Lova mengangkat kepalanya. Tangan kirinya menepuk pelan pipi Axel sebelah kanan sebanyak dua kali. "Udah-udah, Axe. Lihat Lova. Sini, lihat Lova coba, Axe." ucap Lova halus mencoba menenangkan Axel, lalu menangkup pipi laki-laki itu sebelah kiri dan memutarnya hingga menghadap padanya.
Bu Ekantika geleng-geleng kepala. Merasa serba salah sendiri. "Sudah-sudah. Kalau Ibu boleh tahu. Apa alasan kamu tidak memperbolehkan Lova duet dengan Manggala, Axel?"
Axel berdecak keras dan berpaling pada Bu Ekantika. "Walau sebenarnya gak perlu alasan apapun untuk gak ngebolehin Lova, tapi okelah. Yang pertama!" Axel mengacungkan telunjuknya. "Lova gu-- aduh! Sakit ... my Lov." Axel mengaduh sambil mengusap-usap bagian pinggangnya yang bekas dicubit Lova. "Apa, sih cubit-cubit!"
Lova menggantikan tangan Axel mengusap-usap pinggang laki-laki itu. "Jangan pakai gue-gue dong, Axe ngomongnya." kata Lova lirih. "Hm?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください