"Mengapa tidak dari tadi langsung ke inti sih?" Agatha bergumam dengan kesal menatap Lilith yang sedang membual.
Tiba tiba Anatha menyelang pembicaraan, "Kami disini ingin mencari lembaran sebuah buku yang hilang, apakah Bibi bisa membantu kami?"
"Hoho, aku dipanggil Bibi oleh kedua putri cantik ini, kalian sangat sopan. Aku jadi mengingat masa sekolah yang harus sopan dengan ibu ratu." Lilith sangat menyukai anak anak terlebih Anatha seperti bocah polos ketika bertemu hal baru, Lilith menjawab dengan rasa senang dan tertawa.
Agatha menatap tidak senang, dia menaruh banyak curiga dengan wanita tua yang bukan lah seorang bangsawan, "Tapi, aku tak memanggilmu Bibi. Wanita penyihir."
"Ah, sudahlah putri Agatha jika dirimu selalu tegas semua situasi akan menjadi tegang, lalu kemarilah aku akan menunjukkan sesuatu." Lilith berdiri dari kursi bagaikan penasihat kerajaan dia menasehati kelakuan buruk Agatha, Agatha yang mendengar hal itu dibuatnya kesal karena tingkah Lilith ia bahkan teringat dengan ibunya.
"Ini mau kemana, Bi?" Anatha menyusul Lilith di depan, ia bertanya layaknya seorang cucu Lilith tersenyum dan membawa mereka berjalan di sebuah lorong dengan banyak barang kuno yang di tata rapi di sebuah meja, lalu banyak tempelan foto foto yang masih rapi dan tak terdapat sedikit debu pun.
Anatha yang menyentuh satu satu barang yang ada, karena dirinya sangat mudah penasaran sampai ia melihat foto foto yang tertempel, "Foto ini sangat di rawat."
Sampai di tengah tengah lorong ada satu foto yang sengaja di tutupi oleh kain merah, terlihat debu yang tebal hampir menutupi sisi bawah dari frame foto itu, kejadian ini dilihat Anatha bersama Agatha yang menyusul adiknya sedangkan Garron melihat dan memegang barang barang di atas meja sembari menanyakan beberapa hal dengan Lilith.
Agatha menyuruh Anatha untuk berhenti memegang barang barang yang tak dikenali, tapi untuk kali ini Anatha sangat penasaran dibalik kain merah yang sengaja di tutup, karena rasa penasaran yang besar Anatha menyentuh bagian yang sedikit terbuka ia menyapu debu dengan jarinya sedikit demi sedikit, Agatha langsung menepuk jari Anatha seketika kain merah di foto itu terangkat setelah jari Agatha ikut menyentuh.
Suara angkatan dari kain itu tiba tiba membuat semuanya melihat ke mereka, terutama Lilith langsung mencoba menarik kain tersebut. Tapi sayang sekali Anatha dan Agatha sudah melihat foto tersebut dan sempat terpukau, Anatha berdiri diam ditempat melihat sebuah foto yang berisi murid dengan topi sihir dan baju praktek, sedangkan Agatha menyadari seseorang yang duduk tersenyum ditengah tengah keramaian.
Itu adalah sosok ratu, yaitu ibu mereka berdua, karena hal itu lah mereka berdua tercengang dan terpukau melihat beberapa murid dengan senyum dan candaan, seakan akan ibu mereka adalah guru dari murid tersebut, setelah terpukau beberapa saat dan mereka tak dapat melihat foto itu lagi setelah Lilith menutupi foto itu.
Agatha langsung berbicara dengan Lilith yang berada di depannya, "Foto apa itu? mengapa ada ibuku disitu! lalu untuk apa ditutup tutupi? aku bahkan tak melihat foto ini di kerajaan."
Lilith yang panik sesaat ia berpikir untuk apa ditutupi lagi. Setelah semuanya tau, bahkan kedua putri langsung berhadapan di depan foto itu, "Tidak ada lagi yang perlu ditutupi, mari aku jelaskan, kita kembali duduk di kursi tadi."
