webnovel

Mungkin Ada Seseorang yang Bisa

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Su Jue sangat kebingungan. Ia meletakkan naskah pidatonya dan bergegas keluar. Tiba-tiba Lu Xinnuan memanggil Su Jue dari belakang. Ketika ia mengejar sampai di pintu auditorium, ia tidak mendapati siapapun. Ia pun menggertakkan giginya dengan kesal, kemudian pergi ke kantor untuk mencari Su Jue.

Di Kantor ketua tingkat kelas. Di sana ada beberapa guru yang berkerumun di sekeliling Kakek Su dengan wajah bermartabat. Kakek Su adalah orang dermawan yang membantu keuangan Sui Yuan.

"Kami baru menyadari sore ini. Teman sebangkunya bilang dia tidak datang ke kelas sepanjang hari." Kata Sun Jiaying dengan sangat berhati-hati.

Kakek Su adalah seorang dermawan di kota Wu, sehingga semua orang sangat menghormatinya. Kakek Su juga mensubsidi banyak siswa miskin dan memberi mereka uang sekolah dan biaya hidup. Termasuk juga Sui Yuan, yang memiliki pengalaman hidup yang buruk dan memiliki nilai akademis yang sangat baik.

Su Qinghe terkejut, lalu bersandar pada kruknya, "Satu hari? Tidak ada guru yang menyadarinya?"

Para guru saling memandang satu sama lain.

"Apakah dia berperilaku berbeda kemarin? Apa yang sudah kalian lakukan? Apa yang sudah kalian katakan padanya?"

Para guru bahkan lebih kesulitan lagi. Perasaan keberadaan Sui Yuan sangat lemah sehingga tidak ada yang memperhatikannya...

Saat semua orang hening, pintu kantor tiba-tiba terbuka. Begitu mereka melihat Su Jue dan Lu Xinnuan datang, mereka pun merasa lega. Saat ini, kedua murid ini adalah penyelamat.

Setelah memahami situasinya secara singkat, Su Jue pun langsung berkata bahwa Sui Yuan tidak dipilih untuk berpartisipasi dalam kompetisi fisika kemarin, ia berkata seperti itu dengan suasana hati yang sangat sedih.

Sun Jiaying berulang kali menjelaskan bahwa Sui Yuan tidak terpilih karena kemampuannya yang lemah dalam menahan tekanan pikiran.

Saat itu Su Jue tidak mengatakan ya atau tidak. Akhirnya, ia melirik Lu Xinnuan yang tidak mengatakan apa-apa tentang mengisi mading. Su Jue ingat bahwa giliran Lu Xinnuan yang mengisi mading kemarin sore. Karena beberapa alasan, Sui Yuan menggantikannya. Su Jue tidak mengatakannya, dan Lu Xinnuan bahkan tidak bisa mengatakannya.

Lu Xinnuan berkata dengan pandai dan lembut untuk menghibur orang-orang, "Kakek Su, Guru, kalian jangan terlalu khawatir. Mungkin Sui Yuan sedang dalam suasana hati yang buruk."

Lu Xinnuan memiliki pengetahuan besar dalam menenangkan orang, hal ini membuat beberapa guru lebih bersyukur.

Kakek Su menghela napas dalam-dalam kemudian ia berkata, "Jangan katakan itu dulu, yang penting dia harus ketemu!"

Tekanan murid kelas 3 SMA memang sangat besar, ditambah dengan Sui Yuan sedang dalam suasana hati yang buruk. Tidak ada yang menyangka apa yang akan terjadi.

Su Jue cukup memiliki akal, kemudian ia pun membawa beberapa orang yang ada di sana ke ruang CCTV.

Setelah memeriksa kamera pemantau tadi malam dan pagi ini, mereka menemukan bahwa Sui Yuan keluar dari sekolah, tetapi mereka tidak bisa melihat kamera pemantau jalan di luar sekolah.

Ketua tingkat kelas segera mempersiapkan penghubung dan melaporkan masalah tersebut ke sekolah. Ia khawatir terlambat bertindak jika melapor ke biro pengatur lalu lintas dan kantor polisi. Terlebih lagi, sekarang laporan tersebut tidak akan diterima.

Setelah hening cukup lama, Kakek Su langsung mengambil keputusan, "Ada satu orang yang bisa..."

Semua orang bertanya-tanya, apa mungkin Kakek Su mengundang pimpinan yang lebih tinggi untuk menangani masalah ini. Jika memang demikian, syukurlah masalah ini akan segera terselesaikan. Semua orang pun merasa lega.

"Kalian lanjutkan memeriksa kamera pengawas, aku akan mencari seseorang!" Ujar Kakek Su, kemudian ia meninggalkan kantor dengan gemetar.

Sementara itu orang-oran yang lain tidak berani mengikuti, hanya Su Jue dan Lu Xinnuan yang menemani Kakek Su.

Mereka berdua berpikir bahwa pria tua itu akan mencari orang penting. Terutama Lu Xinnuan masih berfantasi bahwa ia bisa mengikuti Kakek Su dan membuat kemajuan, jadi ia tidak mengikuti dengan sia-sia sampai ke sini.

Tapi saat Lu Xinnuan menatap sekitar, pria tua itu tidak pergi ke mana-mana. Ia langsung pergi ke tempat pertemuan penyambutan murid baru.

Tatapan Lu Xinnuan seketika langsung berubah, ia merasa bahwa ia sudah melakukan tindakan yang konyol. Auditorium pertemuan kelas tiga ada di sebelah, tapi Kakek Su malah masuk ke ruang pertemuan penyambutan murid baru. Ketika Lu Xiannuan ingat bahwa Lu Mian ada di sini, seketika perasaannya menjadi sangat kesal.

Siapa yang dicari kakek Su di sini? Batin Lu Xinnuan. 

Lu Xiannuan merasa sangat jengkel dan bahkan mudah tersinggung, ia mengikuti pria tua itu melalui pintu belakang ke auditorium. Ketika masuk ke auditorium, hal pertama yang dilihat Lu Xinnuan adalah Lu Mian yang saat itu sedang duduk di baris terakhir dengan gayanya yang sangat keren.

Lu Mian tidak duduk dengan benar, namun kepalanya menunduk dengan tangannya yang sedang memegang ponsel. Lu Xinnuan pun menatap Lu Mian dengan tatapan menghina, tapi ia sekilas melihat Kakek Su bergegas berjalan menhampiri Lu Mian...