan, dan gentleman. Ia terdengar seperti sedang peduli dengan keadaan Lu Mian. Tapi Ye Jinwen tahu bahwa semakin Xiao Qimo seperti ini, ia semakin perlu waspada. Sudah pasti Xiao Qimo sedang merencanakan sesuatu.

Untuk sesaat, kepala Ye Jinwen dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang besar. Jika Tuan Muda Mo si pria yang lembut namun licik bersama dengan Lu Mian yang kejam dan cerdas, maka reaksi kimia seperti apa yang akan terjadi?

Setelah dipikir-pikir, hal itu akan sangat seru jika memang terjadi...

Saran Xiao Qimo sangat tepat, dan Lu Mian juga bisa menerimanya. Bagaimanapun, ia harus membawa Sui Yuan untuk beristirahat di rumah.

Lu Mian menghibur Sui Yuan dengan beberapa kata supaya Sui Yuan mau naik mobil Xiao Qimo. Lagi pula, saat ini Sui Yuan sedang terluka dan tidak boleh terkena angin. Jadi, akan lebih baik jika Lu Mian kembali ke perumahan sendiri dengan motornya.

Mereka tinggal di Jincheng Nomor 1, itu berarti ia memiliki masa depan yang cerah. Tempat tinggalnya berdekatan dengan SMA Kunpeng, dan menjadi distrik mewah di kawasan sekolah yang sangat terkenal.

Jenis rumah yang ada tidak banyak, dan harga rumahnya sangat tinggi. Itu karena ruangannya sangat luas dan mewah. Dan lagi, satu gedung hanya sampai delapan lantai.

Sui Yuan sedikit terkejut, tapi ia hanya mengikuti diam-diam masuk ke rumah tetangga Lu Mian. Saat itu Lu Mian tidak masuk karena melakukan beberapa panggilan telepon di luar.

"Ya, Sui Yuan sudah ditemukan."

Apa yang dikatakan pihak lain, Lu Mian dengan dingin menjawab, "Tidak perlu, aku sendiri yang akan mencari tahu."

Rumah Xiao Qimo sangat besar. Ia membawa Sui Yuan ke ruang tamu dan segera menyuruh Sui Yuan duduk di sana.

Ye Jinwen melirik Sui Yuan. Ia melihat ada luka yang membuat kulit lengan Sui Yuan terkelupas. Meskipun lukanya ringan dan cukup diberi desinfeksi dan dibalut saja, namun ia tidak tahu apakah ada luka lain di tubuh Sui Yuan.

Ye Jinwen memandang Xiao Qimo yang sedang berdiri di sampingnya dan melihat ke arah pintu sambil berpikir. Tiba-tiba, ia mendekati Xiao Qimo dan berkata dengan misterius, "Kakak Ketujuh, kamu yang mengundang mereka. Kakak saja yang membalut lukanya!" Nada bicara Ye Jinwen terdengar sedang menjilat Xiao Qimo.

Kemudian Xiao Qimo mencibir dan kemudian berbalik untuk pergi, "Kamu saja."

"Aku..."

"Bukannya aku tidak bisa, sekalian kamu memberinya konseling psikologis kepadanya."

Aku sudah bertahun-tahun tidak menjadi ahli bedah, dasar! Batin Ye Jinwen mengumpat.

Sudahlah lupakan saja. Membalut luka bukan seperti operasi. Jadi, kenapa aku sampai mengganggu Tuan Muda Mo barusan? Aku tadi hanya bicara secara kebetulan saja. Batin Ye Jinwen.

Jadi, pada akhirnya Ye Jinwen hanya bisa melakukan yang terbaik untuk membalut luka Sui Yuan.

Namun, Sui Yuan sangat pemalu dan karakternya mudah sekali merasa takut. Ye Jinwen menghibur untuk waktu yang lama, ia mengatakan bahwa mereka adalah teman Lu Mian. Karena penjelasannya itu, Sui Yuan menjadi sedikit lega.

Namun dalam proses membalut luka Sui Yuan, Ye Jinwen menemukan hal yang luar biasa. Ye Jinwen diam-diam membalut Sui Yuan, kemudian dengan sabar bertanya, "Apakah ada bagian tubuh lain yang terluka?"

Sui Yuan menggelengkan kepalanya. Kemudian Ye Jinwen dengan cepat menuangkan air hangat untuk Sui Yuan, setelah itu ia pun pergi ke arah pintu dan keluar.

Ye Jinwen berlari dengan sedikit bersemangat ke arah Xiao Qimo. Lalu ia merendahkan suaranya, "Kakak Ketujuh, dia perempuan!"

Ye Jinwen hanya ingin memberi tahu Xiao Qimo apa yang baru saja ia ketahui. Ketika ia mendongakkan kepalanya, ia sepertinya melihat mata Kakak Ketujuh sedang... Bersinar.

Ye Jinwen mengucek matanya, karena ia pikir salah lihat. Namun ternyata dirinya tidak salah lihat.

Xiao Qimo tersenyum dengan anggun, "Kamu jaga gadis itu dengan baik, aku akan pergi menemui Lu Mian."

Setelah selesai bicara, Xiao Qimo langsung mengangkat kaki dan pergi menuju pintu. Sedangkan di sisi lain, saat itu Lu Mian baru saja menutup teleponnya.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.