"Bukankah sebentar lagi kita akan menjemput Adam?" Alexandra membuka percakapan. "Apa Daddy dan mommy baik-baik saja? Aku merasa mommy dan Daddy sakit," cicitnya. Marisa yang sedang menyandarkan kepala di pundak suaminya dengan pandangan kosong mulai tersadar. Ia menegakkan badan dan mengalihkan pandang pada calon menantunya.
"Kau sudah bangun?" tanya Marissa.
Alexandra mengangguk, "Tentu saja. Aku sudah siap untuk menjemput Adam," katanya dengan tersenyum lebar.
Marissa dan Aldric saling bertatapan. Mereka menghembuskan nafas kasar bersamaan. Alexandra menautkan kedua alisnya merasa heran dengan sikap kedua mertuanya. Ia juga heran kenapa mereka belum bersiap. Padahal ini adalah hari yang sangat penting.
"Mommy, Daddy, kenapa belum membersihkan diri," tanya Alexandra. "tidak terjadi apa-apa, kan?" Alexandra mulai curiga. Kedua orang tua itu menggeleng lemah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください