Pangeran Gujong terlihat menarik nafas lalu membuangnya. Ia memilih untuk percaya sama Anna karena ekspresi dan cara bicara Anna sangat meyakinkan.
"Baiklah, kamu boleh pergi!" Setelah mengatakan itu, Pangeran Gujong berdiri.
"Tunggu!" Anna mengentikan langkah Pangeran Gujong karena dia merasa ada yang belum selesai ia katakan.
"Kamu perlu apa lagi?" Tanya Pangeran Gujong dengan sinis.
"Bukankah yang mulia mengatakan akan menemani saya untuk mencari ibu saya?" Tanya Anna menagih janji sang pangeran.
"Sepertinya aku tidak ingat. Jadi, kamu sebaiknya pergi dari sini!" Setelah mengatakan itu, pangeran Gujong segera meninggalkan tempat peristirahatan itu karena dia harus kembali ke Istana..
Anna menarik nafas dalam, ia bersyukur berulang kali karena tidak jadi menikah dengan lelaki seperti dia.
'Selain kebencian dan dendam yang aku rasakan, aku juga bersyukur tidak menikahi lelaki seperti pangeran Yeon Gujong. Tapi, aku harus menyelediki tentang keterlibatan nya dengan paman Sujong.' Batin Anna.
Setelah membatin, Anna segera pergi untuk menemui tun putri Yun. Dia hanya ingin memastikan kalau putri Yun bisa menyelesaikan masalahnya.
Beberapa saat kemudian.
Anna melihat Putri Yun di dorong keluar dari rumah panglima Kang setelah semua orang pergi.
'Astaga .... Tega sekali mereka memperlakukan putri Yun seperti itu. Aku tidak bisa tinggal diam saja!'
Setelah membatin, Anna segera menghampiri putri Yun dan membantunya untuk berdiri.
"Tuan putri tidak kenapa-napa?"Tanya Anna dengan khawatir.
"Lee ... Kamu kembali? Aku pikir kamu akan pergi tanpa menemui ku." Kata Putri Yun sambil tersenyum senang.
Untuk sesaat, putri Yun melupakan perlakuan Sun Hee dan Panglima Kang.
"Bagus kamu datang. Sekarang, bawa wanita ini pergi jauh, aku muak melihatnya." Kata panglima Kang dengan kejam.
"Bagaimana mungkin kamu mengusir perempuan yang sudah kamu nikahan setengah tahun. Selain itu, kamu menikah tanpa seizinku. Apakah itu mencerminkan seorang lelaki?"
Setelah mengatakan itu, Putri Yun mengajak Anna untuk duduk di kursi yang tidak jauh dari tempat nya semila.
Sun Hee mulai merasa kalau ekspresi tenang Putri Yun sangat berbahaya.
Dab sangat jelas terlihat akan berbuat hidupnya tidak tenang.
Sedangkan panglima Kang langsung mencibir, ia berpikir kalau Putri Yun yang tidak pernah berdandan itu memang cantik saat ia di dandani, tapi ia menolak untuk mengakui putri Yun terlihat elegan.
"Apakah kepalamu sudah di benturkan ke benda yang keras sehingga kamu berubah menjadi perempuan yang berbeda?" Tanya Panglima Kang sambil mengamati wajah dan sikap Putri Yun yang tidak seperti biasanya.
Sun Hee melirik kearah panglima Kang, ia bisa melihat kalau lelaki yang dia sukai itu tertarik pada istri pertamanya itu. Tentu saja ia tidak senang.
"Walaupun dia terlihat berbeda, tapi karakter buruknya masih sama seperti dulu. Aku kasihan untuk tuan putri. Sebagai teman, aku berharap tuan putri segera berubah."
Perkataan yang dikatakan oleh Sun Hee benar-benar membuat Anna ingin muntah. Ia tidak pernah menyangka kalau diliat Istananya ia menemukan perempuan licik seperti Sun Hee.
Putri Yun tersenyum kecut mendengar perkataan Sun Hee yang sangat bagus dengan acktingnya.
"Apapun yang kamu katakan, tidak akan ada yang berubah. Aku tetaplah istri pertama dari panglima Kang. Dan kamu, tetap akan menjadi istri kedua atau selir gang tidak memiliki kekuasaan. Dan untuk suamiku tercinta, aku tidak akan pernah melepaskan statusku sebagai istrimu. Bukan begitu? Sekarang, silahkan kalian lanjutkan ritual pernikahan ini." Ucap Putri Yun dengan tenang.
Wajah Panglima Kang langsung berubah sangat masam. Dia ingin menjadikan Sun Hee sebagai istri yang paling berharga, sedangkan dirinya akan di buang saat waktunya tiba. Tapi, kenyataannya berbeda.
"Aku tidak perduli dengan Apapun yang kamu katakan. Silahkan saja kamu bertahan menjadi istriku. Tapi, bagiku, Sun Hee akan tetap menjadi istriku yang paling aku istimewa kan. Jadi, sebaiknya kamu diam dan saksikan pernikahan kami yang akan di gelar ulang sore nanti. Kali ini, akan di hadiri oleh perdana menteri langsung." Sahut Panglima Kang sambil tersenyum bangga.
Putri Yun terdiam, ia tahu betul betapa kejam dan liciknya perdana menteri Ayahnya itu. Oleh karena itu ia sangat membencinya terlebih anak perempuannya sudah mengambil cinta suaminya.