"Apa kau mencintainya?"
Jika ada yang perlu disesali dalam hidup, Ashley jelas memilih saat ini. Betapa dia ingin kembali ke beberapa saat yang lalu dan menampar dirinya sebelum sempat berkata demikian. Begitu banyak yang ingin dia lakukan, termasuk menarik kembali ucapannya, atau menghipnotis Simon agar melupakan apa yang dia katakan, atau—
"Kenapa memangnya?"
Ditanya balik seperti itu tentu saja semakin memusingkan Ashley. Setidak-tidaknya dia harus memiliki alasan masuk akal yang akan menyelamatkan dari terjangan rasa malu semisal malah menjadi gagap.
"Em.. yeah.." Ashley tergagap.
Simon melirik sebentar. "Kau menyukai Emily?"
"Heh?! Mana mungkin!"
"Santai lah~" Simon menanggapi dengan seberkas senyum kecil di bibirnya yang semerah darah. Nampak terhibur oleh respon si pria besar di sebelahnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください