"Aku rasa sudah cukup malam, aku harus kembali." Olivia beranjak dari duduknya, menggeser kursi kayu hingga terdengar suara berdecit yang cukup nyaring. Baginya, berdebat dengan Livia bukanlah ide yang bagus.
"Ingat, jika kau menghianati kami. Maka aku akan pastikan kedua anakmu akan mati mengenaskan." Livia mengancam Olivia dengan tatapan yang tajam. "Aku tidak pernah main-main," lanjutnya masih dengan nada mengancam.
Semenjak kembali dari tahanan. Olivia banyak melamun, bimbang masih menyelimuti. Membela Livia sama saja dia kembali melakukan kesalahan yang sama.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください