webnovel

Freya's Happiness and Love

Aku yang anak sebenarnya di keluarga ini Aku yang berhak atas harga ayahku Kenapa sekarang aku harus menderit karena saudara tiriku?

Cathy29 · 若者
レビュー数が足りません
5 Chs

3

Disebuah kantor yang megah dan tinggi menjulang membelah langit. Itu adalah perusahaan Philip's Corporation Real Estage yang sangat besar dan sudah memiliki jutaan proyek yang telah dikerjaan. Dari seluruh proyek yang ditangani perusahaan ini, proyek pembangunan Villa Cherry Blossom di kota Y adalah paling di sukai. Design exterior dan interiornya yang diambil dari gaya jepang sehingga bisa dibilang Mini Japan.

Villa yang dibangun khusus untuk orang-orang kaya liburan, Danica pun memiliki satu unit Villa disana. Kalau orang-orang biasa mau masuk pun bisa karena perusahaan ini juga membangun Villa kecil yang mungkin ukuran Villa yang lebih sederhana tapi untuk design yang digunakan sama dengan yang dimiliki orang-orang kaya.

Alexander Philip adalah direktur dari Philip Corporation Real Estage. Dialah yang membangun perusahaan real estage itu menjadi seperti sekarang. Perusahaan yang bukan dari orang tuanya tapi yang dia buat sendiri dan dijalankan dengan sangat sukses. Perjuangan Alex tidaklah mudah, perusahaan kecil yang dikelolah selama 6 tahun tidaklah mudah. Banyak perusahaan-perusahaan yang sama dengan milik Alex, tapi perjuangan Alexlah dan karyawan-karyawan yang setia membangun perusahaan menjadi besar.

Alex masih memperkerjakan karyawan yang dulu setia dari perusahaan kecil. Jabatan mereka sudah tinggi tapi tanggung jawab mereka masih tetap ada. Alex tahu tanpa mereka tidak mungkin menjadi Alex yang sekarang.

"Kei, bisa tolong cek jadwal Freya?" pinta Alex via telpon

"Baik pak." jawab Keizaro Lazarus, seketaris Alex sejak 3 tahun yang lalu.

Sejak ia mentelpon Freya semalam, Alex ingin sekali bertemu dengan Freya. Alex gemas ingin menjaili Freya, setiap Freya merasa kesal dan memasang wajah juteknya. Bagi Alex yang sering berganti-ganti pasangan dengan mudah, Freyalah orang pertama yang menolaknya. Setiap wanita baginya hanya hiburan semata tak ada yang bernilai dari mereka. Para wanita itu hanya ingin kekayaan dari Alex bukan hal lain.

"Pak Alex, ini jadwal ibu Freya selama satu bulan penuh." sambil menyerahkan jadwal Freya

"Wow, sibuk juga si kucing manis. Istirahat hanya minggu dan yang lainnya hanya kerja. Apa dia gak kaya wanita-wanita lain yang suka shopping? Full kerja saja?" batin Alex

"Ada yang bisa saya bantu lagi pak?" tanya Kei

"Bisa kirimkan bunga mawar ungu untuk Freya" pinta Alex

"Baik pak. Saya permisi" Kei keluar dari ruangan Alex

Alex pun memikirkan gimana reaksi Freya setelah menerima bunganya. Apakah ia senang? Apakah ia akan membuangnya? Atau ia memberikan kepada ibunya? Banyak pertanyaan di pikirkan Alex dan ia tersenyum karenanya. Senyum tipis di bibirnya membuat wajah yang tampan menjadi sangat lebih tampan.

Pada saat jam makan siang, Freya masih diruangan kantornya. Ia tidak pergi makan di luar karena Danica selalu memberikan bekal untuk Freya. Walaupun sudah besar bagi Danica Freya harus makan-makanan bergizi. Karena Freya memiliki pengalaman buruk sebelum bertemu Danica.

Freya yang sedang memeriksa dokumen-dokumen yang berserakan di atas mejanya di kejutkan oleh kiriman bunga mawar ungu. Bunga yang ditata dengan cantik telah sampai di meja Freya.

"Ini dari siapa Lena?" bingung Freya sambil melihat bunga di mejanya

"Ini ada kartu ucapannya Rey" ucap Milena sambil memberikan kartu ucapan kepada Freya.

Milena Jolanka adalah teman sekaligus seketaris Freya. Lena disini karena permintaan Danica, karena Danica tidak mau yang menjadi seketaris Freya seorang pria. Dipililah Lena sebagai seketaris dan baby siter Freya.

"Demi apa?? Kenapa lu terima ini bunga Lena???!!" teriak Freya kesal

"Lah kenapa? Mangnya apa yang salah dari ini bunga?" tanya Lena yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Ini bunga dari si narsis Alex. Cowo yang di jodohin mama sama gue." Freya masih kesal karena mengingat kejadian semalam

"Ooohh ini dari tuan Alexander Philip toh. Ya gak apa-apa juga kan Rey. Berarti masih ada yang mau sama workaholic kaya lu" ledek Lena

"Len, gue masih bisa di sukain orang lain kok. Ya tapi gak sama dia juga dong.." rengek Freya

"Jadi ini bunga mau gue apain??" tanya Lena

"Kirim ke mama aja. Mamakan suka bunga, kalau di buang sayang bunganya." jawab Freya sambil memberikan bunga ke Lena

"Sayang karena Alex yang kasih atau yang lain?" ledek Lena

"Ya ampun dah Len. Jangan bahas tuh orang lagi pliss" sambil memohon ke Lena untuk tidak membahas Alex

"Iya iya tar yang ada gue di pecat sama lu. Yaudah gue kirimin ni bunga ke Ibu President ya." Lena keluat ruangan dengan membawa buket bunga mawar ungu.

Tak lama kemudian Freya menerima pesan masuk di HPnya. Freya pun melihat isi pesan tersebut.

From : Mr. Narsis

Kamu suka gak sama bunga yang aku kirim special buat kamu?

Ternyata itu pesan dari Alex, Freya kesal membiarkan isi pesan tersebut. Karena merasa tidak ada balasan dari Freya, maka Alex pun mentelpon Freya. Freya yang tau itu dari Alex tidak mau mengangkatnya. Alex yang tetap teguh mentelpon sampai Freya tidak tahan dan mengangkatnya.

"Apa kamu tidak punya kerjaan? Aku disini sedang bekerja." teriak Freya kesal

"Aku ada kerjaan kok. Kamu care banget sih sayang??" ledek Alex

"Kami udah terima dong bunga dari aku. Gimana? Kamu pasti suka sama bunga dari aku" ucap Alex percaya diri

"Bunga kamu udah di buang." kesal Freya

"Kok kamu buang sih? Kasian loh bunganya." Alex suka menjahili Freya

"Iya karena kasian ama bunganya jadi di kirim ke mama" batin Freya

"Kalau gak ada yang mau di omongin lagi matiin aja telponnya." Freya sangat kesal sekarang

"Ya jangan dong sayang. Aku mau kasih tau aja, nanti minggu ini aku mau kerumah kamu okeh. Kamu gak akan bisa kabur Rey. Ya sudah aku balik kerja ya sayang." telponnya pun langsung Alex matikan sebelum ada balasan dari Freya.

Freya makin kesal dengan sikap Alex.

"Apa? Hari minggu ini? Gak boleh ketemu sama dia.. Harus bilang apa ke mama buat kabur??" Freya berfikir keras.

Freya yang sedang mencari alasan untuk kabur dari Alex. Alex pun sudah memberi kabar kepada Danica, bahwa minggu ini ia akan mampir kerumahnya untuk membicarakan pernikahannya dengan Freya.

Danica yang mendengar hal ini sangat senang, bagaimana tidak akhirnya Freya bisa bersama dengan orang yang Danica percayai. Karena ia tidak mau Freya merasakan hal yang sama seperti sebelum Danica menemukannya.

Setelah sampai di rumah, Freya mengendap-endap masuk seperti maling. Ia tidak mau bertemu Danica, karena ia tau pasti minggu ini ia akan di kurung dirumah dan bertemu dengan Alex. Hampir sampai di pintu kamarnya, tiba-tiba Freya terkejut dengan ada suara teriakan memanggil namanya.

"FREYA MISLAV" teriak Danica

"Iya ma." memelas Freya

"Masuk kerumah sendiri udah kaya maling ngendap-endap gitu." kesal Danica yang sudah melihat anaknya masuk dari pintu utama sampai ke kamarnya.

"Kan takut mama bangun" alasan Freya

"Alasan aja kamu. Minggu besok kamu tetap dirumah. Jadwal kamu juga udah mama kabarin ke Lena." tegas Danica

"Kenapa ma?? Memangnya ada acara apa sih?" Freya pura-pura

"Ya pokoknya dirumah aja. Ada yang mau dateng kerumah. Jadi minggu besok kamu harus dandan cantik juga okeh" seru Danica

"Kenapa harus dandan sih" batin Freya kesal, "Okeh ma"

"Kamu tidur ya, sudah malam juga"

"Iya ma, mama juga ya. Love you ma." peluk Freya ke Danica

Freya masuk ke kamarnya dan pergi mandi. Karena hari ini terlalu banyak pekerjaan dan kesal kepada Alex. Freya pun langsung tertidur pulas setelah merebahkan tubuhnya ke ranjang.