webnovel

Bandit Tengkorak Darah 2

Sistem Tamer - Bandit Tengkorak Darah 2

Sebuah rumah yang hampir hancur terlihat 3 orang laki-laki yang sedang mengobrol.Ketiga orang itu adalah Ares, Lupus, dan Lucas.Mereka bertiga sedang membicarakan bandit tengkorak darah yang baru saja menyerang desa dan menculik semua perempuan yang ada di desa dan membunuh semua anak pria di desa itu.

"Jadi begitu ceritanya, kalau begitu apa kau tahu dimana markas mereka?" tanya Ares

Lupus dan Lucas yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas karena sikap Ares yang tidak peduli sama sekali dengan maksud Lucas menceritakan bagaimana kelompok bandit tengkorak darah menyerang desa.

"Kak Ares sepertinya tidak mengerti apa maksud kami menceritakan kejadian penyerangan tadi." kata Lucas lalu kali berbicara panjang lebar.

Singkatnya Lucas hanya mengoceh tentang kekuatan dan jumlah kelompok Bandit Tengkorak Darah yang sangat banyak dan kuat.Namun ada juga beberapa kata-kata Lucas juga berceramah tentang nasib dan kondisi anak-anak yang selamat dari serangan itu.

Yak meskipun Lucas berceramah sangat panjang Ares tetap saja tidak mengerti dan tidak peduli dengan ceramah itu.Karena yang dia tahu adalah sistem sudah mengatakan jumlah pasti dan kekuatan yang mereka miliki.Ares juga mendapat semua data status dan juga senjata dari bandit Tengkorak merah itu.

"....Jadi sebaiknya kita menyerahkan wilayah desa ini pada salah satu kerajaan dengan syarat mereka akan membasmi dan menyelamatkan semua warga desa yang di culik oleh kelompok bandit Tengkorak merah." Jelas Lucas yang baru selesai berceramah.

Ares yang mendengar itu lalu berdiri dan mendekat kearah Lucas.Mereka berdua saling berhadapan selama beberapa saat sampai akhirnya Lucas terjatuh karena Ares memukul Lucas tepat di kepala nya.

"Jadi maksudmu kau akan menyerahkan wilayah yang sudah dijaga oleh ayah dan kakek-kakek kalian pada kerjaan?...Apa kau tahu alasan ayah mu tidak ingin desa ini menjadi bagian dari kerjaan manapun?...Kerjaan itu sebenarnya hanya terlihat baik dari luarnya saja tapi sebenarnya mereka lebih buruk dari Bandit Tengkorak darah sekalipun.

Apa kau tahu berapa banyak rakyat kerjaan yang mati karena korupsi yang dilakukan oleh para bangsawan? apa kau tahu orang-orang miskin yang dijadikan budak oleh para bangsawan? jika kau ingin bergabung dengan Kerajaan sampah seperti itu maka silahkan tapi jangan pernah menyesal dengan pilihanmu itu." Kata Ares dengan nada tinggi.

Ares berani mengatakan itu karena dia (pemilik tubuh Ares yang sebelumnya) selalu melihat kejadian itu di depan matanya sendiri.Ares melihat para petinggi dan bangsawan kerjaan yang melakukan berbagai tindakan yang merugikan rakyat.

Para penegak hukum dan semua prajurit pun tentu mengetahui hal itu.Tapi mereka lebih memilih menutup mata mereka atas kejadian itu.Mereka semua tidak akan ikut campur dengan masalah itu selama mereka mendapat bagian (Suap) dari para petinggi dan bangsawan.

Penegak hukum, prajurit dan penjaga itu seakan hanya sekedar gelar kosong.Mereia semua yang mendapat gelar itu seakan buta dan tidak pernah melakukan tugas mereka dengan benar.Bahkan ada dari orang-orang seperti mereka yang ikut melakukan hal seperti itu atau bahkan lebih ekstrim lagi.

(Kembali ke cerita)

Setelah Ares mengatakan itu dia langsung pergi dari rumah itu dalam keadaan marah.Sedangkan Lupus dan Lucas yang mendengar apa yang Ares katakan tadi hanya diam saja karena mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"Kakak sebenarnya siapa yang dia?" tanya Lucas sambil memegang pipinya yang lebam karena pukulan Ares.

"Aku tidak tahu, tapi yang aku tahu dia sangat kuat." jawab Lupus

Sedangkan di luar desa terlihat Ares yang sedang melupakan emosinya dengan membunuh berbagai jenis monster yang dia lihat.Meskipin yang ada di Sana hanya monster monster lemah namun Ares menyerang mereka dengan sihir tingkat tinggi dan menyebabkan ledakan yang sangat besar.Entah sudah berapa banyak serangan yang di lepaskan oleh Ares namun di padang rumput itu sudah ada banyak kawah di mana mana.

"Sialan ternyata dunia ini memang sampah." teriak Ares sambil menembakan beberapa bola api yang sangat besar secara acak.

Emosi Ares saat ini sedang tidak stabil karena entah mengapa setalah dia mengingat ingatan pemilik tubuh ini tentang kekejaman kerjaan Aero pada rakyat nya.Terlebih setelah Lucas mengatakan tentang menyerahkan wilayah desa itu pada salah satu kerajaan.Saat Ares mendengar yang ide dari Lucas entah kenapa emosinya langsung meledak dan amarah yang dulu dilupakan kini sudah kembali.

Saat Ares sedang melupakan amarahnya itu dia tidak menyadari kalau ada seorang anak kecil yang memperhatikan nya dari belakang.Saat anak-anak lain merasa takut saat melihat Ares anak itu malah berjalan mendekat kearah Ares.

"Anu....Tuan." kata anak itu sambil menarik baju Ares