Lilith yang memimpin jalan disusul mereka bertiga, hingga sampai di kursi saat Garron duduk ia menyentuh kepala Garron secara tiba tiba, membuat Garron pingsan saat itu juga, Lilith mendekat kan kursinya ke arah Agatha dan Anatha, sedangkan mereka bingung melihat Garron yang dibuat pingsan.
"Kenapa Garron di buat pingsan? apa ini sebuah rahasia dari rahasia?" ucap Anatha.
"Iya, ini adalah rahasia dari segala rahasia."
Setelah Lilith mendekat, ia meminta mereka bertiga untuk saling berpegangan, Agatha menduga Lilith akan membawa mereka ke masa lalunya, tapi dugaan itu salah. Lilith justru langsung berbicara di depan mata mereka yang terbuka.
"Dengar baik baik, Aku dulunya adalah seorang murid di Magical Florest ..."
Belum selesai berbicara, reaksi Anatha yang seketika berteriak membuat tangan Anatha lepas dari pegangan Agatha, ia kaget dengan tangan yang menutupi mulutnya, "Hah! Apa!! bukannya, Magical Florest itu baru dibangun?"
"Tidak sayang, kemarilah tangan mu selagi aku bercerita jangan ada tangan yang terpisah dari lingkaran." ucap Lilith dengan lembut menarik tangan Anatha kembali ke posisi awal.
"Mengapa?" kali ini Agatha yang bertanya dengan wajah kebingungan.
"Jika lepas, maka Garron juga akan lepas dan bangun kembali, ini hanya sementara, tidak lama kok."
Keduanya pun berusaha menutup mulutnya dengan rapat dan menyimak apa yang di ceritakan oleh Lilith, wajah Lilith yang serius sembari menggenggam tangan mereka, ia berniat menceritakan kisah hidupnya yang hanya berhubungan dengan ibu mereka, pasti hanya itu yang mereka cari.
"Aku dulunya adalah murid dari sebuah akademi sihir yang bisa kalian kenal sekarang bernama, 'Magical Florest' dulu nama dari sekolah itu bukan lah Magical Florest, tapi 'Magical Miracle' yang pasti dipimpin oleh ibu kalian atau ratu, foto yang kalian lihat itu adalah foto bersama murid murid yang habis melakukan praktek sihir, dan benar sekali ratu menjadi guru praktek kami saat itu hanya sementara tapi membuat kebanggaan."
"Tidak mungkin ibu menjadi guru sihir, rumor mengatakan ibu tak ahli dalam sihir, justru ia ahli dalam berpedang." ucap Agatha menyela tiba tiba.
"Rumor yang kalian dengan tidak salah, ratu sangat ahli keduanya, itulah alasan dari nama 'Magical Miracle' terbentuk selain berisi orang yang sangat ahli dalam sihir disitu juga berisi orang orang yang ahli dalam berpedang, sampai suatu kejadian yang menimpa ratu menghilangkan pelajaran seni pedang dalam akademi tersebut, dan terbentuklah sekarang bernama 'Magical Florest' kalian pastinya hanya berlatih sihir, bukan?"
"Benar sekali, dulu aku pernah membaca sebuah buku di perpustakaan disitu bilang sedikit seni pedang tapi entah kenapa lembaran selanjutnya juga menghilang, apa sebenci ini kah mereka dengan seni pedang?" ujar Agatha
"Aku juga kurang tau pasti mengapa hal itu terjadi, atau kejadian apa yang menimpa sang ratu pastinya itu hal buruk dan ...."
"Tunggu! apakah Bibi Lilith tau mengapa ibu meninggal? kami bahkan tak tau alasan jelasnya, ayah jika di tanya hanya terus mengelak, aku merasa sedih." belum selesai berbicara seperti biasa Anatha terus memotong sela sela pembicaraan, hanya karena ia penasaran, hal itu membuat Agatha kesal dan menatap sinis Anatha.
"Sungguh, ketika melihat tingkah kalian berdua aku teringat dengan temanku yang sangat menyukai seni pedang, kami beda perguruan tapi satu guru, aku sangat senang menjahilinya, ia terus merasa terganggu dengan hal hal yang sepele. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku juga tak tau kejadian apa yang menimpa ibu kalian."
"Anatha! sudah berapa kali sih tingkahmu seperti ini! dengarkan dulu sampai habis."