webnovel

Kita Ini Keluarga

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Lu Xinnuan menyalahkan dirinya sendiri, seolah-olah ia sedang melampiaskan sesuatu.

"Tapi aku juga tidak bersalah. Dalam masalah itu tidak ada yang bisa berbuat apapun…"

"Ibu selalu menyalahkan dirinya sendiri. Aku menemaninya selama dua bulan sebelum dia akhirnya kembali pulih. Sekarang, untuk membayar utangnya, dia harus bekerja di perusahaan Pamannya, dan gajinya masih sangat rendah…"

Meskipun keluarga Lu adalah keluarga terhormat di kota Wu. Pada awal tahun-tahun pembentukan perusahaan, pelan-pelan mereka memiliki pabrik sendiri dan mampu menyokong ekonomi keluarga. Secara bertahap perekonomian keluarganya semakin meningkat dan pada akhirnya menjadi salah satu dari sepuluh keluarga terkaya di kota Wu.

Tapi kekayaan itu menjadi milik Paman mereka. Rumah besar keluarga Lu bahkan jauh lebih buruk dengan rumah-rumah keluarga kalangan menengah.

Jika meminjam uang, maka harus membayarnya. Saat ini satu-satunya yang masih bersinar hanyalah identitas keluarga Lu.

"Kita berdua selamanya adalah keluarga, bukan?"

Ketika Lu Mian mendengar rintihan samar dari Lu Xinnuan, ia pun mengangkat matanya dengan bingung.

Apalagi yang aku lakukan sampai Lu Xinnuan menangis? Batin Lu Mian. Ia merasa bingung dan tidak mengerti, ia juga merasa kesal. Lalu senyuman jahat muncul di bibirnya.

Ketika sedang tersenyum, entah kenapa senyuman Lu Mian itu tampak begitu dingin. Sama halnya seperti matahari setelah hujan salju lebat di musim dingin. Wajah Lu Mian tampak hangat, tetapi sebenarnya sangat dingin.

"Jangan menangis." Ujung jari Lu Mian membolak-balik halaman buku, kemudian ia menatap Lu Xinnuan seperti sedang mengejeknya, "Jika Ibu melihatnya, yang terkena sial itu aku."

Mendengar Lu Mian berkata seperti itu, Lu Xinnuan hanya bisa terdiam. Ia tidak menyangka Lu Mian akan berkata demikian. Kemudian ia pun segera menggigit bibirnya dengan wajah memerah.

Ucapan Lu Xinnuan yang panjang lebar tadi seperti sebuah drama yang ketahuan oleh Lu Mian dan diakhiri dengan perkataan mengejek dari Lu Mian.

"Makan malam sudah siap!" Untungnya, saat itu terdengar suara Fu Man yang memanggil mereka berdua dari lantai bawah, sehingga mengurangi rasa canggung Lu Xinnuan.

Kemudian Lu Xinnuan pun segera menyeka air matanya dan berkata dengan cepat, "Dengan kata lain, pikirkanlah bagaimana perasaan Ibu! Cepat turun, kita makan!"

Di atas meja, terdapat tiga piring dan satu sup. Di tengah meja, ada dua hamburger yang tidak terletak pada tempatnya. Bagi ketiga anggota keluarga, hidangan di atas meja kali ini sangat banyak.

Saat ini kebetulan Lu Zhizhai, Ayah mereka tidak pulang ke rumah sehingga tidak bisa makan bersama mereka. Lu Mian dan Lu Xinnuan mengambil tempat duduk mereka masing-masing.

Suasana saat ini terasa begitu... Aneh dan dingin. Ketika piring hamburger didorong ke arah Lu Mian, Fu Man menggosok tangannya sambil berkata, "Ini yang kamu suka. Aku mencoba membuat dua. Cobalah, ini lebih bersih dari makanan luar dan juga lebih bergizi."

Lu Mian pun tidak segan. Ia mengambil sepotong hamburger dan memakannya perlahan. Cara memakan hamburger memang sedikit berlebihan. Tapi saat Lu Mian yang memakannya terlihat sangat menawan. Bahkan sisa salad yang menempel di ujung bibirnya pun terlihat sangat indah.

Lu Mian makan dalam diam, ia menghabiskan hamburger yang ada di tangannya. Ia sama sekali tidak berniat bicara sedikit pun.

Mulut Fu Man setengah terbuka, pikirannya terasa berat dan suasana hatinya juga begitu rumit. Sambil menahan amarah, tatapan mata Fu Man terlihat kosong namun juga terlihat benci.

Putri sulungnya itu sama sekali tidak tampak khawatir padanya, sedangkan suaminya jarang pulang. Lu Zhizhai bekerja keras mengurus pabrik di tempat lain dan hanya pulang sepuluh hari sekali.

Tentu saja, Lu Zhizhai tidak ingin pulang. Ada permasalahan hati antara Lu Zhizhai dan Fu Man sejak beberapa waktu yang lalu. Pasangan miskin ini sudah bercerai secara pribadi.

Namun Fu Man merasa perceraian adalah hal yang memalukan. Ia memilih tidak setuju dan tidak akan pernah mau bercerai. Akibatnya, Lu Zhizhai semakin jarang pulang dan menjadi semakin acuh tak acuh kepadanya.

Bahkan meskipun kali ini Lu sudah kembali dalam keadaan selamat pun, Lu Zhizhai tetap tidak mau menunjukkan batang hidungnya.

Fu Man hanyalah seorang wanita biasa dari keluarga yang sederhana, ia adalah wanita konservatif dan mengedepankan reputasi. Segala macam rasa sakit hati dalam pernikahan hanya bisa ia ditelan sendiri.

Untungnya, Fu Man masih memiliki Lu Xinnuan. Tunggu sampai Lu Xinnuan lulus SMA dan masuk ke perguruan tinggi, lalu menikah dengan pria mapan yang tampan dan baik hati. Maka tidak ada seorangpun yang akan meremehkan mereka dan mereka akan mempunyai rumah yang mewah dan besar.

Adapun putri sulungnya...

Fu Man tiba-tiba teringat dengan dua kali telepon dari seseorang yang membuatnya sakit kepala.