Dengan langkah yang tergesa menaiki tangga menuju kamar Nona-nya. Kesadaran belum sepenuhnya pulih, kepalanya masih terasa berat. Namun, kepanikan dan rasa khawatir melebihi apapun.
Membuka pintu yang tertutup sebagian. Merasa heran, tidak biasanya pintunya terbuka saat dia masih tertidur atau berada di dalam. Kecuali, saat kedatangan Yola. Tapi sekarang sahabat Nona- Nya telah tiada.
Pelayan dengan panik membuka pintu lebih lebar. Tidak ada siapapun. Terlihat, gorden jendela kamar bergerak diterpa angin pagi. Mendekati dan menatap jendela kamar yang terbuka, semakin panik dibuatnya. Apakah Nona-Nya melarikan diri. Pertanyaan itu mengisi pikirannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください