webnovel

Belajarlah Dari Adikmu

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Setelah jepit rambut dibungkus dengan rapi oleh penjaga konter, Lu Mian mengambilnya dan memasukkan kartu hitam miliknya itu ke dalam saku celananya. Dengan santai Lu Mian berjalan keluar dari pusat perbelanjaan.

Di seberang pusat perbelanjaan terdapat toko buku Xin Hua. Setelah diam sejenak, akhirnya Lu Mian menyeberangi jalan dan masuk ke dalam toko buku tersebut.

Lu Mian adalah orang yang suka membaca buku dengan variasi bacaan ringan. Setiap kali ia melewati toko buku, entah itu toko buku besar atau rumah majalah kecil, ia akan masuk dan melihat-lihat koleksi buku yang ada di dalamnya.

Tapi Lu Mian juga sangat selektif dalam membaca buku. Ia sangat kesulitan menemukan novel favoritnya meski mencarinya dengan cermat. Kali ini ia lagi-lagi tidak membeli apapun dari toko buku ini.

Di sisi lain, saat itu Fu man dan Lu Xinnuan keluar dari pusat perbelanjaan. Pada saat yang bersamaan, mereka membawa beberapa tas dan berdiri di samping mobil.

Saat melihat Lu Mian kembali, Fu Man meminta maaf, "Mian Mian, lain hari Ibu akan mengajakmu keluar. Ini karena besok Adikmu akan pergi ke rumah keluarga Su, jadi sangat dibutuhkan..."

Lu Mian pun memutus ucapan Fu Man dengan senyuman, "Tidak perlu."

Setelah itu, Lu Mian langsung naik ke kursi belakang mobil dan duduk seperti seorang Ratu. Tubuhnya menutupi kotak hadiah jepit rambut dan menghalangi tatapan Lu Xinnuan yang menjelajahi tubuhnya.

-

Pada siang hari berikutnya, karena hari ini akhir pekan, Lu Xinnuan sudah berganti baju dan sudah merias diri dengan riasan ringan.

"Nuan Nuan, bersiaplah. Sudah waktunya Bibi dan Pamanmu datang."

Hari ini, dua rumah satu keluarga membawa pergi Lu Xinnuan ke pesta pribadi keluarga Su untuk pergi menyambut Tuan Su.

Saat itu, kebetulan Lu Xingtang dan Pei Jinlan datang dari ruang tamu. Lu Xingtang saat ini usianya 48 tahun, tubuhnya terawat dengan baik. Karena wajahnya yang tampan dan telah berkecimpung di pusat perbelanjaan selama bertahun-tahun, ia tetap menjaga postur tubuh dan penampilannya dengan baik.

Sedangkan Pei Jinlan juga dari keluarga terkenal. Tutur bicara dan sikapnya juga terlihat sangat lembut dan anggun. Ketika pertama kali melihatnya saja, sudah bisa diketahui bahwa ia adalah Nyonya yang kaya raya.

Saat melihat kehadiran mereka, seketika Fu Man pun langsung terdiam. Tapi Lu Xinnuan sangat santai. Ia berlari ke lantai bawah dan memanggil dengan manis, "Paman, Bibi!"

Lu Xinnuan dengan malu-malu mengangkat cake skirt warna putih yang ia kenakan, "Apa aku boleh seperti ini? Dandananku tidak akan mempermalukan keluarga Lu, kan?"

"Gadis bodoh, apa yang kamu bicarakan! Kamu berada di sepuluh besar rangking paralel, hal itu sudah cukup memberikan reputasi kepada keluarga Lu! Selain Kakak laki-lakimu, keluarga Su, Ye, Pei dan Bai, siapa di antara mereka yang bisa menandingimu?"

Pei Jinlan juga menyayangi Lu Xinnuan dengan tulus. Ia hanya memiliki satu anak laki-laki, sehingga ia menganggap keponakannya seperti anak kandungnya sendiri. Selain itu, Lu Xinnuan juga anak yang manis dan pandai. Mereka bersedia memperlakukannya sebagai anak kebanggaan keluarga, dan mereka sangat optimis dengan perkembangan belajar Lu Xinnuan.

"Karya lukis Xinnuan baru saja memenangkan juara pertama!" Ucap Fu Man sambil menyerahkan lukisan putrinya dengan bangga.

Saat itu Lu Xinnuan tersenyum dengan bangga, sambil menerima lukisan itu.

"Xinnuan memang anak yang hebat!"

Beberapa orang ini saling bicara dengan sederhana. Saat Pei Jinlan berbalik sambil tersenyum, ia melihat seseorang yang duduk di pojok sofa. Penampilan gadis yang sedang duduk di pojok sofa itu terlihat kasual. Ia mengenakan kaos longgar berwarna putih dan celana jeans longgar berwarna biru muda.

Gadis itu fokus bermain-main dengan ponselnya. Wajahnya menyunggingkan senyuman, seolah-olah ia sedang mengejek percakapan mereka, dan seolah-olah tidak tertarik sama sekali dengan percakapan mereka.

Layar ponsel berpindah dengan cepat. Saat permainan dimulai, halaman akan memunculkan logo yang sudah dirancang, yaitu logo SF.

Saat melihat gadis tersebut, tatapan mata Pei Jinlan terlihat merasa bersalah. Karena melihat gadis itu hanya diam saja, Pei Jinlan sedikit terkejut.

Pei Jinlan yang sedari dulu bertutur lembut dan hangat, ia pun berkata, "Mian Mian, kamu istirahat saja di rumah."

Sikap Pei Jinlan biasa saja, namun bagi Lu Xinnuan sikap Pei Jinlan terlihat sangat berbeda.

Saat itu Lu Xingtang juga memperhatikan sikap Lu Mian. Dengan usianya yang sudah dewasa, ia pun menasehati Lu Mian dengan bijak.

"Karena sekarang kamu sudah pulang, jadi menurutlah. Belajarlah dari Adikmu. Jika kamu ingin sekolah, keluarga akan menyediakan untukmu. Jika kamu tidak ingin sekolah, Paman bisa memberimu jabatan di perusahaan nanti."

Setelah itu, Lu Xingtang mendesah, kemudian ia melanjutkan, "Mian Mian, singkatnya adalah, masa lalu sudah berlalu. Kita ini satu keluarga, jadi jangan diungkit-ungkit lagi!"