"Tapi aku dalangnya, Mas." Malik tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk menimpali apa yang dikatakan oleh sang istri. Bagaimana pun menenangkan Bina bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh Malik. Ditambah lagi dengan hubungan mereka yang sedang jauh dari kata baik-baik saja dalam ranah suami istri.
"Bukan salah kamu, Na. Ini semua sudah jadi kehendak Tuhan. Kita nggak ada yang bisa untuk menentang itu. Kalau kita tahu jadinya akan seperti ini pasti kamu juga nggak akan biarin. Pasti kita semua bisa mencegah agar hal tersebut tidak sampai terjadi 'kan? Tapi nggak ada yang bisa Bina, karena kita hanya manusia biasa. Kita bukan titisan Mahadewa." Kata demi kata yang terlontar dari kedua bibir ranum milik Malik tidak bisa lagi untuk dia timpali dengan baik. Malik adalah pemenang dari perdebatan ini.
"Faizan di mana, Mas?" Pada akhirnya hanya pertanyaan itu yang bisa lolos dengan sangat mudahnya dari kedua bibir ranum milik Bina sekarang.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください