Diambang pintu kami melihat seorang gadis yang berdiri dengan menangis. Wajah ya tampak kacau dan rambutnya berantakan. Menarik tangan Johannes dengan kasar. Tiba-tiba gadis itu berteriak dan menampar pipi temanku. Ya. Gadis itu adalah Annabelle. Dia meminta Johannes untuk segera menikahinya dan mengancam akan melaporkan perbuatan tidak menyenangkan jika mengelak.
Awalnya Johannes masih bisa menahan amarahnya. Tetapi, Annabelle terus memberontak. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu hingga dia terlihat sangat panik. Aku hanya diam menatap pertengahan mereka yang sebenarnya akulah yang bersalah.
Johannes bersikukuh karena dia merasa dikhianati. Aku masih sangat ingat tatapan Annabel padaku. Johannes semakin kesal saat teman-temannya mulai meledek dan mengatainya sebagai pria tidak bertanggung jawab. Padahal, kami hanya bercanda mungkin karena efek mabuk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください